Skip to main content

KONSEP PENDIDIKAN PRE AQIL BALIGH 0-7 TH









ASSALAMUALAIKUM
Malam ini , kita akan bersama-sama mengikuti Kulwap Matpok 7⃣ :

Konsep Pendidikan Pre Aqil Baligh  0 - 7 thn

Bersama Bapak Indra Budi Legowo

Yang belum kenal Bp.Indra , yuk kita kenal dulu yaah...                      
πŸŽ™ Host

πŸŽ“ Profile

πŸ”Ή Nama: Indra Budi legowo

πŸ”Ή Istri : Tri Prastyanti

πŸ”ΉAnak - anak saat ini full belajar HE di rumah:

Anak 1 : Muhammad Faza Al-Banna ( 9th)
Anak 2 : Kholid Abdul Fattah (7,5 th)
Anak 3 : Aufa Haniyya Farzana (6th)

Aktifitas saat ini :

πŸ”Ή PKPU Human Initiative Jawa tengah

πŸ”Ή Koordinator Wilayah 6 HEbAT Community

πŸ”Ή Konseptor dan inisiator CBE Jawa Tengah dsk berbasis kearifan lokal

πŸ”Ή Pengurus Pusat HEbAT Community

Fb: indrabudilegowo                                              
                     

πŸŒΊπŸŒ»πŸŒΉπŸŒ·πŸŒΌπŸŒΈπŸ’πŸ„πŸŒΎπŸ

Materi Pokok 7⃣

Konsep Pendidikan Pra Aqil Baligh 0-7 tahun

Ditulis oleh: Ust. Harry Santosa


Ayah bunda, esensi pendidikan sejati adalah pendidikan berbasis fitrah. Tugas kita adalah menemani anak-anak kita menjaga fitrahnya, menyadari fitrahnya lalu membangkitkannya menjadi peran-peran sesuai fitrah yg Allah kehendaki itu. Inilah esensi pendidikan berbasis potensi dan akhlak. Dengan fitrah Allah itulah Allah menciptakan manusia. Tiada yg berubah dari ciptaan Allah swt.

Fitrah itu setidaknya meliputi fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah bakat dan fitrah perkembangan.

Topik saat ini adalah pendidikan utk usia 0-7 tahun, tentu saja pendidikan fitrah-fitrah yg ada juga harus melihat fitrah perkembangan. Tiap tahap memiliki sunnatullahnya sendiri, memiliki cara dan tujuan mendidik yg khusus.

Pendidik sejati adalah seperti petani sejati. Pendidikan ibarat taman bukan pabrik atau perkebunan. Para petani harus memahami tahapan menanam, dia mesti memperlakukan tiap anak-anaknya bagai bunga-bunga di taman, yg masing-masing memiliki kekhasan, keunikan dan keindahannya. Maka cara memperlakukan setiap bunga adalah khas, tidak bisa seragam. Petani sejati harus rileks dan konsisten, dia tdk boleh bernafsu menggegas dan menyeragamkan demi produktifitas dan kepentingan siapapun yang tidak relevan dengan tanamannya. Petani sejati tidak boleh sembarang memakai bahan kimia yang menggegas pertumbuhan tanaman, yang malah merusak tanaman itu sendiri. Petani sejati harus meyakini qodrat Allah swt terhadap segala sesuatu yang ada pada tanamannya dan yang ada di sekitarnya.

Dasar panduan kita adalah jelas, bahwa tiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Tugas kita bukan merubahnya, merekayasanya, menuntutnya sesuai obsesi kita tetapi menemaninya.

Imaji-imaji positif yg baik akan melahirkan persepsi positif, dan persepsi positif akan memunculkan pensikapan yg baik ketika mereka dewasa kelak. Imaji-imaji negatif akan memunculkan luka persepsi, dan luka persepsi akan melahirkan pensikapan yang buruk ketika mereka dewasa kelak.

Seorang pendidik yang arif mengatakan bahwa kesan baik sehari saja ketika anak-anak, akan menyelamatkan banyak hari ketika mereka dewasa kelak. Aqidah atau fitrah keimanan perlu dan sebaiknya ditumbuhkan dengan pola-pola seperti ini. Silahkan berkreasi.

Fitrah belajar juga demikian. Setiap anak yang lahir adalah pembelajar tangguh, para ilmuwan menyebut bayi yang lahir adalah scientist. Itu krn Allah telah mengkaruniai fitrah belajar ini pada setiap anak. Tidak ada bayi yang memutuskan untuk merangkak seumur hidupnya, ketika mereka belajar berjalan dan jatuh berkali-kali.

Fitrah keimanan pada usia 0-7 tahun, disadarkan dengan membangun imaji-imaji positif, inspirasi kisah, bacaan bersastra baik, bahasa ibu yg sempurna, banyak bermain di alam terbuka. Rasulullah saw ketika kecil hidup di gurun, mendaki bukit, menggembala kambing, bertutur fasih dari bahasa ibu yg murni, mengenal akhlak-akhlak dan tradisi baik warga desa. Bagi anak-anak imaji positif penting, karenanya melarang perbuatan keras yg merusak imaji-imaji ini. Rasulullah saw membiarkan Hasan dan Husein bermain kuda-kudaan ketika beliau Sholat, membiarkan Aisyah kecil bermain boneka dan kain bergambar dstnya. Ini semata-mata untuk melahirkan imaji-imaji positif, atau kesan baik tentang Allah, tentang ibadah, tentang dirinya, tentang orangtua (yang sementara menjadi standar kebaikan dan keburukan sebelum mereka mengenal Rabbnya dan syariah-Nya), tentang alam, tentang masyarakatnya.

Tugas kita, para ortu sekali lagi, hanyalah menemani mereka, memberi semangat, menunjukkan hal-hal yg baik, memfasilitasi, lalu rileks dan konsisten, tenang dan istiqomah, sabar dan syukur.

Bunda Septi memberi tips utk membangkitkan kesadaran fitrah belajar ini dengan istilah intelectual curiosity, dsbnya

Penelitian-modern menjelaskan bahwa anak-anak akan bisa belajar mandiri hanya dengan diberi "jalan" saja, tidak perlu dijejalkan, tdk perlu banyak formalitas yang bahkan mengekang kebebasan, kemerdekaan memilih dan curiositynya. Ada ahli parenting yang bilang bahwa anak-anak kita lebih pandai menjawab, daripada pandai bertanya.

======================
Assalamu'alaikum wrwb.
Selamat malam Pak Indra  πŸ˜ŠπŸ™                      
 Bp. Indra Budi Legowo
Wslkmwrwb bunda Juni πŸ˜ŠπŸ™πŸ»                      

πŸŽ™ Host

Bagaimana kabarnya ? Semoga sehat dan slalu dlm lindungan Allah SWT. Aamiin..                      
Bp. Indra Budi Legowo

Alhamdullilah baik bunda, Amiin                      
πŸŽ™ Host

Alhamdulillah, langsung saja ya Pak..

malam ini kami telah mempersiapkan 11 pertanyaan tematik, yang berasal dari peserta 5 grup Matrik yg telah antusias mengikuti kulwap ini Pak .

Bisa kami mulai sekarang kah ?                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

Monggo bunda                      

πŸŽ™ Host

Baik, Pak.
Pertanyaan pertama  :                      

πŸŽ™ Host

1⃣ Fitrah Keimanan dan Imajinasi Positif

NN - Bogor
Neneng - Sindangkerta
Iis istianah F - bekasi utara
Thety - Sum1
Era - bandung
Sri Wulan - Palembang
Widad - Bandung
Adek - Tangerang
April - Situbondo
Lustina - karawang
Fifi
Redni - Riau
Aji Tri - Banten
Yeni - Padang

Mendidik anak usia dini dengan ritual agama yang keras bisa dianggap sebagai paksaan sehingga tdk memunculkan kecintaan dan kebutuhan dalam beribadah.
πŸ“Œ Bagaimanakah cara paling efektif utk menumbuhkan kecintaan kepada Allah untuk usia dibawah 7th? Apalagi jika ayah belum menjadi role model.
πŸ“Œ Bagaimana contoh penerapan imajinasi positif tentang ibadah kepada anak?
πŸ“Œ Terkait fitrah keimanan bagaimana ketika anak usia 8 tahun masih malas untuk mengaji dan sholat, harus diingatkan dan kalaupun sholat sendirian maunya cepat selesai..πŸ˜… adakah cara untuk merubah hal yang negatif akibat kesalahan pengasuhan?
πŸ“Œ Bagaimana jika anak 3,5 tahun sulit diajak sholat jama'ah atau anak 5 tahun yang belum mau belajar membaca iqro’. Jujur saya juga terobsesi ingin anak cepat bisa baca iqro, doa2 dan hapalan2 surat pendek mengingat teman2 yg sekolah sudah lancar.
πŸ“Œ Bagaimana cara membacakan shiroh nabi dan sahabat dimana banyak bercerita ttg peperangan. Bagaimana cara memberikan imaji positif utk hal ini?
πŸ“Œ Pernah Dengar Ceramah Ust. Harry, Untuk Mengenal Alloh, Menanamkan Aqidah dengang cara ASI Eksklusif. Kalau Ayah dengan cara seperti apa yaa pak?                      

Host

Silahkan Pak Indra                      

Bp. Indra Budi Legowo

Baik bunda, coba saya jawab satu persatu                      

πŸ‘¨‍🌾  Bp. Indra Budi Legowo

πŸ“Œ Metode untuk menumbuhkan kecintaan kepada Allah
1. Atmosphere, yaitu menciptakan atmosfir kebaikan,kecintaan, keridhaan di rumah. Diutamakan untuk menumbuhkan imaji positif terhadap Allah dan Rasulnya
2. Role model, membangun keteladanan dari hal yang paling sederhana, misalnya wajah orang tua yang ceria, gembira saat mendengar Adzan dan bergegas ke Masjid.

Jika ayah belum bisa mengambil peran ,sambil berproses harus ada salah satu yang mengambil peran keteladanan ini.

πŸ“Œ Contoh penerapan imaji positif tentang ibadah , ayah bunda ceria saat mendengar adzan dan bergegas untuk menjalankan ibadah, kalau ayah segera bergegas kemasjid.
Tidak menghardik saat anak-anak naik ke punggung kita saat sedang sujud.

πŸ“Œ Ayah bunda, saya berharap ayah bunda bisa rileks ,optimis dan ridho terkait fitrah keimanan. Jika anak diusia 8 tahun masih malas shalat, masih wajar. Jangankan anak -anak, orang dewasa saja seringkali masih berat dalam menjalankan ibadah shalat, berat dalam arti menunda dll. Dan dalam Al Qur'an sudah disebutkan di QS Al Baqarah 45 : ...Dan shalat itu sungguh berat, kecuali bagi orang -orang yang khusuk.

Seringkali karena obsesif ingin anak cepat bisa shalat khusyu dll, tanpa sadar kita telah menggegas yang justru merusak fitrah keimanannya. Usia 7-10 tahun adalah masa pembelajaran , belum masa ta'lif atau pembebanan syariat. Ekstrimnya jika anak-anak meninggal saat belum baligh mereka akan masuk surga.

Ayah bunda bisa ulang kembali prosesnya jika diusia 10 tahun ternyata masih berat untuk shalat. Biasanya terjadi karena penggegasan di usia 0-7 tahun, dibebankan shalat tanpa menumbuhkan cinta.

Kami melihat sendiri proses ini di anak pertama kami, Alhamdulillah saat ini kami begitu bersyukur, anak pertama kami jika adzan sudah bergegas untuk ke masjid , jika subuh selalu minta dibangunkan saat adzan dan segera bergegas ke masjid. Kemudian saat ini anak-anak sudah meminta waktu sendiri untuk hafalan dan tilawah Qur'an. Insyaallah jika fitrah keimanan sudah tumbuh, kecintaan kepada Allah dan Rasulnya sudah tumbuh, syariat yang berat akan dijalani dengan bahagia

πŸ“Œ Terakhir ,terkait pembacaan shirah , kalau bisa ayah berperan untuk hal ini, karena gagahnya Rasulullah, gagahnya Umar bin Khatab, dan sahabat nabi yang lain ,tidak bisa secara sempurna diperankan oleh bunda.

Cerita tentang perang kalau kami menceritakannya, tapi sebaiknya ditunda dulu, nda usah buru-buru masih banyak kisah lain yang bisa diceritakan, saat nabi kecil, saat nabi menggembala, saat sahabat mensedekahkan hartanya, dll.

Saya punya cerita terkait membacakan kisah Sirah Nabawiyah. Karena kami terbatas buku-buku Sirah Nabawiyah khusus anak, kami membacakan langsung Sirah Nabawiyah dari kitab karya Syaikh Ramdhan Al buty, ternyata anak-anak suka dan kisahnya lebih detail.

Yang terpenting , ayah dan bunda telaten membacakannya setiap hari, kalau kami biasanya membacakan buku setiap malam sebelum tidur.

✅                      

Bp. Indra Budi Legowo

Monggo  dilanjut pertanyaan berikutnya bunda πŸ™πŸ»πŸ˜Š                      

πŸŽ™ Host

2⃣ Imajinasi Negatif

Rica Wanda - Sum1
Septi - Padang
Redni - Riau

Dikatakan imaji2 negatif akan memunculkan luka persepsi, dan luka persepsi akan melahirkan pensikapan yg buruk ketika dewasa kelak.
πŸ“Œ Luka persepsi apa yg dimaksud dan efek konkrit seperti apa yg akan timbul ketika dewasa nanti?
πŸ“Œ Misalkan anak terlanjur mendapat cerita tentang surga dan neraka atau imaji negatif lainnya, bisakah hal itu dihapus dari memori anak. Bagaimana caranya?
πŸ“Œ Bagaimana bila anak 4 tahun sangat tertarik dg tema terjatuh, terbalik, terbakar, hancur, penyok... Suka dg mobil pemadam kebakaran, suka menceritakan ulang bila melihat mobil terjatuh saat lewat di jalan, bermain mobil2n dg adegan tabrakan jatuh terguling terbakar... Apakah ini berkaitan dg imaji yg ia hayati? Apakah ini tidak baik?                      

πŸŽ™ Host

Silahkan, Pak Indra ..                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

Untuk pertanyaan ini sy sedikit bercerita. Saya kenal dengan salah seorang ust yang bercerita, bahwa beliau pernah obsesif dengan anak pertamanya, saat usia baligh anaknya berontak, tidak mau untuk menjalankan shalat dan bergaul dengan teman-teman yang kurang baik. Alhamdullilah ust tersebut menyadari kesalahannya, kemudian mencoba membangun bonding kembali dengan sang anak, saat anaknya ikut Balan motor, beliau datang hanya untuk mengantar makan siang dan menunggui anaknya, terus dilakukan proses itu tanpa marah-marah dan memaki anaknya. Sampai akhirnya anak beliau kembali sadar dan menjalankan ibadah dengan baik.

Ayah bunda, saat usia 0-7 tahun anak kita belum bisa melawan dengan kekuatannya, bisa saja saat ini mereka belum berontak, tapi jika luka persepsi itu terus menguat, efeknya akan sangat terasa pada saat anak kita baligh. Saat anak kita seharusnya siap menerima beban/ta'lif.

Imaji negatif ini tidak bisa dihapus, tapi bisa diperbaiki. Dengan mengulang proses kembali, dalam kondisi orang tua ridho,rileks dan optimis. Diperkuat bonding orang tua dan anak. Jika sudah terjadi, peluk kembali anak kita dengan erat dan minta maaflah kepada anak kita. Kemudian kuatkan kembali hubungan kita dengan Allah SWT
✅                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

Monggo bisa dilanjut pertanyaan berikutnya bunda                      

πŸŽ™ Host

Berikut lanjut pertanyaan ke 3 ya Pak ..                      

πŸŽ™ Host

3⃣ Menumbuhkan Fitrah Anak

Lis - Bekasi utara
Amini - Jakarta
NN - Bogor
Nira- Bandung
Ayunda - malang
Naqi - Lampung
Dwi - Tangerang

Di materi disebutkan tugas orang tua hanya membersamai anak untuk mengenal fitrahnya mulai dari fitrah keimanan, fitrah belajar, fitrah kemandirian, dll.
πŸ“Œ Apakah fitrah setiap anak itu baik? Artinya kita tinggal memfasilitasi dan memberikan pendidikan terbaik.
πŸ“Œ Apakah seluruh fitrah tersebut dapat diintegrasikan menjadi satu sebagai stimulus untuk anak? cthnya:ketika anak mau makan sendiri, maka dipersilahkan, sambil diceritakan tentang makanan sbg rezeki, anggota tubuh yg bisa makan. Sehingga anak mendapatkan informasi tentang tuhan yg memberikan rezeki (fitrah keimanan), cara kerja tubuh (fitrah belajar), membiarkan anak makan sendiri (fitrah kemandirian).
πŸ“Œ Apakah dalam FBE ada acuan untuk kompetensi tiap tingkatan umur?
πŸ“Œ Kalau secara tuntunan Islam selain mengajarkan anak sholat di usia 7 tahun apakah ada lagi ya? Atau mungkin apa saja yang diajarkan Rasulullah semasa hidup Beliau di usia 0-7 tahun..
πŸ“Œ Adakah contoh jadwal harian pembelajaran berbasis fitrah yang bisa diterapkan di rumah? Bagaimana mensiasati fitrah belajar anak dengan kondisi ekonomi keluarga?
πŸ“ŒAnak saya berusia 3y7m hampir tidak bisa lepas dari gadget. Apakah gadget bisa menghambat perkembangan fitrah-fitrah pra aqil balighnya? Bagaimana mensiasatinya ya?                      

πŸŽ™ Host

Silahkan Pak Indra                      

Baik, ayah bunda Empati..  saya lanjutkan lagi relay ya ya πŸ˜„πŸ™πŸ»

Masih Semangattt kan ✊🏻✊🏻✊🏻                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

πŸ“Œ Insyaallah setiap fitrah anak baik, dan tugas kita adalah menjadi fasilitator terbaik untuk tumbuhnya fitrah anak-anak kita.

πŸ“Œ Dalam FBE kita menyebutnya sebagai Frame Work Operasional FBE

πŸ“Œ kita mengacu pada framework untuk aktifitas harian anak-anak dirumah. Tidak harus lalu dengan jadwal yang padat, prinsipnya inside out, bukan menjejalkan.

Dalam fitrah Based, kita sangat menganjurkan ayah bunda untuk memanfaatkan apa yang ada, bukan memaksakan mengada-ada kan yang belum ada 😊. Pakailah apa yang ada disekitar kita, kearifan lokal di sekitar kita, kekayaan alam di sekitar kita.

πŸ“Œ Terkait pemakaian gadget, yang perlu kita pahami, anak-anak kita adalah generasi C, anak-anak yang lahir saat kondisi terkoneksi dengan internet. Untuk usia 0-7 tahun kendali penuh gadget ditangan orang tua . Sebenarnya, kenapa anak kita suka games? Karena games itu dinamis dan rutin update , jika ada alternatif kedinamisan,insyaallah tidak akan ketergantungan ke gadget. Ayah bunda harus dinamis, jangan menyalahkan gadget😊. Misalkan kita aktifitas di belajar bersama alam, sentuhkan anak-anak kita dengan lumpur, sejuknya udara gunung, kenalkan dengan vegetasi yang berbeda-beda. Kemudian gunakan gadget untuk membantu memperdalam informasi, misalkan kita habis main lumpur disawah , bisa disearch di YouTube tentang manfaat lumpur , jenis-jenis lumpur. Nanti bisa kita buat agenda dari hasil riset kecil-kecilan tadi untuk traveling ke lokasi, misalnya kita dapat informasi ternyata di Purwodadi ada daerah yang lumpurnya panas, dst.

✅                                              

πŸŽ™ Host

Memanfaatkan apa yg ada, bukan memaksakan dan mengada-adakan yang belum ada , setuju banged Pak Indra πŸ‘πŸ‘πŸ‘

Lanjut pertanyaan berikutnya yaa ...                      

πŸŽ™ Host

4⃣ Merancang Kegiatan untuk Menumbuhkan Fitrah Belajar

Lis- Bekasi utara
Agri - Bandung
Sindi - Lombok
Mesa & Rachmad- Jombang
Gita - Depok

Dalam konsep FBE, tidak benar bahwa lebih cepat lebih baik, tapi semua harus sesuai dengan tahapannya begitu juga dalam mengembangkan fitrah belajar anak..
πŸ“Œ Anak saya yang pertama (3th) di awal2 pernah diajarin alfabet oleh neneknya tanpa paksaan. Saya bilang kalau belum saatnya. Sedangkan suami bilang, ya kenapa ga dikasih kesempatan?
Bagaimana jika memang si anak menunjukkan kemampuan/minat di bidang tsb walaupun kalo dari tahap perkembangan belum waktunya? Perlukah dikasih kesempatan? Ataukah dibiarkan menunggu sambil diberi alternatif kegiatan yg lebih pas dengan umurnya ? Seperti apakah contoh kegiatannya itu?
πŸ“Œ Anak kami (2thn 2bln), suka bertanya dan kalau sudah dijawab beberapa jam kemudian atau besok dan lusa dia lihat lagi (benda/barang) dia mengulangi pertanyaan yang sama dan berulang2. Saya penasaran, sebenarnya apa betul itu pertanyaan sesuai fitrah belajar atau pertanyaan iseng (ingin diperhatikan, ingin ngobrol). Semisal saya tidak menjawab pertanyaannya sesekali apakah akan mempengaruhi fitrah belajarnya?
πŸ“Œ Berapa usia minimal anak masuk ke sistem persekolahan? Saya pernah membaca menurut YKBH, minimal usia 5 tahun. Bagaimana secara HE?
πŸ“Œ Seperti apa contoh Tour the talents pada anak2 usia 6 dan 4 thn? Apakah cukup dengan melihat klub2 hobi?                      

πŸŽ™ Host

Silahkan Pak Indra ...                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

πŸ“Œsaya ada pengalaman di anak kedua kami, anak kedua kami tidak pernah secara khusus kita ajari membaca sampai usia 7 tahun. Yang kami lakukan adalah bagaimana menumbuhkan rasa cinta membaca. Setiap malam kita membacakan buku, dan kami memberi kesempatan untuk memilih buku kesukaannya. Saat usia 7 tahun baru kita ajari serius membaca, ternyata dalam waktu sebulan sudah bisa baca.

Yang lebih penting sebenarnya adalah bukan bagaimana bisa baca diusia dini, tapi bagaimana menumbuhkan rasa cinta membaca. Ada berapa banyak anak-anak yang digegas sejak dini membaca,tapi tidak punya kecintaan membaca.

Kenapa diperbanyak ditumbuhkan rasa cinta membaca dengan dibacakan oleh orang tua, ini agar anak bisa mengikat makna dari bacaannya.

πŸ“Œ usia 2 tahun memang sedang lucu-lucunya bunda, anak-anak sudah mulai eksplorasi dengan suaranya. Dan diusia-usia ini memang sebaiknya dimatangkan bahasa ibu. Jangan diajarkan dulu dengan bahasa asing. Agar bisa utuh mengekspresikan perasaan dan gagasan dengan baik dalam bentuk verbal atau ucapan

πŸ“Œdiusia 7 tahun anak-anak bisa memasuki persekolahan , sebaiknya sekolah yang ramah dengan tumbuhnya fitrah anak-anak

πŸ“Œdi usia 0-7 tahun diperbanyak saja belajar bersama alam.
Anak-anak bisa diajak ke sawah ,ke laut, ke gunung.

Mensyukuri ayat-ayat kauniyah Allah SWT ,sekaligus memperkaya pengalaman menyentuh, mencium, meraba. Dll
✅                      

πŸŽ™ Host

Tumbuhkan, jgn digegas

Baik , Pak Indra.. berikut ini yg seringkali  banyak jadi kegalauan ayah bunda nih, nih..

Pertanyaan no.5 :

5⃣ Egosentris VS Kemandirian

Dwi Yuniati - Banten
Asryn-Bali
Mesa & Rachmad- Jombang
Reni-Padang
Doni - Riau
Rahmawati F - Surabaya
Era - bandung
Suci-Lampung
Agri - bandung
Fitriani-Jember HC.
Sri Wulan - Palembang
Echi - Lampung

Salah satu poin yang semestinya orangtua lakukan adalah melayani. Hanya saja masih bingung membedakan antara melayani dan memanjakan..
πŸ“Œ Bagaimana cara melayani yang tepat sekaligus memantik kemandiriannya? bentuk2 kemandirian yg seperti apa yg semestinya kita teladankan di rentang usia 0-7 tahun?
πŸ“Œ Anak pertama saya perempuan usia 6 ,5 tahun, sebenarnya sudah bisa makan dan mandi sendiri tapi seringnya dia minta saya mandikan atau disuap, kalo saya tegaskan untuk makan atau mandi sendiri malah berakhir drama. saya harus bagaimana antara melayani anak usia 0-7 dengan melatih kemandiriannya bisa selaras.
πŸ“Œ kapankah anak laki-laki dan perempuan mulai dikenalkan dengan kedipsilinan, tanggung jawab dan kemandirian? Misalnya seperti jam berapa dia tidur, membereskan mainan pd tempat nya, cuci baju, makan sendiri dsb.
πŸ“Œ Bagaimana menyeimbangkan antara memuaskan ego anak sekaligus tidak membiarkannya besar kebablasan? Inginnya kan anak jd pribadi yg kuat/tangguh tapi juga tidak egois.
πŸ“Œ Apa yang harus kita lakukan sebagai orang tua jika ada saudara yang mengkritik sikap egosentris anak yang mulai tumbuh dalam mempertahankan keinginan misalkan tidak mau berbagi kursi dengan bibinya bahkan anak dilabel tidak hormat kepada orang tua. 😒 Bagaimana saya harus menjelaskan ke anak di bawah 7 tahun tentang hal ini?

Silahkan , Pak Indra ...                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

πŸ“Œ usia 0-7 adalah masa-masa play. Hubungan orang tua dan anak pada masa ini adalah children as player, parents as facilitator.
Orang tua tetap rileks dan optimis. Kuncinya adalah anak-anak diberi kepercayaan. Saat anak-anak mulai makan sendiri, beri kepercayaan, jika awalnya masih sering tumpah atau kotor bajunya, jangan dihardik dan dimarahi, terus saja sabar dalam berproses. Begitu juga saat anak mau mencuci piring makannya, beri kepercayaan, jika setelah mencuci piring masih kotor tetap acung kan jempol dan senyum termanis kita.

πŸ“Œ coba di evaluasi kembali bunda, sepanjang pengalaman kami, anak-anak sudah bisa makan sendiri diusia 3 tahunan walau masih sering belepotan. Yang menjadi evaluasi, apakah kita sudah memberi kepercayaan, bersabar dalam proses ini dan tetap rileks serta optimis.
Karena sebenarnya tanggung jawab kemandirian dengan fase lebih serius/fase latih ya diusia 7 tahun.

πŸ“Œ untuk usia 0-7 tahun kedisiplinan di kenalkan dalam bentuk keteladanan, membacakan kisah-kisah dll. Dibangun imaji positifnya tentang disiplin,membereskan dll adalah sesuatu yang mengasyikan dan menyenangkan.

πŸ“Œ justru diusia 0-7 dengan dipuaskan egonya ,  maka diusia setelahnya anak-anak akan siap untuk belajar sesuatu diluar dirinya, atau berkehidupan sosial

πŸ“ŒBibi bisa dikasih pengertian kalau Ade belum siap berbagi, tapi kita juga perlu melakukan mitigasi jika akan bertemu dengan orang lain. Hal-hal apa yang akan membuat anak nda nyaman bisa difasilitasi dan dipersiapkan dari rumah.
✅                      

πŸŽ™ Host

Subhanalloh..orangtua harus tetap rileks dan optimis di masa egosentris anak , yah..

Berikutnya , pertanyaan no. 6 :

6⃣ Sibling Rivalry

Linda - Lampung
Echi - Lampung
Agri - Bandung

Berkaitan dengan hal-hal yang harus dilakukan orangtua seperti menyayangi dan memberi rasa aman.
πŸ“Œ Misalkan dalam pengasuhan si kakak yang masih kecil ternyata punya adik (jawa : sundulan). Sehingga kebanyakan fokus ibu akan teralihkan ke adik dan kakak dibantu pengasuhannya oleh mbah atau bude, bulek. Bagaimana cara orangtua untuk bisa memenuhi hak anak akan perhatian, kasih sayang sehingga tidak merasa dinomorduakan?
πŸ“ŒSaya punya anak dibawah usia 7 th 2 org.. kakak 4,8bln dan adik 2 th.. keduanya masih di fase egosentris. kalau rebutan perihal apa saja biasanya si adik pergi sambil menangis, seperti mengadu ke saya. Jika begini, saya mesti bawa adik ke hadapan kakaknya untuk memberi tahu keadaan yg semestinya, yaitu mana hak masing-masing atau adik dipisahkan dulu sampai reda nangisnya? Bagaimana menyiasatinya ya?

Silahkan Pak Indra...                      

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

πŸ“Œsaya tiga anak sundulan semua Bu, dan tanpa Khodimat dan orang tua atau keluarga besar 😊. Yang penting ada kerjasama ayah bundanya. Anak juga jadi mendapat teladan kalau ayah juga berperan dalam pengasuhan.

πŸ“Œ kalau rebutan dipastikan saja hak milik siapa, karena diusia ini perlu dikuatkan tentang konsep hak milik.


πŸŽ™ Host

Alhamdulillah, sudah 6 pertanyaan terjawab .
Dan sekarang sudah melewati batas jam kulwap yg dtentukan ..

Masih ada sisa 5 pertanyaan boleh saya susulkan di jalur khusus ya,Pak Indra ?

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

Monggo Bu nda papa😊

πŸŽ™ Host

Terima kasih Pak Indra ,

Sebagai akhir dari kulwap malam ini , adakah pesan dari pak Indra utk kami yang masih banyak belum rileks dan optimis membersamai anak2 , Pak ?

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

Saya kirim video anak-anak saat kemarin malam acara 17an ya bunda πŸ˜ŠπŸ™πŸ»

Intinya terus saja bersabar,rileks dan optimis dalam mendampingi tumbuhnya fitrah anak-anak. Akan ada banyak kejutan, dan tak terasa fitrah kita juga ikut tumbuh😊.                    

πŸŽ™ Host

Raise your child , raise your selves 😍

Terimakasih banyak Pak Indra atas ilmunya malam ini , sangat mencerahkan  sekali πŸ˜ŠπŸ™πŸ»

Mohon maaf bila kami masih banyak kurang dan salah kata

Terimakasih juga kepada ayah bunda HEbAT semua, para arsitek peradaban yg selalu semangat menimba ilmu.

Sebagai rangkaian akhir kulwap kita malam ini, marilah kita tutup dg membaca istighfar 3x dan do'a kafaratul majelis:

Ψ³Ψ¨Ψ­Ψ§Ω†Ωƒ Ψ§Ω„Ω„Ω‡Ω… ΩˆΨ¨Ψ­Ω…Ψ―Ωƒ Ψ£Ψ΄Ω‡Ψ― Ψ§Ω† Ω„Ψ§ Ψ₯Ω„Ω‡ Ψ₯Ω„Ψ§ Ψ£Ω†Ψͺ Ψ£Ψ³Ψͺغفرك وؒΨͺوب Ψ₯Ω„ΩŠΩƒ

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik

“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

Jazakumullah Khairan Katsira…

Kami dari tim Ⓜatrik Terintegrasi mohon undur diri ayah bunda HEbAT semua,

Selamat beristirahat semua ,

Wassalamu'alaikum wr wb πŸ™πŸ˜Š

πŸ‘¨‍🌾 Bp. Indra Budi Legowo

Sama - sama bunda πŸ˜ŠπŸ™πŸ» wa'alaikum salam wrwb                      


Baik, ayah bunda Empati sekian relay kullwap matpok 7⃣ malam hari ini...

Kami dari tim Ⓜ#5 mohon undur diri...

Kita sambung silaturahim lagi esok hari...

Wassalamu'alaikum warrohmatullohi wabarakatuh πŸ˜ŠπŸ™πŸ»

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti