Skip to main content

APA ITU MOTORIK KASAR?

Beberapa  pendapat ahli mengenai pengertian motorik kasar diantaranya adalah:

•          Santrock : gerakan tubuh yang menggunakan otot besar yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri.

•          Gallahue : kemampuan motorik kasar sangat berhubungan dengan kerja otot-otot besar pada tubuh manusia .

•          Hurlock : motorik kasar adalah perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui syaraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi.


Lebih lanjut Gallahue menguraikan tentang macam-macam kemampuan motorik kasar yang dapat dikembangkan pada anak usia dini, meliputi:

•          Lokomotor : Keterampilan motorik kasar melibatkan otot otot besar yang ada pada tubuh, seperti gerakan tungkai yang digunakan secara keseluruhan oleh anak-anak untuk berjalan, berlari dan melompat.

•          Non lokomotor: kemampuan yang digunakan tanpa berpindah tempat atau gerak ditempat. Contoh : meregang, mendorong dan menarik, jalan ditempat, mengayunkan satu kaki, berdiri dengan satu kaki .

•          Manipulatif : kemampuan yang dikembangkan saat anak sedang menguasai berbagai macam objek (alat)dan kemampuan ini lebih banyak melibatkan tangan dan kaki. Contoh : melempar, memukul bola kasti, menendan bola, menangkap objek, memutar tali atau menggiring bola.


      Telah disinggung di atas mengenai  perkembangan fisik seorang anak berlangsung secara teratur dan mengikuti  pola yang berurutan (tahap-tahap perkembangan).Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak akan terlebih dahulu mampu berdiri sebelum berjalan dan bukan sebaliknya dapat berjalan kemudian dapat berdiri. Meskipun dalam beberapa kasus ada anak yang melewati tahapannya, contohnya seorang anak langsung dapat berdiri tanpa melewati tahap merangkak. Demikian juga perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimadistal).


Tahapan belajar motorik kasar secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:

1.  Tahap Kognitif. Pada tahap ini anak membutuhkan informasi tentang cara melakukan suatu gerakan melalui contoh nyata. Tugas guru atau pelatihlah yang sangat berperan penting dalam hal ini. Pada tahap ini anak sering mengalami kesalahan, gerakannya masih kaku, dan kurang terkoordinasi.

2.  Tahap Asosiatif. Pada tahap ini anak sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan gerakan yang telah dipelajarinya. Gerakan yang dihasilkan oleh anak juga sudah mulai konsisten sehingga kesalahan dalam setiap gerakan mulai berkurang.

3.  Tahap otomatis. Sesudah melewati proses latihan, anak lalu masuk pada tahap otomatis. Gerakan yang dilakukannya sudah tidak terganggu oleh kegiatan lainya yang terjadi secara simultan sehingga tingkat kesalahan dalam melakukan gerakan semakin berkurang.


      Perkembangan fisik motorik kasar pada anak usia dini juga dipengaruhi oleh kondisi-kondisi tertentu, yang dapat menjadi pemacu laju perkembangan ataupun menjadi penghambat perkembangannya tergantung dari kondisi yang dialami anak.


1.  Genetik. Secara fisik, anak akan membawa sifat yang diturunkan dari kedua orang tuanya secara genetik. Misalnya saja bentuk raut wajah, bentuk tulang yang menyusun rangka dan lain sebagainya. Kelengkapan fisik dan kekuatannya merupakan faktor akan mendorong perkembangan motorik kasar ke arah yang positif.

2.  Pranatal. Seringkali orang hanya memperhatikan pertumbuhan anak setelah anak itu dilahirkan, tetapi sebenarnya dapat dimulai jauh sebelum anak dilahirkan. Dapat berupa upaya pemenuhan gizi yang baik terutama selama masa kehamilan.

3.  Proses kelahiran. Ada kalanya proses kelahiran menjadi faktor penentu dalam perkembangan fisik motorik anak usia dini terutama di tahap awal kehidupannya. sebagai contoh anak yang lahir prematur membutuhkan perhatian lebih dibandingkan anak yang lahir pada usia kehamilan yang mencukup.

4.  Kondisi fisik. Kondisi fisik seseorang memang sedikit banyak membawa pengaruh bagi kepercayaan dirinya untuk berkembang. Kondisi fisik yang baik memungkinkan untuk mengembangkan motorik kasar sesuai dengan tahap perkembangan dan kesiapan anak.

5.  Lingkungan. Termasuk didalamnya adalah lingkungan keluarga, teman sebaya, masyarakat sekitar dan guru. Pengaruhnya sangat signifikan mengingat lingkungan sangat dekat dan erat serta bersentuhan langsung dengan dunia anak.Dukungan dari orang-orang terdekat dalam memberikan kesempatan bagi anak untuk bergerak akan melatih keterampilan motorik anak.

6.  Stimulasi. Stimulasi dapat diibaratkan sebagai katalisator perkembangan apabila diberikan secara tepat sasaran. Stimulasi yang diberikan saat anak telah memiliki kesiapan akan membantu anak menuntaskan tugas perkembngannya dengan baik.

sumber :
http://dianaindrawati.blogspot.co.id/2015/12/perkembangan-fisik-motorik-kasar-dan.html?m=1

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti