Skip to main content

Tentang Menghafal Qur’an di Usia Dini


Diambil dr tulisan ust. Harry Santosa



Saya sering dianggap menolak anak menghafal alQuran, padahal saya hanya ingin meletakkan sesuatu sesuai haknya dan sesuai fitrahnya.
  1. Mencintai alQuran lebih dahulu sebelum menghafal alQuran. Mendidik anak agar cinta alQuran tidak mudah, dan hafal alQuran tidak serta merta cinta alQuran apalagi jika metodenya salah dan tidak memperhatikan aspek fitrah perkembangan manusia.
Di Mesir orang orang sekuler dan liberal yang rajin menghujat Islam, adalah orang2 yg hafal alQuran. Di Zaman khulafaur Rasyidin, bahkan pembunuh sayidina Ali ra adalah seorang penghafal alQuran yang rajin berdzikir dan shalat malam (silahkan baca di http://asysyariah.com/manusia-paling-celaka-adalah-pembunuhmu-wahai-ali/) Kenapa demikian, karena keimanannya dan kecintaannya pada kebenaran tidak pernah menghunjam ke dalam sanubarinya, fitrah keimanannya tidak bangkit.
  1. Di usia 0-7 ada banyak hal penting selain menghafal alQuran, hal hal yang dialami oleh pendidikan Rasulullah saw ketika kecil, yaitu bahasa ibu yang utuh dan fasih, kelekatan pada ayahibu, bermain di alam utk imaji2 positifnya ttg kauniyah, mendaki bukit utk psikomotoriknya, kisah kisah kepahlawanan dari kearifan lokal, executive functioning dengan berternak atau berkebun dsbnya. Menghafal alQuran utk usia 0-7 dengan metode talaqi dan akan lebih berkesan mendalam apabila diinteraksikan dengan fitrah dan ayat Kauniyah (alam dan realitas sosial kehidupan sekitar).
Kelekatan ortu dengan anak juga sering dikorbankan krn ortu punya target anak anaknya hafal sehingga dititipkan pada lembaga sejak masih di bawah 10 tahun. Ini juga menjadi pemicu penyimpangan fitrah.
  1. Ada paradigma yang menurut saya aneh, bhw jika anak anak sudah “terisi” alQuran maka dia akan steril dari berbagai kemaksiatan dan tahan terpapar dari kenakalan. Terisi dan Terinspirasi makna secara sadar adalah dua hal berbeda. Banyak kasus, anak anak hafal alQuran sejak kecil kemudian melupakannya atau sekedar hafal tanpa amal atau malah membenci Islam. Jadi baik untuk menghafal, namun jangan lupa bahwa jumlah konten tidak selalu relevan dengan keshalihan.
Paradigma mengisi sebanyak banyaknya ini, saya lihat adalah reaksi dari kepanikan, berangkat dari kecurigaan berlebihan thd dunia luar sehingga anak harus dibentengi tinggi-tinggi, diantaranya dengan pengisian konten. Padahal konten tdk berdampak pd imunitas.
  1. Beberapa anak di bawah 7 tahun ada yg bisa menghafal alQuran dengan cepat, beberapa lainnya tidak. Masing-masing punya kecerdasan berbeda dan bakat berbeda. Anak autis bahkan bisa menghafal 1 halaman dalam beberapa detik.
Jadi ttg menghafal, jangan risau, apabila diperdengarkan (talaqi) alQuran setiap hari 30 menit saja oleh orangtuanya, sesungguhnya anak anak bisa dengan mudah menghafal.
Namun bukan itu intinya dan jangan melupakan intinya, bhw pendidikan adalah membangkitkan gairah fitrah keimanan  kecintaan, spiritualisme, belajar dan berinovasi, beraktifitas sesuai bakat dstnya shg mencapai peran peradaban.
  1. Ulama dan cendekiawan Islam dahulu hidup dalam suasana dan atmosfir dari lingkungan yang alQuran menjadi keseharian dalam praktek kehidupan, dimana ortu nya berbahasa alQuran mereka hafal sejak anak anak krn suasana demikian. Tetapi fitrah mereka tumbuh sampai menjadi kemandirian dan peran peradaban di usia belasan tahun.
Karenanya kita jumpai mereka ada hafal alQuran namun spesialis di bidangnya dengan gairah belajar meluap luap. Hal ini tidak mungkin terjadi jika sejak anak anak sudah dipisah pisah antara fitrah, ayat Qouliyah dan ayat Kauniyah.

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....