Skip to main content

Adab Kepada Mainan

Bismillah. Namanya anak-anak ya,  mereka seneng mengeksplore seluruh isi rumah ( berantakin maksudnya). Seringnya saya kewalahan karena banyak mainan berserakan dan tidak pada tempatnya.

Tantangan hari ke 14

Kali ini saya melakukan BRP tentang bermain sampai selesai.

Waaah coba lihat rumah mamam! Dg nada terkejut.

"Ada apa mam? " mereka ikut terkejut

Coba lihat disini.
Mereka pun melihatnya penasaran.
Lalu terkekeh
Gimana ini?

"Aku masih main"

Kalau masih main, kenapa yang ini ditinggalkan?
Mereka pun terdiam

Kalau lagi main balok, boleh ambil mainan yang lain?

"Engga"

Harusnya gimana?

"simpen dulu baloknya, baru ambil mainan yang lain"

Yuuuu simpeeen
Mereka pun menyimpan satu-satu sampai akhirnya selesai disimpan kembali ditempatnya.

Sini, mamam mau tanya. Kenapa sih harus disimpan lagi?

"Takut hilang"
"Nanti keinjek"
"Rumahnya jadi berantakan"

Iya.. Memangnya kenapa kalau berantakan?

"Nanti mamam marah"

Eaaaaaaaa. IhihIih
Apalagi yaa

"Nanti ga disayang Allah"

Nah iya benar. Kaka sama teteh mau ga disayang Allah?

"Enggaaaaa"

Jadi kalau selesai main?

"Harus disimpan lagi ditempatnya"

Sini mamam peluk, mamam bangga karena kaka dan teteh kompak beresin rumah mamam, jadi rapi dan nyaman.

Comments

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti