Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2020

Adab Kepada Orangtua - Berbakti

Bismillah. Kali ini saya membacakan kisah tentang Birrul walidain Uwais Al - Qarni , yang terkenal di langit. Beliau adalah pemuda yg miskin dan berpenyakit kulit. Namun ia sangat berbakti pada ibunya. Suatu ketika, ibunya berkata bahwa ingin berhaji. Namun karena sang ibu sudah lanjut usia dan kaki sang ibu tidak bisa berjalan, uwais bingung dengan permintaan ibunya. Perjalanan dari Teman, tempat tinggal uwais, menuju Mekkah itu sangat jauh. Biasanya orang-orang melakukan perjalanan dengan Menaiki unta. Namun uwais tidak mampu. Akhirnya ia membeli seekor anak lembu. Setiap hari uwais menggendong anak lembu itu. Orang-orang pun merasa heran. Pada akhirnya, uwais pun menggendong ibunya Dari Teman menuju Mekkah untuk memenuhi permintaan ibunya. Allah pun menyembuhkan penyakit kulit Di selimut tubuhnya, Dan menyiapkan 1 buatan putih di telapak tangan nya. “Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu

Adab Kepada Orangtua - Taat

Bismillah. Alula yang semakin besar, Kini bisa menyampaikan apa yang menurutnya mengganggu. Dia bertanya, kenapa sih mamam dan papap yang punya peraturan, Kenapa aku engga. Mungkin karena peraturan di rumah kami, berbeda dengan teman-teman bermain di sekitar rumah. Kami yang memiliki jam main, No gadget, Nonton pun dibatasi, No jajan, pokonya mah banyaaaaaak.. Ahahaha Jadi anak mungil yang beranjak besar Ini mulai protes dengan keadaannya. Terkadang merasa kasian juga, dia berbeda dengan yang lainnya. Namun saya pun mengevaluasi bajwa tiap aturan yang diterapkan, itu memang untuk kebaikan anak-anak kami. Jika alula bertanya seperti itu, maka kami jawab, Inilah aturan di rumah ini. Jika kamu masih mau tinggal Dan diurus oleh kami, maka ikuti aturan kami. Jika tidak mau, Silakan cari rumah lain. Mungkin terdengar kejam ya, tapi kalimat ini adalah rekomendasi dari Abah Ihsan. Ada yang ga kenal Abah Ihsan? Silakan cari tau sendiri ya. Tantangan Hari ke - 5 “Dan Kami wajibkan ke

Puasa Pertamanya - No Gadget 18-08

Kini diriku sudah berubah menjadi kepompong. Saatnya untuk menahan diri dari segala sesuatu yg mengganggu produktivitas. Dan saya Tetapkan untuk berpuasa Gadget mulai pukul 18.00 sampai pukul 08.00. Tujuannya agar tidak mengganggu family time Dan mengganggu kualitas tidur. Sedangkan di pagi hari, agar saya bisa fokus mengerjakan tugas domestik hingga tuntas. Pengalaman pertama ketika berpuasa adalah, begitu sakitnya melepas tangan Dari HP. Sulit melepas pandangan Dari layar mungil Ini. Namun diam Hari kedua, Ada peningkatan yang lebih baik. Bahkan di hari ketiga, saya sudah tidak menyalahkan HP lagi Namun Kini yg menjadi tantangan adalah ketika dimulainya tantangan 30 Hari. Saya tidak bisa membuat kurmanya Di siang hari. Sehingga pada malam hari, ketika anaktertidur, saya harus membuka HP demi mendapatkan tantangan 30 Hari. Semoga saya bisa menemukan ritme baru ini. Tetap menjalankan kebahagiaan di waktu domestik dan tidak meninggalkan jurnal tantangan 30 hari

Adab Kepada Orangtua - Berbicara

Bismillah. Kali ini saya melakukan BRP tentang Adab berbicara kepada orang tua. Jadi, dalam BRP itu kita sebagai coach, bukan sekedar menjelaskan, Namun justru menggali tentang pemahaman anak. Setelah anak memahami pesan yang ingin kita sampaikan, lalu kita perkuat dengan melakukan praktek atau yg disebut dengan istilah role playing. Tantangan Hari ke 4 Gimana kalau bicara sama mamam dan papap? "Harus lembut" >> role playing Kalau lagi asik main, dipanggil mamam atau papap, apa yang dilakukan? "Nyamperin, jawab Panggilannya kalau udah deket" >> role playing "jika para sahabat berbicara dengan Rasulullah, mereka merendahkan suara mereka dan mereka tidak memandang tajam sebagai bentuk pengagungan terhadap Rasulullah ” (HR. Al Bukhari 2731). _____________________________________________ Kalau merasa kesal dan marah sama mamam dan papap, apa yang mau dilakukan? "bicara baik-baik, bilang "Mam aku lagi marah yaaa" Apa y

Adab Kepada Allah - Berlindung dan Bertawakal

Bismillah. Karena sekarang sedang mengalami pandemi Corona, anak-anak pun lebih banyak berdiam diri di rumah. Walaupun sekolah diliburkan, namun mereka tidak bisa sembarangan keluar rumah. Saya selalu sounding, mengapa mereka ga boleh keluar rumah, yaitu kita berusaha untuk mengurangi resiko penyebaran virus corona. Dan mereka mulai mengerti. Beberapa kali saya menemukan mereka bermain bersama teman di luar. Atau mereka mengajak temannya untuk main di rumah. Saya bertanya kepada kaka, kenapa sekolah kaka diliburkan? "Karena lagi ada corona" Jadi kaka belajarnya dimana? "Di rumah" Kenapa? "Untuk mencegah ketularan virus corona" Kalau gitu, boleh ga kaka main di luar? "Engga boleh" Kalau ngajak temen main di rumah? "Engga boleh" Sekarang kaka mengerti? "Iya. Tapi sampai kapan ga boleh main? Itu teman-teman yang lain pada main di luar" Sampai pemerintah bilang boleh keluar rumah ya. Mungkin tema

Adab Kepada Allah - Merasa Diawasi

Bismillah. Di pagi hari, ketika mamam sibuk mandiin baby zayna. Suami pergi untuk membeli sarapan. Seiring suami berlalu, suara keceriaan anak-anak pun tak terdengar lagi. Saya kira mereka ikut bersama papapnya.  Setelah selesai memandikan, Saya pun menyusui baby zayna di kamar tidur dengan pintu ditutup rapat. Beberapa waktu kemudian, terdengar suara anak-anak memanggil saya. Mencari saya seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Setelah itu terdengarlah suara papapnya.  Saya pun keluar kamar, setelah berhasil menidurkan baby zayna. Papapnya laporan bahwa anak-anak keluar rumah tanpa izin. Dan mereka sedang bermain bersama salah satu temannya. Padahal mereka sudah mengetahui, bahwa kalau mau keluar rumah, mereka harus meminta izin terlebih dahulu. Dan kondisi selanjutnya mereka pun tau bahwa sekarang sedang ada wabah corona, jadi mereka tidak boleh bermain bersama teman-teman. Lalu saya melakukan konfirmasi pada Alula, mengapa ia keluar rumah.  "Tadi kan aku

Adab Kepada Allah - Bersyukur

Bismillah... Sekarang saya sudah berada di kelas kepompong, yaitu saatnya berpuasa dari berbagai gangguan aktivitas dan mulai mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan.  Setelah melewati hutan ilmu yang penuh dengan santapan yang lezat, dan saya fokus di keluarga Uluwatu, agar memperbaiki manajemen waktu saya. Alhamdulillah kini saya bisa lebih cekatan daripada sebelumnya. Dengan kondisi yang sedang terjadipun, memaksa saya untuk bisa cekatan dalam melakukan pekerjaan domestik, yang sebelumnya saya delegasikan kepada oranglain yang baik hati mau membantu saya.  Dan ternyata, SAYA BISA MELAKUKANNYA. Saya berikan apresiasi terbesar bagi diri saya sendiri atas pencapaian keberhasilan ini. Dan walaupun saya disibukkan dengan berbagai aktivitas domestik, saya tetap bisa meluangkan waktu untuk membersamai anak-anak.  Pada tantangan 30 hari ini, saya berencana untuk membersamai anak-anak dengan kurikulum adab dengan cara Briefing and Role Playing ( BRP ) . Kenapa adab

Menghadapi Tantrum ALuLa

Bismillah Alula (6yo) termasuk anak yang pandai menyampaikan perasaannya. Ia sudah faham ketika ia merasa senang, bahagia, sedih, kecewa, marah, kesal dan perasaan lainnya. Dan ia pun mampu membaca perasaan lawan bicaranya, termasuk saya. Namun tetap saja, namanya anak-anak. Kadangkala ia merasa marah dan mengamuk ketika keinginannya tidak terpenuhi. Atau, ia akan banyak bicara ga jelas sambil ngomel-ngomel. Bahkan ia mencela lawan bicaranya. Seringkali saya merasa kewalahan dengan kemarahannya itu. Dan tidak jarang saya terbawa emosi dan akhirnya berujung penyesalan, yang kemudian hari terulang lagi. Sudah berbagai cara yang saya lakukan umtuk menghadapi kemarahan anak pertama ini. Cara pertama ( ala Ibu Elly Risman ) Main tebak2an nih. Amati bahasa tubuh anak,  kemudian menebak nama perasaan nya. Coba terus sampai anak meng"iya"kan Tahan agar mulut ini tidak menyalahkan atau menasehati anak Sebenarnya cara ini ampuh, namun membutuhkan durasi yg cukup lama

Ketika ku Sampai di Tepian Danau

Bismillah Kini telah sampailah sang ulat di tepian danau. Dan saatnya membuka kembali bekal makanan yang telah dirasakannya beberapa pekan lalu selama menelusuri the jungle of knowledge. Saya memilih 5 keluarga dibawah ini untuk disimak saat Go-Live. Karena ini yang ada dalam peta belajar saya. Kini saya terbiasa menyimak materi sambil mencatat nya ala ala doodle gitu. Walaupun ga sebagus para emak emak doodling. Hihihi Dan ada beberapa hadiah mengejutkan dari teman ulat-ulatku. Ternyata bahagia ya mendapatkan hadiah yang ternyata sangat kita butuhkan. Semoga mereka juga merasakan hal yang sama seperti saya ketika menerima hadiah yg saya berikan. Sambil mencicipi kembali makanan - makanan itu, saya buka kembali peta belajar saya. Lalu saya tandai yang saya rasa sudah mencukupi kebutuhannya dengan warna pink.  Dan saya beri warna biru, untuk makanan yang sudah didapatkan namun belum mencukupi kebutuhannya.  Sedangkan warna hijau, saya belum menemukan makanan yang co