Skip to main content

Rahasia Otak anak Untuk Menstimula

Camilan 3, Level 4
Rabu, 14 Februari 2018

Materi Bunda Sayang ke-4
Menstimulasi  Gaya Belajar Anak

“Seseorang yang pernah juara olimpiade matematika dan fisika bukan jaminan sukses bisa memiliki pribadi yang unggul dan sukses karena mereka hanya mengandalkan otak kiri saja, bukan otak kanan. Pantas, bila bangsa kita kalah dengan bangsa lain. Itu akibat otak kanan yang tidak terasah.” Demikian dikatakan Arman Andi Amirullah, Direktorat Pembinaan TK & SD Pendidikan Nasional Pusat.

Otak kanan yang tidak terasah juga mengakibatkan seseorang kehabisan ide, kurang rasa ingin tahunya, kurang disiplin, kurang tanggungjawab, kurang menghargai orang lain, kurang mengahargai keindahan, kurang menghargai kekuatan hati, kekuatan cinta dan lain sebagainya. Jadi jangan tunda untuk mengaktifkan otak kanan anak-anak.

Kemampuan otak kanan memiliki kapasitas 90% dan otak kiri hanya 10-12%. Hasil penelitian mutakhir di AS menyebutkan peran logika dalam membuat orang menjadi sukses hanya 4-6% sedangkan 94-96% adalah tanggungjawab otak kanan yang banyak berhubungan dengan inovasi, kreatifitas, naluri, intuisi, daya cipta, kejujuran, keuletan, tanggungjawab, kesungguhan, spirit, kedisiplinan, etika, empati dan lain-lain.

Sedangkan tugas otak kiri  adalah yang selalu berhubungan dengan angka-angka bahasa, analisa, logika, intelektual, ilmu pengetahuan. Hendaknya kita melatih fungsi otak kanan dan otak kiri secara seimbang.

Setiap anak memiliki potensi miliaran sel otak yang siap mendapat rangsangan. Sentuhan, lingkungan yang ramah dan hands on adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak anak.

Meski ada miliaraan sel otak, nyatanya tak semua berkembang sempurna. Semua tergantung dari stimulasi yang diterima.

Ada beberapa faktor yang akan merangsang fungsi otak anak, yaitu :

Faktor Sentuhan

Anak sangat membutuhkan sentuhan. Saat anak tidak mendapat sentuhan, sel otaknya banyak yang mati. Anak yang hidup di keluarga yang hangat cenderung memiliki perkembangan  otak optimal.

Faktor Lingkungan

Lingkungan yang ramah baik bagi perkembangan otak, misalnya tidak banyak teriakan  yang menakutkan. Tidak memberi label dan merendahkan harga dirinya.

Stimulasi Hands On

Hands on artinya permainan yang bisa disentuh, dipelajari dan dieksplorasi. Selama rentang usia bayi sebaiknya anak mendapat rangsangan hands on dengan mengenalkan permainan tiga dimensi. Saat memasuki usia sekolah baru anak diperkenalkan proses pembelajaran dua dimensi.

Hukuman (punishment) sesungguhnya tidak ramah otak. Jika anak sering disiksa secara verbal maupun fisik, dipukul atau dituding sebagai anak bermasalah maka fungsi otaknya mati, terutama bagian tengah yaitu bagian emosional. Berbagai siksaan, ancaman akan menghilangkan daya fungsi otak secara keseluruhan. Hukuman tidak efektif. Anak akan teringat pada apa yang diucapkan bukan pada kesalahannya. Orang tua dan guru sebaiknya menerapkan percakapan ramah otak, bicara pelan, memberi nilai positif, mendukung aktifitas anak, dan memahami gaya belajarnya.

Ada tiga kategori besar sistem otak yang berhubungan dengan belajar, yaitu :

Organ berpikir kreatif.

Organ berpikir logika.

Organ berpikir memori.

Menurut pakar pendidikan yang mempelajari sains otak, secara alamai organ pembelajaran itu bergerak mulai dari organ berpikir kreatif menuju organ berpikir logika terakhir hasilnya disimpan di organ berpikir memori. Merangsang organ berpikir kreatif bisa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka yang menarik minat anak, seperti mengapa ulat bisa berubah menjadi kupu-kupu? Dari situ proses berpikir kreatif akan berjalan sendiri.

Inilah tugas kita, orang tua dan guru bagaimana bisa menyisipkan materi dalam permainan yang mereka buat sehingga anak menikmati proses transfer ilmu. Cara ini tidak hanya membuat anak senang tapi juga menyerap materi hingga diatas 90%. Ya, karena hati mereka senang.


Daftar Pustaka :

5 Terobosan Dahsyat Menyulap Si Kecil Jadi Luar Biasa, Imam Ahmad Ibnu Nizar, Gerai Ilmu, Yogyakarta, 2009

Ayah Edy Punya Cerita, Edy Wiyono, Noura books, PT Mizan Republika, Jakarta, 2013

http://www.fadzilza.com/2016/11/kekuatan-fikiran-manusia/mengungkap-rahasia-otak-kanan-manusia.html

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....