Skip to main content

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.


 Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN :

Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas.

Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan,

IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya. Kelemahannya mudah bosan, akhirnya bisa malas juga dalam belajar karena menganggap sudah bisa Dia butuh kegiatan yang bervariasi bukan menambah beban pelajaran. Biasanya sulit dipahami.Tehnik belajarnya : STRATUM, teori dan pratik harus pas, setahap lebih cepat dalam belajar, gak suka diulang2

Result: 112
She is the Superior One

Awalnya, ngeliat hasil psikotes ini, bengong sendiri. Bingung. Apa itu stratum, apa itu superior. Namun setelah diberi penjelasan, saya malah ketawa ketiwi sendiri.

Karena sesuai banget dengan yang saya perhatikan dan rasakan terhadap alula. Dia yang ga berhenti untuk melakukan aktivitas. Yang terus-terusan minta dibikinin kegiatan. Yang ga pernah berhenti beraktivitas, bahkan saat akan tidurpun, sepertinya dia tidak bisa terdiam.

Dan kalau dikasih kegiatan yang menurutnya mudah, dia suka ga mau bosen, mau minta yang lain. Dia yang selalu menghujani saya dengan beribu pertanyaan. Kenapa begini kenapa begitu. Dan senang sekali mempraktekkan apa yang sudah dijelaskan.

Kalau diinget-inget gini, ya lucu sih. Ni anaaaak gitu yaaa.. Tapi saat mengalaminya duuuh bener-bener menguras pikiran, tenaga dan emosi. Membersamai alula itu, harus kuat, ga boleh lemes, ga boleh cape, dan perlu kantung kebahagiaan yang besaaaaaaar. Biar tetep waras maaaaak.



Result: She is The Right Brain
Dan dugaan saya selama ini benar. Alula itu dominan otak kanan. Karena dia itu berbeda. Unik. Dan butuh ekstra segalanya dalam membersamainya.


Cara membaca hasil observasi PSIKOLOGIS:


Self concep artinya : pengenalan terhadap konsep atau gambaran dirinya. Contoh jika anak pinter nyanyi, tapi malu bernyanyi artinya self concepnya rendah, nilainya  sekitar 30-45 an.  Maka hindari mengejek anak, mempermalukan anak, saat bernyanyi diketawain dst, sebaiknya menghargai apapun hasilnya.
Result: moderat

Kebiasaan Belajar: belajar membiasakan diri untuk belajar sekalipun tidak ada PR, ada waktu yang konsisten, terjadwal, gak disuruh tapi udah mau belajar. maka harus ada jadwal belajar bersama orang tuanya, setidaknya sampai kelas 3 SD.

Result: cukup tinggi

Educational acceptance: kesiapan menerima pendidikan akademis, nilai yang rendah dalam bidang ini berarti belum siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Result: cukup tinggi

Motivasi belajar: motivasi atau dorongan yang muncul dari dirinya sendiri untuk belajar, tanpa harus disuruh, ada inisiatif sendiri.
Potensi intelektual (IQ) seseorang akan sangat berpengaruh terhadap gaya belajar mereka. Individu yang memiliki IQ tinggi, maka individu tersebut akan memiliki gaya belajar yang lebih cepat dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat IQ yang lebih rendah. Nilai potensi intelektual dalam pemeriksaan ini bukanlah nilai kepandaian, melainkan nilai kecerdasan intelektual, sehingga individu dengan nilai IQ yang tinggi tidak langsung praktis memiliki kepandaian yang tinggi. Dengan nilai potensi intelektual 90, maka kemungkinan bagi seorang individu untuk menjadi seorang bintang kelas. Sebaliknya individu dengan tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tidak menjamin mereka bisa menjadi bintang kelas.
Result: moderat

Tanggung jawab :dorongan dari dalam berkaitan dengan tangung jawab terhadap tugas yang dilaksanakan,Nilai yang rendah dalam hal ini bisa dilatih dengan memberikan tanggung jawab dengan salah tugas yang harus dilaksanakan.
Result: rendah

Kematangan sosial :kemampuan untuk menjalin relasi dengan orang lain yang berbeda-beda, mau berbagi, mau bergaul dst. Jika nilainya masih rendah maka harus dilatih dalam relasi sosialnya.
Result: cukup tinggi

Kemampuan thematik : kemampuan menyimpulkan dari suatu pembahasan atau cerita singkat, tema/judul apa yang sedang diceritakan. jadi ditanya ini cerita tentang apa?
Result: rendah

Kemampuan Grafis :kemampuan menggunakan simbol untuk menyampaikan pesan.
Result: rendah

Kemampuan Linguistik :kemampuan dalamberbahasa, menggunakan kata2 yang tepat dalam situasi tertentu misalnya: kalimat pertanyaan, perintah dst.
Result: moderat

Tipologi diambil dari nilai yang lebih besar dari nilai2 yang lain.

Result : NURTURATIVE



STANDARISASI NILAI EQ:
EQ merupakan jumlah nilai statistik 1 s/d 12 dari Emotional Record, dengan rincian sebagai berikut :
1. 550        -    600          PERFECT PERFORMANCE
2. 500        -    549          SUPERIOR
3. 400        -    499          NORMAL
4. 350        -    399          LOW PERFORMANCE
5. <350 font="" line="" nbsp="" under="">

cara menghitungnya nilai nya angka statistik yang 50 atau dibawah 50 tetap misalnya 50+30+17 =... sedangkan di atas 50 itu selisihnya misalnya 90 selisih nya 40 dari 100, 70 selisihnya 30 dari 100. maka ditambahkan saja nila2 tersebut 50+17+40 dst = hasilnyadi bagian III TINGKAT PERKEMBANGAN EMOSIONAL , ada yang 357, ada yang 387 dst.

EMOTIONAL RECORD

Data catatan emosional merupakan data yang menunjukkan tingkat kebutuhan yang ada pada diri individu yang bersangkutan dalam setiap item yang terkait. Nilai dari sajian data catatan emosi ini akan bergerak dari 0 – 100 dengan standarisasi penilaian pada setiap itemnya sbb :
1. 90 - 100 Sangat berlebihan dan sulit dibendung
2. 70 - 80 Berlebihan dan sulit dikontrol
3. 60 Agak berlebihan
4. 50 Ideal
5. 40 Kurang memadahi dan 
selalu membutuhkan support.
6. 20 - 30 Sangat minim akan kebutuhan yang terkait.
7. 0 - 10 Hampir tidak ada kebutuhan
untuk item terkait.


Kebutuhan yang dimaksud dalam item yang ada adalah sbb:

1. Achievement: kebutuhan individu untuk bersaing atau berprestasi melebihi individu lain.

< 50 (Berprestasi): minimalistis, malasmengikuti kompetisi, tidak butuh menang/berhasil. Solusi : jelaskan keuntungan berlomba, libatkan dalam perlombaan sederhana
= 50 (Under Achiever) : kreatif, tekun, tuntas, maksimal, mampu kendali perasaan, sportif, motivasi berprestasi yang baik

> 50 (Achiever) : obsesif, egois, tak mau kalah, iri hati, kecewa jika tidak bisa, suka bohong, halalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Solusi : jangan bandingkan dengan orang lain tapi bandingkan dengan dirinya sendiri (ego competitio), target jangan terlalu banyak, berikan reward yang sesuai.

2. Pertahanan diri(Defence) : kebutuhan individu untuk menutup diri dari pengaruh individu lain , kebutuhan untuk membela diri

< 50 (Permisif): gampang menyerah, ikut arus, tidak bisa mempertahankan pendapat, tidak bisa jaga rahasia., mudah dibully Solusi :  hargai pendapatnya, hindari sikap merendahkan.
= 50 (Fleksibel) : teguh, berprinsip, berpendirian, mampu memilih perlu atau tidaknya sebuah tindakan, sistematis dalam bertindak, mampu mempertahankan argumen.

> 50 (Defensive) : eksklusif, antisosial, depresif, keras kepala, sulit terima pendapat. Solusi : hindari bentuk ancaman, ajarkan relaksasi.

3. Otonomi: kebutuhan individu untuk mengatur dirisendiri tanpa adanya pengaruh kekuasaan orang lain.

< 50 (Inferior) : kurang inisiatif, tidak kreatif, tidak mandiri, tidak rapih. Solusi : latihan kemandirian.
= 50 (Good Performer) : mandiri, tertib, teratur 

> 50 (Ordinative) : anti kekuasaan, keras kepala,  merasa terlalu banyak diatur. Solusi : jangan terlalu otoriter, aturan lebih bersifat saran atau keesepakatan, terapkan aturan secara bertahap namun konsisten..

4. Penonjolan diri(Exhibition) : kebutuhan individu untuk tampil dan mendapatkan penghargaan, perhatian dari orang lain.

< 5012. Agresivitas(Aggression) : kebutuhan individu untuk merusak, melanggar, dan merubahaturan/tatanan yang ada.
< 50 (Passive): kolot, monoton, tidak bersemangat, pemalas, kurang kreatif, mudah sakit, cenderung pasif. Solusi : aktivitas outbond, usahakan mendapat sinar matahari yang cukup (terutama di bawah jam 9 pagi)
= 50 (Creative): reformis, kreatif, inovatif, memiliki stamina tubuh yang baik, motivasi bertindak yang baik.
> 50 (Power Energetic) : aktif, agresor, destruktif, over active, suka protes, usil, nakal. Solusi : hindari pemberian label negatif, hindari hukuman fisik (alihkan dengan bahasa isyarat tubuh), salurkan pada olah raga atau seni (Inkulive) : minder, malu, merasa tidak mampu. Solusi : perbanyak bahasa motivasi, jangan mencemooh hasil karya/usahanya, berikan pujian atau reward pada setiap keberhasilannya.
= 50 (Percaya Diri) : percaya diri, berani tampil beda, berani mengekspresikan diri.

> 50 (Exhibitionis) : ambisius, over acting, suka pamer, suka cari perhatian, haus akan pujian, over acting, narcis. Solusi : beri pujian/penghargaan yang cukup, beri kesempatan berekspresi, jangan dikoreksi di depan orang lain.

5. Kerjasama(Affiliation) : kebutuhan individu untuk hidup berbaur dan berkelompok bersama individu lain.< 50 (Ego Sentris): introvert, suka menyendiri, kurang memiliki rasa kebersamaan, sulit bekerja tim. Solusi : ajarkan pentingnya kebersamaan, libatkan dalam kegiatan kerjasama tim.

= 50 (Proaktif): mudah bergaul, dinamis, interaktif, bisa adaptasi dengan lingkungan.

> 50 (Affiliative): gampang terpengaruh, melupakan tanggung jawab, tidak betah di rumah. Solusi : berikan perhatian, ada waktu bersama dlm klg 30-60 menit, hidupkan kerjasama tim dalam keluarga.

6. Kepedulian(Intumedence) : kebutuhan individu untuk mencurigai atau peduli terhadap individu lain.

< 50 (Apatis): cuek, apatis, tidak peka dengan lingkungan. Solusi : ajarkan tentang manusia adalah makhluk sosial, beri kesempatan untuk mengamati dan peka terhadap lingkungan.
= 50 (Good Care): peduli, simpati/empati yang baik

> 50 (Intuitive) : gampang tersinggung/sensitif,pundungan,  curiga berlebihan, suka mencampuri urusan orang lain, sulit percaya dengan orang lain. Solusi : hindari ‘obral janji’, jangan dibohongi, beri contoh, hindari nada terlalu tinggi atau marah2

7. Ketergantungan(Succorance)
: kebutuhan individu untuk mendapatkan rasa aman dari individu lain.50 (Unreliable): susah dipegang, kurang memiliki rasa kebersamaan, sok tahu. Solusi : jangan terlalu percaya, harus evaluatif.

= 50 (Mandiri): kemandirian yang tinggi, tidak mau menyusahkan orang lain.

< 50 (Sucumtive): tergantung, tidak mandiri, susah dilepas. Solusi : beri kepercayaan, hindari sikap khawatir berlebihan yang cenderung menyebabkan sikap over protective.

8. Dominasi(Dominance) : kebutuhan individu untuk menguasai dan megatur individu lain.

< 50 (Follower): tidak berwibawa, tidak bisa memimpin. Solusi : leadership training, conditioning therapy
=12. Agresivitas(Aggression) : kebutuhan individu untuk merusak, melanggar, dan merubahaturan/tatanan yang ada.
< 50 (Passive): kolot, monoton, tidak bersemangat, pemalas, kurang kreatif, mudah sakit, cenderung pasif. Solusi : aktivitas outbond, usahakan mendapat sinar matahari yang cukup (terutama di bawah jam 9 pagi)
= 50 (Creative): reformis, kreatif, inovatif, memiliki stamina tubuh yang baik, motivasi bertindak yang baik.
> 50 (Power Energetic) : aktif, agresor, destruktif, over active, suka protes, usil, nakal. Solusi : hindari pemberian label negatif, hindari hukuman fisik (alihkan dengan bahasa isyarat tubuh), salurkan pada olah raga atau seni 50 (Kharismatik): berjiwa pemimpin, memiliki pengaruh, kemampuan sosialisasi yang baik.

> 50 (Dominative):  suka mengatur tapi tidak mau diatur, jika punya keinginan harus dituruti. Solusi : hindari sikap permisif (terlalu menuruti keinginannya), orangtua harus kompak,sepakat, dalam menerapkan disiplin.

9. Kebimbangan(Nurturative) : kebutuhan individu untuk terus-menerus membuat pertimbangan atas tindakan yang akan dilakukan terhadap orang lain,kebutuhan  utk memilih dgn pertimbangan2.

< 50 (Risker): ceroboh, sembarangan, kurang tanggungjawab. Solusi : ajarkan berfikir sebelum bertindak, biasakan untuk belajar bertanggungjawab.
= 50 (Responsible): bijaksana, hati-hati, pemelihara, bertanggungjawab, tegas dalam bersikap.
 > 50 (Nurturative): berbelit, sulit ambil keputusan, cenderung pelit, tidak tegas. Solusi : berikan ketegasan dalam aturan, jangan terlalu banyak diberikan pilihan, hindari sikap ambivalen (memberikan instruksi bermakna ganda)



10. Keajegan kerja(Consistence) : kebutuhan individu untukberpendirian dan menghindari konflik dengan orang lain.
< 50 (Conflict Pusher): plin-plan/tidak konsisten, mudah bosan, kurang berpendirian. Solusi : latihan kedisiplinan, jangan dipaksa melakukan sesuatu yang tidak disukainya, perhatikan aspek yang mengganggu ketuntasan kerjanya.
= 50 (Conductor): konsisten, setia/loyal, mampu mengembangkan kepekaan intuisinya, memiliki kemampuan ‘managing relationship’ yang baik.

> 50 (Loyalism) : setia buta, suka memaksa, suka dibully, mudah mengalah. Solusi : hindari sikap diktator, jangan mendikte berlebihan, ajarkan berkata ‘tidak dan jangan’.


11. Heteroseksual(Heterosexual) : kebutuhan individu untuk mendapatkan kasih sayang dari subjek pengganti atau lawan jenis.
< 50 (Homogenetive): kurang memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Solusi : hindari sikap penolakan, pengabaian, perlakuan sesuai dengan jenis kelaminnya.
= 50 (Mature): memiliki etika bersosialisasi yang baik dengan lawan jenisnya, perkembangan seksual yang sehat.

> 50 (Heterogenetive): kurang mampu mengendalikan dorongan perasaan terhadap lawan jenisnya. Ada dua bagian :  bisa Pemahaman (tahu cantik, kaseup, mulai dandan dicermin, mulai banyak tanya ttg lawan jenis), atau Perhatian/kasih sayang , kurang dekat/perhatian dari Bunda atau ayahnya ,Solusi : hindari ucapan dan sikap ‘orang dewasa’, pantau tontonan TV dan internetnya, berikan perhatian yg seimbang.

12. Agresivitas(Aggression) : kebutuhan individu untuk merusak, melanggar, dan merubahaturan/tatanan yang ada.
< 50 (Passive): kolot, monoton, tidak bersemangat, pemalas, kurang kreatif, mudah sakit, cenderung pasif. Solusi : aktivitas outbond, usahakan mendapat sinar matahari yang cukup (terutama di bawah jam 9 pagi)
=12. Agresivitas(Aggression) : kebutuhan individu untuk merusak, melanggar, dan merubahaturan/tatanan yang ada.
< 50 (Passive): kolot, monoton, tidak bersemangat, pemalas, kurang kreatif, mudah sakit, cenderung pasif. Solusi : aktivitas outbond, usahakan mendapat sinar matahari yang cukup (terutama di bawah jam 9 pagi)
= 50 (Creative): reformis, kreatif, inovatif, memiliki stamina tubuh yang baik, motivasi bertindak yang baik.
> 50 (Power Energetic) : aktif, agresor, destruktif, over active, suka protes, usil, nakal. Solusi : hindari pemberian label negatif, hindari hukuman fisik (alihkan dengan bahasa isyarat tubuh), salurkan pada olah raga atau seni 50 (Creative): reformis, kreatif, inovatif, memiliki stamina tubuh yang baik, motivasi bertindak yang baik.


Semua itu dijelaskan via wa grup. Dan saya masih bingung sih, pengen bgt konsul sama psikolog nya. Dan beberapa pekan kemudian, dijadwalkanlah konsul itu, dan alula mendapatkan giliran terakhir.

Kenapa ya terakhir? Padahal kan namanya dr huruf A, harusnya sesuai absen ajalah, pikir saya.

Dan dijadwalpun tertulis durasi waktunya hanya 15 menit, walaaaah kayanya gaakan puas nih konsultasinya.

Gimana hasil konsultasinya? Lanjut yaaaaa

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti