Skip to main content

Pengaruh Memori dalam Belajar

πŸ‰Cemilan ke-4πŸ‰
Rabu, 21 Februari 2018

_Materi ke-4_
_Menstimulasi Gaya Belajar Anak_


πŸ” *Pengaruh Memori dalam Belajar*πŸ”Ž


*Definisi Memori*

Para ahli memberikan pengertian bermacam-macam tentang memori. Pada umumnya memandang memori sebagai hubungan dengan pengalaman masa lampau. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat, manusia mampu menyimpan dan menimbulkan kembali apa yang telah pernah dialaminya.

Memori atau ingatan adalah proses memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi dan pengalaman yang kita peroleh. Menurut Andersen (1997) memori adalah rekaman pengalaman yang relatif permanen yang mendasari perilaku belajar. Kaitan memori dengan belajar adalah, belajar mengacu pada proses adaptasi perilaku terhadap pengalaman, dan memori menunjuk pada rekaman permanen yang mendasari adaptasi tersebut.

*Proses dan Macam-macam Memori*

_Para peneliti mempelajari dan membagi proses memori menjadi tiga tahap yaitu,_

-Tahap Akuisisi (perolehan) bagaimana informasi pada mulanya ditempatkan atau disandikan kedalam memori.

-Tahap Retensi (penyimpanan) bagaimana informasi dipertahankan atau disimpan setelah disandikan,

-Tahap Retrieval ( pemunculan kembali) dan bagaimana informasi ditemukan kembali untuk tujuan tertentu proses dasar yang dibutuhkan oleh memori.

πŸŽ€Memori Sensoris ( _Sensory memory_) adalah Informasi yang langsung diterima oleh alat indera dan akan hilang dalam waktu satu detik.

πŸŽ€Memori Jangka pendek ( _short term memory_)  adalah sistem memori dengan kapasitas terbatas dimana informasi lazimnya disimpan selama 15 s.d 25 detik. Memori jangka pendek ini dapat kita tingkatkan dengan metode _Chunking_ yaitu membagi-bagi informasi kedalam unit-unit tertentu. Misal menghafal password 242587 menjadi 24-25-87

πŸŽ€Memori Jangka panjang ( _Long Therm Memory_) adalah tipe memori yang relatif permanen dan tidak terbatas. Memori jangka panjang dibagi kembali yaitu:

-Memori Deklaratif, berisi informasi-informasi faktual, terdiri dari memori semantik ( ingatan tentang pengetahuan/ fakta umum, contoh: ibu kota Indonesia adalah Jakarta).

- Memori Episodik, ingatan tentang pengalaman personal atau tentang suatu peristiwa. Misal: tentang peristiwa awal perkenalan dengan suami.

-Memori Prosedural, ingatan atau memori yang berhubungan dengan keterampilan melakukan sesuatu, misal kemampuan mengendarai sepeda.

πŸ’‘ *Faktor-faktor yang mempengaruhi memori*πŸ’‘

-Faktor Usia, ingatan paling kuat pada diri individu terjadi pada masa anak-anak menuju remaja ( 10-14 tahun).

-Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit, kurang tidur, dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan

-Emosi, dalam hal ini seseorang  akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peritiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.

-Minat dan motivasi, dalam pengalaman sehari-hari, orang yang sering bepergian mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik dari pada yang tidak pernah bepergian, contoh lain anak- anak dan remaja yang tidak lupa lirik suatu lagu, meski dalam bahasa asing. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada yang tidak disukainya. Minat akan meningkatkan motivasi dan gilirannya akan meningkatan daya ingat.

Seringkali dalam belajar, kita kurang bisa mengingat semua yang kita pelajari. Dan belajar erat hubungannya dengan memori/ ingatan, dan terkadang karena beberapa faktor, kita menjadi _lupa_

Mengingat adalah memunculkan kembali informasi pada saat dibutuhkan. Jika informasi yang kita butuhkan tersebut tidak dapat dimunculkan kembali secara utuh, maka itulah yang disebut dengan _Lupa_.

⌛ *_Mengapa kita Lupa??_*

-Teori Atropi ( _Decay Theory_ ), lupa terjadi karena informasi yang pernah kita simpan tidak pernah lagi dimunculkan.

-Teori Interfensi, informasi yang disimpan tidak hilang. Lupa terjadi karena informasi yang ada saling menghambat atau bercampur aduk.

-Teori Kegagalan mengingat kembali ( _Retrieval Failure Theory_), informasi yang pernah kita simpan tidak akan hilang. Lupa terjadi jika tidak didapatkan petunjuk yang cukup untuk memunculkan kembali informasi yang pernah disimpan dalam memori.

- _Motivated Forgetting_, lupa terjadi karena adanya dorongan untuk melupakan hal atau peristiwa yang tidak mengenakkan.

-Lupa karena sebab fisiologis ( _disfungsi memory_), kelupaan terjadi karena faktor fisiologis, yaitu karena prosea kimiawi, proses penuaan, proses degenerasi sel otak dan syaraf, misalnya: _Amnesia Retrograd_, yaitu lupa pada informasi yang telah lalu contohnya lupa nama sendiri, alamat rumah; _Amnesia anterograd_, lupa pada informasi yang baru saja masuk, contohnya lupa tadi baru saja makan ; _Penyakit Alzheimer_  lupa karena kerusakan sel otak secara progresif akibat kekurangan zat _neurotransmitter_ yang disebut Ach (Asetikolin).; _Sindrom Korsakoff_, lupa karena minum alkohol terus menerus dalam jangka waktu lama sehingga kekurangan vitamin B1.

πŸ“Œ *Agar tidak mudah lupa, ada beberapa teknik yang bisa kita pakai:*

-Memakai teknik kata kunci, yaitu mengingat suatu kata dengan cara mengasosiasikannya dengan kata lain secara interaktif.

-Metode _Lokus_, menempatkan secara imaginer kata- kata yang akan diingat pada tempat-tempat tertentu yang sudah familiar bagi kita.

- _Encoding fenomena spesific_ , memanfaatkan karakteristik lingkungan atau materi yang mirip dengan karakteristik lingkungan atau materi ketika memasukkan informasi.

-Organisasi materi teks, yaitu ketika membaca materi tertulis, memahami struktur bacaan tersebut. Misalnya, mengajukan pertanyaan pada diri sendiri setelah membaca materi.

-Organisasi catatan kuliah, menggunakan teknik mencatat efektif yaitu menggunakan peta pikiran.

-Praktek dan latihan.

*Hubungan Memori dan Belajar*

Para ahli sepakat bahwa terdapat hubungan yang erat antara memori dan belajar (Syah dalam Khadijah, N (2009).  Seperti telah dikemukakan bahwa memori sesungguhnya adalah fungsi mental yang bekerja menangkap informasi dari stimulus, menyimpannya, dan mengungkapkannya kembali bila diperlukan. Sedang proses belajar yang kita ketahui adalah sebuah proses yang melibatkan pengolahan dan penyimpanan informasi, dan hasil belajar bisa diketahui melalui proses pengungkapan kembali apa yang telah diketahui oleh kita.  Dengan demikian, dalam belajar dibutuhkan  pemanfaatan kemampuan memori oleh individu guna menyerap informasi yang diterima, menyimpannya, dan memunculkannya kembali saat menjawab pertanyaan atau mempraktekkannya.



_Salam Ibu Profesional_

_Tim Fasilitator Bunda Sayang Batch#3_


_Referensi_

https://www.google.co.id/amp/s/psychologystudyclubuii.wordpress.com/2012/10/23/proses-berpikir-pada-anak-dan-pengaruhnya-terhadap-memori/amp/

https://www.google.co.id/amp/s/klinikanakkesulitanbelajar.wordpress.com/2016/10/14/memori-dan-kerja-otak/amp/

http://anasirwanbones.blogspot.co.id/2014/12/a.html?m=1

https://psikologi.net/proses-psikologis-dasar-belajar-dan-memori-sambungan/

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab Menjaga Dede Bayi

Bismillah. Alhamdulillah sekarang zayna sudah belajar merangkak, selangkah 2 langkah. Dan dia mulai bisa meraih mainan atau benda-benda yang agak jauh dari jangkauannya. Alhasil, dia bisa meraih benda-benda yang lagi dipegang kaka dan teteh. Naaaah, mereka pada kaget kaaan, adik bayi nya jadi brutal begini. Biasanya diem aja senyam senyum. Kini ambil ini itu, sampe sobekin dan makanin buku-buku. Reflekslah mekera bilang, "Iiiih dede nakal!" Tantangan hari ke 21 Kali ini saya BRP tentang bayi ini. Kenapa sang bayi mengambil dan merebut benda-benda yang sedang dipegang, kemudian memakan benda itu, sehingga jadi rusak. Meluruskan, bahwa perilaku bayi itu bukan nakal, itu namanya belajar cara bayi. Nanti lama-lama bayi akan pintar seperti kaka dan teteh. ( beri apresiasi ) Lalu roleplaying, bapanya yang jadi bayi. Mereka giliran kebagian tugas menjaga bayi, ketika mamam masak. Apa yang harus dilakukan, ketika bayi mengambil benda yang harusnya tidak boleh dipegang...