Skip to main content

Pengasuhan Anti Marah-Marah Ala Kiki Barkiah

Pengasuhan Anti Stress dan Anti Marah-Marah Itu Ada Caranya

Kala pagi tiba……
Ummi: “Standar pagi! Standar pagi! standar pagi!”
Beberapa saat kemudian….
Ummi: “Sudah selesai nak standar paginya?”
Atau sesekali mengingatkan kembali dengan berkata “Sudah sampai mana nak standar paginya?”
(Standar pagi: shalat subuh bagi yg wajib, berseka, gosok gigi, ganti baju, beresin kamar, sarapan, siap membawa perlengkapan sekolah bagi yang sekolah)
Setelah anak pergi sekolah, sebagian anak yang homeschooling mulai belajar
Saat pulang tiba…..
Ummi: “Standar pulang sekolah! Standar pulang sekolah!”
Beberapa saat kemudian….
Ummi: “Sudah selesai nak standar pulang sekolahnya?”
(Standar pulang sekolah: merapihkan semua peralatan sekolah yang dibawa, menyimpan lunch box ke tempat cuci piring, shalat dzuhur, lalu mengerjakan PR)
Terkadang anak tidak mudah langsung melaksanakan saat kali pertama diingatkan. Sampai-sampai saya memiliki kalimat favorit setiap hari : “Ali sudah sampai mana standarnya?” Karena jika tidak ada suara, biasanya Ali terhenti karena ia menemukan buku. Jika sudah membaca ia akan lupa dunia dan lupa semua tugas yang harus dilaksanakannya. Xixixixixi
Saat mereka meminta nonton film….
Ummi: “Sudah selesai semua syaratnya?”
(Syarat nonton: mengaji, menghafal quran, mengerjakan homework)
Saat mereka ingin jalan-jalan sore ke park….
Ummi: “Sudah beres semua mainannya?”
Saat kaget melihat rumah berantakan karena kegiatan ekslorasi….
Ummi: “Mmm…yang bakal ngepel siapa? Yang bakal beresin ini siapa?”
Biasanya mereka bilang “fiyuh….me!!”
Saat mendekati waktu bapak pulang…..
Ummi: “Waktu habis, bapak sebentar lagi pulang, ayo Aa pimpin ade-ade beresin mainannya!”
Saat melihat yang berserak…
Ummi: “Yang ini bekas siapa ya? Ayo tolong bereskan”
Saat waktu makan tiba….
Ummi: “Ali, Shafiyah! Pimpin adik-adik makan nak!”
Saat magrib tiba, saatnya halaqoh keluarga. Setelah berjamaah shalat, saatnya berbagi kisah dan memberi nasihat sampai adzan isya tiba. Biasanya selurus standar kegiatan sore telah selesai dilaksanakan sebelum magrib.
(Standar kegiatan sore: ekplorasi, outdoor activity, kerja bakti, lakukan tugas rumah sesuai tugasnya, mandi, makan malam)
Daftar tugas di rumah:
  1. Semua anak: beres-beres pasca bermain atau eksplorasi, lakukan yang bisa dilakukan, bantu yang bisa dibantu
  2. Ali 11 thn : loading dan unloading dishwasher yang sudah ummi bilas bersih, mengurus keperluan adik saat ummi menyusui
  3. Shafiyah 6.5 thn: baby sitting bayi selama saya memasak atau cuci piring, menyuapi faruq makan jika ingin disuapi
  4. Shiddiq 5 thn: menyiram tanaman bersama bapak, memasukan laundry ke mesin dryer
  5. Faruq 3 thn: memasukan mainan ke dalam box masing-masing, “garbage man”
Selepas isya, sebelum story time…..
Ummi: “Sudah selesai standar sebelum tidurnya?
Setelah terpenuhi semua syaratnya, cerita pengantar tidur pun dimulai
(Standar sebelum tidur: ganti baju, gosok gigi, b.a.k.)
Saat anak-anak merengek tantrum….
Ummi: “Silakan nak kalo mau nangis mojok dulu, nanti kalo sudah tenang bilang yang baik maunya apa ya?”
Saat terjadi salah paham di antara anak-anak….
Anak 1 mengadu: “Ummi bla bla bla bla…………..”
Ummi: “Silakan selesaikan sendiri dulu, kalo mentok baru ke ummi”
Anak 1 pun kembali lagi: “Ummi bla bla bla…….”
Anak 2 dipanggil…
Ummi: “ada apa?”
Anak 2: “Here is the story…bla..bla…bla”
Ummi: “Jadi solusinya apa?”
Anak 2: “Sorry….”
Baru setelah itu ummi menambahkan nasihat singkat.
Saat perkelahian fisik antar balita terjadi….
Ummi: “Tahan amarah! Tahan amarah! Tahan amarah!”
Anak digendong, dipisahkan kesudut yang berbeda
Ummi: “Kalau sudah tenang silahkan cerita!”
Setelah tenang…..
ummi: “Ada apa tadi?”
Lalu mereka mulai bercerita: “Here is the story…bla….bla…bla”
Baru setelah itu ummi membantu memberi solusi.
Beberapa jargon untuk memberi peringatan yang sering saya gunakan dirumah:
“Use your word please!”
“Be gentle, please!”
“Use inside voice, please!”
“Be nice, please!”
“Say sorry, please!”
“Talk nicely, please!”
“That’s not polite!”
“That’s not allowed!”
“That’s not acceptable!”
Saya percaya anak bisa diajak kerjasama, anak mampu diajak berencana. Ketika anak mengetahui standar kegiatan hariannya, orang tua tidak akan terlalu “heboh” dalam mengurusnya. Namun karena anak bukan robot, terkadang ada hal yang terjadi diluar rencana. Namun tentunya tetap lebih baik daripada hidup yang dilaksanakan tanpa perencanan. Ajak anak mengetahui harapan kita sebelum memberikan tuntutan pada mereka sehingga kita tidak perlu cerewet, terhidar dari stress, apalagi marah-marah.

Comments

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti