Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2020

Puasa pekan ke 4 - Tidak Bergantung Pada Suami

Bismillah. MasyaAllah Tabarakallah, 30 hari tantangan dari kelas kepompong telah dilalui. 4 pekan puasa telah dijalani. Pekan terakhir ini, saya memilih untuk tidak bergantung dengan suami dalam hal pengerjaan domestik. Seperti tujuan di awal belajar, bahwa saya ingin cekatan dalam mengerjakan tugas domestik. Tanpa harus meminta tolong suami menbantu, baik itu membantu tugas, ataupun menjaga anak-anak disaat saya mengerjakan tugas domestik. Yaaaa, seperti pekan lalu. Kondisi pandemi ini, memaksa saya untuk bisa melakukan semuanya. Suami yang sedang dikejar deadline untuk produksi 1000 pcs HAMZAT. Sehingga di pagi hari ia segera menyelesaikan tugasnya di rumah,yg dr dulu telah disepakati ( cuma sebelum ini, paksu ga punya patokan waktu,sesuka hati ia ngerjainnya ) Kemudian segera pergi ke konveksi. Sedangkan saya kenapa ya jadi bisa menghandle 3 anak di pagi hari. Memandikan, belanja, memasak untuk keluarga, memasak MPASI, menyuapi baby, sampai siang hari bermain bersam

Adab Belajar - Duduk

Bismillah. Pemandangan seperti foto dibawah, seringkali terlihat. Entah itu sedang menggambar, atau membaca buku. Tantangan hari ke 30 Kali ini saya melakukan BRP tentang adab belajar Sambil duduk. Saya jelaskan,kenapa harus sambil duduk. Dan saya jelaskan, apa yang terjadi kalau kota keseringan menggambar atau baca buku dengan posisi tiduran. Mereka ingat apa yang saya katakan. Bisa mengulangi kata-kata yang saya ucapkan. Namun beberapa waktu kemudian,posisi pun kembali seperti itu. Ada yang bisa kasih ide?

Adab Ketika Orang Tua Menerima Telepon

Bismillah. Beberapa hari terakhir, paksu banyak sekali menerima telepon. Mungkin anak-anak ingin mendapatkan perhatian papapnya. Merekapun sangat berisik ketika papapnya nelepon. Jadinya ga konsentrasi deh. Akhirnya mereka pun mendapatkan konsekuensi dari papapnya.  Tantangan hari ke 29 Saya melakukan BRP tentang adab ketika orangtua menerima telepon. Saya jelaskan bahwa ketika menerima telepon, hampir sama seperti orangtua sedang mengobrol dengan tamu. Jadi anak-anak ga boleh ikut-ikutan ngobrol, mengganggu, apalagi berteriak-teriak. Merekapun mengulang yang saya katakan. Terakhir, kita melakukan roleplay deh. Seru kaan main telepon-teleponan.

Printable Gratis Aktivitas Ramadan untuk Anak

Lagi bingung nih buat nyiapin kegiatan selama Ramadhan, apalagi sekarang sedang pandemi corona. Mungkin akan berbeda dari Ramadhan sebelumnya. Semoga semakin menambah semangat dalam menyambut Ramadhan kali ini yaaa.. Ini beberapa link yang saya intip. Semoga menjadi inspirasi bagi Mama semua. http://www.qamardesigns.se/ramadan-printables.html https://ayeina.com/involving-kids-in-ramadan-spirit-free-printables/ https://ayeina.com/involving-kids-in-ramadan-spirit-free-printables/ https://www.jeddahmom.com/2015/06/printable-activities-and-crafts-for-ramadan/ http://ww1.sweetfajr.com https://familiakreativa.blogspot.com/p/download.html?m=1 Ramadhan Bunting flag : https://drive.google.com/file/d/1bLSWXXlbZBjZcPweyF2a3_slWokrrxQw/view?usp=drivesdk https://drive.google.com/file/d/1EG4mAd669Y7NoB4Y_pQcZWY6TJCRZGz3/view?usp=drivesdk Sertifikat Ramadhan:  https://drive.google.com/file/d/1_-XZX73lDMTPi-bEGVxrxNuceXPuHUOf/view?usp=drivesdk Setelah ngintip-ngintip beberapa link

Adab Belajar Via Zoom

Bismillah. Semalam ibu guru berpesan bahwa besok pk 9.00 akan diadakan pembelajaran online via aplikasi Zoom. Sebelum,  saya beserta buguru dan orangtua murid lainnya mencoba aplikasi ini. Ternyata alula begitu heboh. Dia lari kesana kemari, teriak manggil-manggil ibu gurunya,  dan memperlihatkan benda - benda ke kamera. Untuk mengantisipasi perilaku barbar ini lagi,  ( ahahaha kejam yaaa dibilang barbar ), saya memutuskan untuk melakukan BRP Tantangan hari ke 28 Saya jelaskan dulu, bahwa saya memdapat pesan dari ibu guru, besok akan ada belajar bersama lewat telepon seperti kemarin. Dan alula tampak senang sekali. Saya beritau apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan. Jadi, apa yang harus dilakukan ketika nelepon dimulai? "Duduk manis, dengarkan apa kata ibu guru" Terus "Memakai jilbab, menjawab jika ibu giru bertanya, melakukan apa yang ibu guru suruh." Iyaaa.. Apa yang tidak boleh dilakukan? "Berteriak, lari-lari, membuka jilbab, me

Adab Ketika Marah

Bismillah. Saya sedang merasa ingin mengangkat bendera putih, ketika berhadapan dengan perasaan alula akhir-akhir ini. Mungkin dia merasa bosan atau jenuh atau mungkin juga stress ya dengan kondisi karantina ini. Jadinya, emosinya labil. Gampang marah, gampang kesel, gampang baper, senggol dikit bacok. Atau kadang gangguin naira. Tapi giliran dibales, eeeeh nangis. Tantangan hari ke 27 Saya melakukan BRP tentang mengalirkan emosi, terutama rasa marah atau kesal. Saya mendapatkan panduan ini dari Abah Ihsan. Berikut penjelasannya: Semua orang di rumah ini boleh marah, sama seperti merasa senang. Dengan syarat 1. Ga boleh teriak 2. Ga boleh merusak barang 3. Ga boleh melukai diri sendiri / orang lain Jadi, kaka boleh merasa marah, kecewa, sedih. Kalau marah, apa yang harus kaka lakukan? "Tinggal bilang, teeeh aku lagi marah ya sama teteh" Kalau masih merasa marah? "Aku mau menenangkan diri dulu di kamar" Kalau kaka merasa sedih? "Aku bole

Adab Social Distancing

Bismillah. Ditengah wabah corona ini, sekolah yang sudah sekitar 1 bulan diliburkan, kini berencana untuk melakukan pemotretan wisuda. Ga kerasa ya, udah mau selesai aja sekolahnya. Padahal, biasanya dipenghujung tahun ajaran itu, diadakan pentas seni, dan juga outing. Namun kini keadaannya belum bisa melakukan kegiatan diluar rumah. Ibu guru memgingatkan untuk memakaikan masker pada anak-anak, dan membawa cairan desinfektan untuk berjaga-jaga. Tantangan hari ke 26 Saya melakukan BRP tentang social distancing dari malam sebelumnya.  Pertama, saya jelaskam bahwa besok kita akan pergi ke studio foto, untuk foto wisuda.  Kemudan saya jelaskan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh.  Kemudian saya meminta alula dan naira untuk mengulang apa saja yang tidak boleh dilakukan.  "Ga boleh menyentuh teman" "Ga boleh pegang-pegang semua yang ada di tempat foto" "Salaman nya jangan kena" sambil meragain cara salaman "Pakain masker, jan

Puasa pekan ke3 - Mengasuh Tanpa Teriak

Bismillah. Ditengah wabah corona ini, ternyata tantangan semakin menarik. Situasi kerjaan suami yang ditunggu deadline, membuatnya menjadi lebih fokus pada kerjaannya, sehingga lebih sering meninggalkan rumah lebih pagi. Sedangkan saya yang masih saja bergantung pada kehadiran suami, disaat pagi hari, saat saat panic time, saat saat pekerjaan domestik yang paling banyak mengantri untuk dikerjakan. Sebenarnya mungkin ini cara Allah untuk memnuat saya tidak bergantung pada suami saat pagi. Namun entah kenapa, saya masih saja merasa panik dipagi hari. Sehingga saya kesulitan mengalirkan emosi, yang berujung dengan teriakan -teriakan yang ditujukan pada anak. Sedih, menyesal. Namun saat ini, saya benar-benar hanya berharap agar saya bisa melalui semua ini. Terutama lulus untuk menjadi pribadi yang lemah lembut. Tidak ada teriakan, bentakan, perlakuan yang menyakiti anak-anak. Hanya bisa berharap, berdoa, dan yakin akan datangnya hari itu. Hari dimana saya bisa tersenyum lebar, m

Adab Menunggu

Bismillah. Akhir-akhir ini, alula begitu bersemangat sekali untuk melakukan kegiatan terutama bebikinan kue. Tapi dia tak sabar menunggu. Ingin langsung action. Padahal mamamnya masih banyak to-do list yang belum dicontreng. Kalau disuruh nunggu, eeeeh si doi malah morang-maring ga jelas. Tantangan hari ke 25 Saya melakukan BRP tentang menunggu. Kaka, sekarang kita belajar menunggu ya. "iya maaam" Kalau mamam lagi mengerjakan pekerjaan di dapur, bisa ga melakukan kegiatan? "engga maaam" Berarti kaka harus apa? "nunggu mam" Gimana coba, saat mama bilang, kaaa tunggu ya, mamam masak dulu! "iya maaam, aku akan menunggu dengan sabar"  sambil senyum manis dan nada yg penuh dengan kelembutan. Terus? "kaka duduk manis, diam. Ga boleh ngomel-ngomel" Oke. Kalau kaka bosan? "boleh ambil gambaran" Iyah. Nanti kita ulangi lagi yaaa "iya maaam"

Adab Meminjam Barang

Bismillah. Namanya balita, setiap benda yang dihadapan nya, selalu ingin memilikinya. Tidak jarang akhrirnya nerebut bendaa. Tantangan 11 hari BRP tentang meminjam barang. Ini punya siapa? "teteh" Kalau kaka mau pinjem, apa yg jarus kaka lakuka? "Meminta izin" Kalau dikasih? "bilang alhamdulillah makasiiih" Kalau ga diizinkan? "marraaaah" Eeeh, apa cobaaaa "iya ga apa2. Dan jangan paksa" Kamipun roleplaying bergiliran

Adab Ketika Naik Kendaraan - Mobil

Bismillah. Semenjak pamdemi corona, rasanya saya dan anak-anak sudah lama tidak naik mobil. Dan akhirnya kamipun naik mobil karena berencana untuk belanja ke supermarket. Namun selama diperjalanan, alula dan naira bolak-balik terus. Dan tidak lupa merekapun berebit tempat, atau benda2 yang ada. Tantangan hari ke - 23 BRP tentang sikap di mobil  Eh, kemarin cerita di laptop, gimama cara duduk di mobil? "Duduk manis, pasang seatbell, ga mencela, ga menyakiti, ga bolak balik, ga berdiri" Iyaaa pinter Kita role playing yah

Adab Ketika Orangtua Berbicara dengan Tamu

Bismillah. Akhir-akhir ini saya merasa kalau sedang berbicara dengan suami, ataupun orang dewasa lainnya, alula suka ikut-ikutan riweuh. Terkadang ikut mengomentari pembicaraan atau justru heboh dengan topik lainnya. Seperti mencari perhatian. Tantangan hari ke 22 BRP tentang bagaimana seharusnya ketika saya/suami sedang berbicara dengan orang dewasa lainnya. Kaka, ketika mamam bicara sama papap, boleh ga kaka ikut-ikutan bicara? "Engga boleh" Kalau kaka ngajak bicara mamam? "Engga boleh" Kenapa ya ga boleh? "Ga sopan" "Mengganggu" Iya benar sekali. Jadi ketika mamam lagi bicara sama orang dewasa lainnya, dan kaka ingin menyampaikan sesuatu sama mamam, apa yang seharusnya kaka lakukan? "Menunggu sampai ngobrolnya selesai dulu" Iya benar. Lalu kami pun role playing. Bergantian

Adab Membantu adik ke Toilet

Bismillah. Tadi ada kejadian saat saya sholat. Naira ingin pipis, tapi saya lagi sholat. Dan akhirnya Naira ngompol lagi. Kk Alula yang ada disitu langsung nangis, terdengar ia merasa panik karena adiknya ngompol. Dan dia ga tau harus ngapain.cuma bilang, "Diem ya teh, jangan kemana-mana, tunggu mamam sholat" dengan nada panik Tantangan hari ke 20 Kali ini saya BRP tentang membantu adik ke toilet. Saya jelaskan dulu. Kalau teteh mau pipis, dan saya sholat, dia boleh membantu teteh ke toilet. Kaka, kalau teteh mau pipis, tapi mamam lagi sholat, apa yang harus kk lakukan "bantuin teteh" Gimana caranya? "teeeh hayu buka celananya, kk anterin ke toilet yaa" sambil diperagain Setelah itu? "diombehin sama kaka" Iya.. Kaka hebat bisa bantu teteh ke toilet. Kaka penjaga adik yang hebat. Makasih yaaa

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

Adab Menjaga Dede Bayi

Bismillah. Alhamdulillah sekarang zayna sudah belajar merangkak, selangkah 2 langkah. Dan dia mulai bisa meraih mainan atau benda-benda yang agak jauh dari jangkauannya. Alhasil, dia bisa meraih benda-benda yang lagi dipegang kaka dan teteh. Naaaah, mereka pada kaget kaaan, adik bayi nya jadi brutal begini. Biasanya diem aja senyam senyum. Kini ambil ini itu, sampe sobekin dan makanin buku-buku. Reflekslah mekera bilang, "Iiiih dede nakal!" Tantangan hari ke 21 Kali ini saya BRP tentang bayi ini. Kenapa sang bayi mengambil dan merebut benda-benda yang sedang dipegang, kemudian memakan benda itu, sehingga jadi rusak. Meluruskan, bahwa perilaku bayi itu bukan nakal, itu namanya belajar cara bayi. Nanti lama-lama bayi akan pintar seperti kaka dan teteh. ( beri apresiasi ) Lalu roleplaying, bapanya yang jadi bayi. Mereka giliran kebagian tugas menjaga bayi, ketika mamam masak. Apa yang harus dilakukan, ketika bayi mengambil benda yang harusnya tidak boleh dipegang

Adab Berbicara - Jujur

Bismillah. Pagi - pagi udah pada rusuh. Ternyata mereka berebut mainan yang dikasih dari Mbu ( nene nya). Padahal ada 2,dan ada bedanya. Yang satu kipas kecilnya warna tosca, yang satu merah Dan mungkin ini yang membuat yang satu iri dengan yang lainnya, baling-balingnya patah satu. Saya masih ingat, yang patah itu punya siapa. Tapi yang empunya ga mau ngaku. Ihihihi. Jadi ramailah pagi itu.  Tantangan hari ke 18 Ayooo, yang ini ( yang bagus)  punya siapa? "Punya akuuuu" aku naira "Punya aku iiih" kata alula Bicara yang benar ya, ini punya siapa?  "iya ini punya aku, aku kan kipas kecilnya warna merah, teteh kan warna tosca! " "bukaaan itu punya aku" Teteeeh, ayo ingat2 lagi. Waktu itu yang kipas nya patah punya siapa?  "punya aku" sambil berat ngaku nya juga mesem-mesem bicaranya Makasih teteh udah jujur, mama senang loh teteh berbicara yang benar.  Jujur itu, bicara sesuai dengan seb

Adab Kepada Diri Sendiri - Qonaah

Bismillah. Sore tadi, alula begitu kesal. Karena melihat teman-temannya bermain diluar sambil memainkan pianika. Ia penasaran, alat apa itu. Ihihii. Dan dia semakin kesal karena ia tidak punya alat seperti itu. Dan ditambah, ia memang ga boleh keluar rumah, sedangkan teman-teman lainnya bermain bebas diluar sana. Padahal lagi #dirumahaja Tantangan hari ke 17 Sayapun membacakan buku tentang Surat-surat pilihan, Al-Waqiah. Dan buku itu memyenutkan tentang Qonaah, bahwa kita harus merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Sayapun mengajak Roleplay pada anak-anak. Sempat terjadi perdebatan juga, ia masih merasa kesal, jadi inginnya saya itu mencontohkan iri dengan apa yang dia punya. Namun sayapun menjelaskan panjang lebar. Akhirnya alula mengerti walau masih kesal. Kaka liat mamam punya buku bagus, kaka ga punya. "Sini masuk ke rumah aku, kamu boleh pinjem mainan punya aku" Makasiiiih.. Iya pinter.. Sekarang teteh ya Teteh liat mamam punya buku baru, teteh ga p

Adab Kepada Buku

Bismillah. Saya sering menemukan buku yang sobek, bahkan ada juga yang lepas-lepas. mereka memang senang sekali "membaca". Ya belum bisa baca, tapi mereka senang dengan buku. Lihat-lihat gambarnya, dibolak-balik, ya sambil tiduran, kadang dibawa kesana kemari, lalu tergeletak dengan posisi buku yang terlipat. Pokonya bukunya terdzholimi ihhihi. Tantangan hari ke 16 Lihat apa yang terjadi pada buku ini? "sobek" "waah copot" "kelipet" Kira-kira apa perasaan buku ya kalau bisa bicara? "sedih" "kesakitan" Kenapa ya bisa kaya gini? "buka bukunya kencang" "simpennya ga bener" Harusnya gimana? "buka nya pelan-pelan" "tutup yang benar" "pegang yang benar" Setelah selesai dibaca? "simpan lagi di tempatnya" Iyaaaa.. Jaga baik-baik bukunya yaaa

Adab Ketika Bermain

Bismillah. Bermain itu memang asik. Asal jangan melampaui batas. Terkadang alula dan naira suka mempermainkan kata-kata. Yang ujung-ujungnya menyebutkan kata-kata kurang sopan, seperti dubur, cancut, BH, ee, dan lainnya. Sambil tertawa-tawa. Tantangan Hari ke 15 Kali ini saya melakukan BRP tentang memperhatikan apa yang kita bicarakan ketika bermain. Memilih kata-kata apa yang boleh dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Saya menyebutkan kata-kata nya,  dan Alula dan naira bertugas untuk menjawab boleh atau tidak boleh. Dan sebenarnya mereka sudah faham dengan hal ini. Hanya ketika bermain, mereka selalu asik menyebutkan kata-kata itu lagi. Ada ide lain?

Puasa Pekan Kedua

Bismillah. Kali ini, saya berpuasa agar tidak membentak dan berteriak kepada anak-anak Hasilnya masih belum maksimal. Namun sudah ada perubahan. Butuh perjuangan yang lebih ekstra lagi, agar hasilnya memuaskan

Adab Kepada Mainan

Bismillah. Namanya anak-anak ya,  mereka seneng mengeksplore seluruh isi rumah ( berantakin maksudnya). Seringnya saya kewalahan karena banyak mainan berserakan dan tidak pada tempatnya. Tantangan hari ke 14 Kali ini saya melakukan BRP tentang bermain sampai selesai. Waaah coba lihat rumah mamam! Dg nada terkejut. "Ada apa mam? " mereka ikut terkejut Coba lihat disini. Mereka pun melihatnya penasaran. Lalu terkekeh Gimana ini? "Aku masih main" Kalau masih main, kenapa yang ini ditinggalkan? Mereka pun terdiam Kalau lagi main balok, boleh ambil mainan yang lain? "Engga" Harusnya gimana? "simpen dulu baloknya, baru ambil mainan yang lain" Yuuuu simpeeen Mereka pun menyimpan satu-satu sampai akhirnya selesai disimpan kembali ditempatnya. Sini, mamam mau tanya. Kenapa sih harus disimpan lagi? "Takut hilang" "Nanti keinjek" "Rumahnya jadi berantakan" Iya.. Memangnya kenapa kalau be

Adab Kepada Adik - Bermain

Bismillah. Kemarin naira yang sering mengganggu kenyamanan kakaknya, kali ini saya akan melakukan BRP kepada alula yg sering diganggu kenyamanan oleh adiknya. Tantangan hari ke 13 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kaka, kalau kaka lagi ga nyaman sama teteh, mau ga main sama teteh? "Engga" Gimana cara bicaranya? "Maaf yaaa teteeeh aku lagi nyaman, mau sendiri dulu" ( sambil lembuuut banget) Kalau teteh paksa kaka? "Bilang sama mamam dan papap" Oke. Kemudian Role Play

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam

Adab Ketika Melukai Oranglain ( Sengaja ataupun tidak sengaja )

Bismillah. Di saat keseruan anak-anak saat bermain, ada kalanya salah satu anak tersakiti. Apakah itu sengaja ataupun tidak. Misalnya karena sedang asik lari-lari, hingga menabrak. Atau saat loncat-loncat di kasur, ada yg terinjak Kalau memang mereka sengaja atau dengan sadar melukai teman mainnya, biasanya mereka meminta maaf. Namu adakalanya, mereka tidak sengaja, namun mereka juga merasa ga melakukan tindakan menyakiti itu. Biasanya mereka akan menolak untuk meminta maaf. Karena ya merasa ga melakukan apa-apa. Hihihii Tantangan hari ke - 11 Akhirnya saya BRP tentang hal tersebut. Kalau kaka dan teteh lagi asik bermain, terkadang kan ga sadar, menabrak, menginjak, memukul tanpa sengaja. Sampai teman main kita kesakitan dan menangis. Tapi kaka dan teteh tidak merasa menyakiti. Tapi kita liat teman kita menangis. Berarti apa yang dia rasakan? "Sakiiit" Tau ga sakit nya karena apa? "Engga" Misal, tadi kaka loncat-loncat, teteh jatuh, kaki kaka injek

Adab Ketika Bayi Tidur

Bismillah. Beberapa hari ini baby Zayna agak kesulitan untuk tidur. Biasanya ia cukup disusui sambil berbaring di kasur, kemudian ia akan terlelap. Namu kali ini, maunya dieyong-eyong dulu. Dan kurang nyenyak tidurnya. Di sisi lain, sang kaka dan teteh asik bermain dengan akur. Konsekuensi dari keakuran mereka adalaaaaah, suara yang ramaaaaai. Sehingga mengganggu baby Zayna yang akan tertidur. Beberapa kali diperingatkan, namun mereka masih saja ramai. Akhirnya baby zayna pun terbangun dan sang papap berbicara tentang perilaku mereka, yang akhirnya membuat kesepakatan, yaitu konsekuensi berupa kehilangan jatah makam eskrim nya di hari Ahad. Tantangan hari ke - 10 Yuuu kita main bayi-bayian yaaa.. Mamam mau nenenin dede bayi dikamar, tandanya? "Dede mau boboooo" Jadi kaka dan teteh ga boleh apa? "Berisiiiik" "Masuk kamaaar" "Teriak-teriaaaak" "Panggil-panggil mamaaam" Iyaaa. Kalau mau masuk kamar? "pelan-pela

Adab Ketika Adzan Berkumandang

Bismillah. Kali ini saya BRP mengenai adzan. Karena akhir-akhir ini, anak-anak seringkali asik bermain sambil teriak-teriak, walaupun adzan sedang berkumandang. Tantangan hari ke 9 "Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.”  (HR. Muslim) Jika adzan berkumandang, apa yang harus dilakukan? "Mendengarkan" Terus? "Jangan berbicara" Terus? "Berhenti bermain" Lalu saya perlihatkan gambar diatas, dan membacakannya. Jadi saat adzan, apa yang sebaiknya dilakukan? "Berdoaaaa" Kemudian tibalah waktu Ashar, dan suara adzan pun terdengar. Mereka masih harus diingatkan untuk berhenti sejenak, memdengarkan suara adzan. Setelah adzan selesai, saya pun mengingatkan mereka untuk berdoa. Sekarang kita berdoa ya, kaka mau minta apa sama Allah? "Ya Allah semoga corona ini cepet hilang, dan semuanya sembuh, Aamiiin" Kalau teteh? "Ya Allah semoga

Adab kepada Diri Sendiri - Mujahadah

Bismillah. Di rumah ini, kami menerapkan beberapa aturan pada anak, seperti jajan, menonton, beli mainan, dan lainnya. Hal ini kami lakukan agar anak-anak bisa mengenal tentang kebutuhan dan keinginan, alias mengendalikan hawa nafsunya. Salah satunya, kami tidak mengenalkan dan membiasakan jajan pada anak-anak. Karena menurut abah ihsan, jajan itu adalah pintu pembuka menuju perilaku konsumtif. Coba saja kita ingat-ingat, ketika anak diajak  ke warung, saat ditanya mau beli apa, maka mereka akan berfikir "beli apa yaaa". Itu menunjukkan bahwa mereka sedang dilatih untuk mengungkapkan keinginannya. Berbeda jika kita pergi ke warung karena membutuhkan sesuatu. Kita tidak akan berfikir lama-lama. “Orang-orang yang bermujahadah di jalan Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Sesungguhnya Alloh benar-benar bersama orang-orang yang berbuat baik.”   (Qs. Al-Ankabut [29]: 69) Tantangan Hari ke - 8 Kali ini Saya melakukan BRP pada anak-anak Har

Adab kepada Diri Sendiri - Muhasabah

Bismillah. Sebelum tidur, saya mengajak Alula dan Naira untuk mengingat kembali apa saja yang sudah dilakukannya hari ini. “Orang yang beruntung adalah orang yang menghisab dirinya serta beramal untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsu serta berangan-angan terhadap Allah Subhanahu Wata’ala.” (HR. Tirmidzi) Tantangan hari ke - 7 Perbuatan baik apa saja yang udah kita lakukan hari ini? "Beresin kasur" "Beresin mainan dan buku" "Jagain dede bayi" "Nyapu" "Main akur" "Cuci piring" "Makan sampai habis" "Apalagi yaaaa... " Alhamdulillah, mamam senang loh kaka dan teteh melakukan banyak kebaikan.  Kemudian saya apresiasi satu persatu semua kebaikan yang mereka lakukan Sekarang, kita ingat-ingat, apakah hari ini kita sudah melakukan perbuatan yang tidak baik? Saya mulai dengan diri saya Tadi siang mamam bicara bert eriak sama kaka