Kita sering menganggap bahwa tidur adalah pekerjaan sia-sia. Sehingga kita tak jarang mengurangi porsi tidur untuk mengerjakan hal-hal yang dirasa bermanfaat.
Tapi benarkah demikian? Sepertinya, klaim kita ini tidak sepenuhnya benar. Penelitian menunjukkan hasil sebaliknya. Tidur dapat menjadi ajang menyeimbangkan kembali kondisi fisik dan psikis.
Tidak hanya itu, sebuah penelitian di Harvard Medical School menyimpulkan bahwa tidur dan bermimpi merupakan cara belajar efektif. Lho koq bisa?
Pada penelitian tersebut, 99 orang partisipan diajari memecahkan sebuah permainan komputer dimana pemain harus menemukan jalan diantara berbagai banyak jalan yang tersusun rumit.
Kemudian, setengah dari partisipan diijinkan tidur selama 90 menit, sedang setengah lainnya dibiarkan tetap terjaga. Setelah itu, semua partisipan diuji lagi dengan permainan komputer yang sebelumnya diajarkan.
Ternyata, mereka yang tidur mampu memecahkan teka-teki permainan lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak tidur dan terus menerus memikirkan permainan itu. Kesimpulan lain adalah mereka yang tidur dan bermimpi mengenai permainan tersebut memecahkan lebih baik dibandingkan mereka yang tidur tapi tidak bermimpi.
Para ahli mengatakan bahwa pada saat bermimpi terjadi konsolidasi dan pemrosesan ingatan (memory processing). Hal inilah yang diduga menyebabkan mengapa kita menemukan jalan keluar suatu masalah setelah tidur.
Sebagai tambahan, tidur yang cukup adalah selama 7 - 8 jam setiap malam.
-WartaMedika-
Comments
Post a Comment