Skip to main content

Adab Kepada Allah - Bersyukur


Bismillah...
Sekarang saya sudah berada di kelas kepompong, yaitu saatnya berpuasa dari berbagai gangguan aktivitas dan mulai mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapatkan. 
Setelah melewati hutan ilmu yang penuh dengan santapan yang lezat, dan saya fokus di keluarga Uluwatu, agar memperbaiki manajemen waktu saya. Alhamdulillah kini saya bisa lebih cekatan daripada sebelumnya.
Dengan kondisi yang sedang terjadipun, memaksa saya untuk bisa cekatan dalam melakukan pekerjaan domestik, yang sebelumnya saya delegasikan kepada oranglain yang baik hati mau membantu saya. 
Dan ternyata, SAYA BISA MELAKUKANNYA. Saya berikan apresiasi terbesar bagi diri saya sendiri atas pencapaian keberhasilan ini. Dan walaupun saya disibukkan dengan berbagai aktivitas domestik, saya tetap bisa meluangkan waktu untuk membersamai anak-anak. 

Pada tantangan 30 hari ini, saya berencana untuk membersamai anak-anak dengan kurikulum adab dengan cara Briefing and Role Playing ( BRP ) . Kenapa adab? 

"Adab adalah sebuah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang paham aturan dan bertanggungjawab." (pelajaran.co.id)

Karena ada pepatah mengatakan 
"Dengan mempelajari adab, maka engkau jadi mudah memahami ilmu"

Tantangan hari ke 1

Pada malam yang sunyi, terdengar suara mesin mobil. Anak-anak pun berlarian menuju ke arah pintu seraya berteriak kegirangan, menyambut kedatangan sang Papap tersayang.

Papap turun dari mobil dan menghampiri para penyambut cilik sambil membawa keresek berwarna merah. "Apa itu Pap?" tanya sang kaka yang begitu senang melihat oleh-oleh yang dibawa Papapnya. 

"Ini ada rezeki dari Allah, yang dititipkan kepada Papap, untuk kalian", jawab Papapnya.

"Yeaaaa Alhamdulillah, terimakasih Papap" teriak mereka serentak sambil segera membuka keresek merah yang berisi martabak itu. 

Saya pun bertanya, "Siapa yang memberi martabak itu?"
"Allaaaaaah", jawab mereka serentak
"Allah Maha Baik yaaa! Bilang apa sama Allah?"
"Alhamdulillah, terimakasih Yaa Allah udah ngasih martabak sama Papap."
"Bilang apa sama Papap?"
"Terimakasih Papap udah bawain martabak"

Begitulah cara saya dan suami untuk mengajarkan anak-anak bersyukur. Mengenalkan bahwa semua yang kita terima, yang kita dapatkan adalah semata-mata dari Allah.

 "Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)... " (Qs. An-Nahl :53).

Dan di penghujung malam, ketika akan memejamkan mata, saya selalu rutinkan untuk mensyukuri setiap nikmat yang telah didapatkan pada hari itu.

"Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, maka kalian tidak akan sanggup menghitungnya." (Qs. An-Nahl : 18) . 

Saya yang masih sangat fakir ilmu, mencoba untuk belajar menanamkan adab kepada anak-anak, yang sebenarnya justru saya yang sedang memperbaiki diri sendiri.

Semoga Allah senantiasa memberi kemudahan bagi saya, untuk memantaskan diri dalam membersamai dan mendampingi anak-anak kami.

Comments

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab Menjaga Dede Bayi

Bismillah. Alhamdulillah sekarang zayna sudah belajar merangkak, selangkah 2 langkah. Dan dia mulai bisa meraih mainan atau benda-benda yang agak jauh dari jangkauannya. Alhasil, dia bisa meraih benda-benda yang lagi dipegang kaka dan teteh. Naaaah, mereka pada kaget kaaan, adik bayi nya jadi brutal begini. Biasanya diem aja senyam senyum. Kini ambil ini itu, sampe sobekin dan makanin buku-buku. Reflekslah mekera bilang, "Iiiih dede nakal!" Tantangan hari ke 21 Kali ini saya BRP tentang bayi ini. Kenapa sang bayi mengambil dan merebut benda-benda yang sedang dipegang, kemudian memakan benda itu, sehingga jadi rusak. Meluruskan, bahwa perilaku bayi itu bukan nakal, itu namanya belajar cara bayi. Nanti lama-lama bayi akan pintar seperti kaka dan teteh. ( beri apresiasi ) Lalu roleplaying, bapanya yang jadi bayi. Mereka giliran kebagian tugas menjaga bayi, ketika mamam masak. Apa yang harus dilakukan, ketika bayi mengambil benda yang harusnya tidak boleh dipegang...