Bismillah. MasyaAllah Tabarakallah, 30 hari tantangan dari kelas kepompong telah dilalui. 4 pekan puasa telah dijalani. Pekan terakhir ini, saya memilih untuk tidak bergantung dengan suami dalam hal pengerjaan domestik.
Seperti tujuan di awal belajar, bahwa saya ingin cekatan dalam mengerjakan tugas domestik. Tanpa harus meminta tolong suami menbantu, baik itu membantu tugas, ataupun menjaga anak-anak disaat saya mengerjakan tugas domestik.
Yaaaa, seperti pekan lalu. Kondisi pandemi ini, memaksa saya untuk bisa melakukan semuanya. Suami yang sedang dikejar deadline untuk produksi 1000 pcs HAMZAT. Sehingga di pagi hari ia segera menyelesaikan tugasnya di rumah,yg dr dulu telah disepakati ( cuma sebelum ini, paksu ga punya patokan waktu,sesuka hati ia ngerjainnya )
Kemudian segera pergi ke konveksi. Sedangkan saya kenapa ya jadi bisa menghandle 3 anak di pagi hari. Memandikan, belanja, memasak untuk keluarga, memasak MPASI, menyuapi baby, sampai siang hari bermain bersama mereka.
Masih ada sih teriakan 1-2 kali.. Ha kaya sebelum-sebelumnya. Alhamdulillah,Allah memudahkan niat saya untuk menjadi cekatan.
Terimakasih wahai diri yang telah mau berjuang untuk jadi lebih baik
Aku bangga padamu puspa
Aku yakin, esok hari, kamu lebih baik dari sekarang
Lebih tenang dalam menghadapi segala perilaku anak dan suami
Lebih santai dalam menjalani hari
Lebih cekatan dalam menghandle berbagai tugas
Berikut Badge Tantangan 30 hari. Saya mengakui, saya masih harus belajar untuk konsisten dalam menulis di blog. Namun saya semangat dalam melakukan BRP bersama anak-anak.
Jadi, beberapa kali, saya kebablasan ga setor-setor. Dengan alasan ketidura di malam hari. karena untuj siang hari, saya benar-benar berusaha untuk mengurangi fokus saya ke gadget,untuk menjaga kewarasan saya.
Comments
Post a Comment