Saat
menikah dan kemudian berharap memiliki seorang anak; seharusnyalah kita
juga telah mempersiapkan konsep seperti apa yang hendak kita terapkan
dalam mendidik anak kita kelak, karena mendidik anak dalam Islam
memiliki tata cara dan aturan tersendiri.
Di
dalam Islam, anak memiliki kedudukan tersendiri yang harus kita jadikan
pegangan dalam memilih model/cara mendidik anak yang akan kita lakukan.
Kedudukan Anak dalam Pandangan Islam
Mendidik anak dalam Islam harus didasarkan
pada petunjuk dari Allah, yaitu Al-Quran, karena Al-Qur’an tidak hanya
membahas tentang kewajiban anak kepada orang tua, namun juga kewajiban
orang tua kepada anaknya.
Dan berikut ini adalah pandangan Al-Quran tentang anak, yang perlu kita ketahui dalam mendidik anak :
1. Anak sebagai Amanah bagi Orangtuanya
Selayaknya para bijak mengatakan bahwa
sesungguhnya anak-anak bukanlah milik kita; mereka adalah titipan dari
Allah kepada kita. Untuk itu sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk
mendidik anak sesuai dengan yang telah Allah perintahkan. Jadi, adalah
kesalahan bagi orang tua apabila seorang anak jauh dari ajaran Islam.
2. Anak sebagai Generasi Penerus
Anak adalah harapan di masa depan;
merekalah kelak yang akan menjadi pengaman dan pelopor masa depan agama
dan bangsa. Jadi wajib bagi kita mendidik mereka untuk menjadi generasi
tangguh di masa depan. Lebih jauh, Allah memerintahkan kita sebagai
orang tua untuk menjauhkan mreeka dari api neraka kelak.
3. Anak adalah Tabungan Amal Kita di Akhirat
Seperti telah kita tahu, bahwa selain amal
kita di dunia, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang
saleh merupakan amalan yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari
penghitungan kelak. Jadi, mendidik anak sesuai perintah Allah tetaplah
merupakan keuntungan bagi diri kita juga pada akhirnya.
4. Anak adalah Penghiburan dan Perhiasan Dunia bagi Orang Tuanya
Anak adalah perhiasan bagi orang tua. Di
satu sisi, ia akan menjadi penghibur di kala lelah dan kesusahan
melanda, namun di satu sisi, ia juga dapat menggelincirkan dari jalan
Allah.
Berdasar pemahaman akan kedudukan anak dalam al-Qur’an diatas, maka ada 3 kewajiban orang tua dalam mendidik anak, yaitu:
1.Memberikan Dasar Hubungan Harmonis dengan Allah SWT (Habbuminnallah)
Sebagai orang tua kita harus dapat
mengenalkan kepada anak-anak kita siapa Allah dan mengapa kita wajib
taat padaNya. Ketaatan itu tidak karena Allah adalah pencipta, dan
pemilik kita, namun karena dengan taat kepadaNya, hidup kita akan
menjadi lebih baik dan bahagia.
Dengan memberikan dasar sedemikian, maka
anak tidak akan menganggap Allah sebagai sebagai “hakim” atau
“pengawas”; namun sebagai zat yang memang kita butuhkan keberadaanNya.
Hal inilah yang harus kita jadikan landasan utama dalam mendidik anak
sekaligus merancang pola asuh yang tepat baginya.
Salah satu cara untuk memberikan dasar
habbuminnallah adalah dengan mengajarkan shalat kepada anak semenjak
kecil. Dan kemudian mulai memberikan pengertian mengapa kita harus
shalat, apa manfaat shalat dan seterusnya.
2. Memberikan dasar hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekelilingnya
Dalam Islam, hubungan antar manusia
(hablumminanas), sama pentingnya dengan hubungan manusia dengan Allah
(hablumminnallah). Bahkan nabi Ibrahim berdoa kepada Allah: “… agar
mereka dicintai orang-orang…” Jadi, wajib bagi kita mengajarkan tata
cara pergaulan yang baik dengan sesama dan dilandasi rasa saling
hormat-menghormati
3. Memberikan dasar yang kuat guna menghadapi tantangan jaman
Nabi pernah bersabda bahwa Beliau
mengkhawatirkan umat dibelakangnya yang akan seperti busa di lautan;
banyak namun tidak berpendirian. Hal semacam inilah yang harus kita
pertimbangkan saat merencanakan pendidikan dasar bagi anak-anak kita.
Misalnya bagaimana agar ia menjadi anak
yang kuat imannya, santun kepada sesama, serta kuat pula ilmunya. Ilmu
akan membuat ia mampu bertahan serta senantiasa memiliki jalan ikhtiar
untuk keluar dari permasalahan yang ia hadapi.
MAMA, mari kita koreksi
kembali apakah telah benar langkah yang kita ambil dalam mendidik anak
kita di rumah. Jika masih ada yang kurang, mari kita lengkapi, jika ada
yang keluar jalur, mari kita benahi.
Jika telah benar dan sesuai perintah Allah,
mari kita berdoa agar Allah senantiasa menjaga keistiqomahan, lisan dan
hati kita dari hal-hal yang tidak Allah kehendaki.
Sebagai Muslim adalah kewajiban kita untuk mengikuti petunjuk Nabi di setiap segi kehidupan kita. Terlebih tentang tata cara mendidik anak.
Pesan-pesan Rasullullah tentang tata cara mendidik anak
Sesuai dengan judulnya buku ini berisi
tentang tata cara mendidik anak sesuai dengan sabda Rasullullah beserta
butir-butir kutipan dari para Imam guna memperjelas sabda Nabi tersebut.
1. Mengenalkan dan mendidik anak tentang Tauhid
Rasullullah SAW bersabda: “Bukalah
lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”.
Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah,
“Lailaha-illallah”.
Sesungguhnya barangsiapa awal dan
akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu
tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (sya’bul Iman, juz 6, hal. 398 dari Ibn abbas)
1. Pada usia 3 tahun, ajarkan kepadanya kalimah Tauhid, “Laila ha illallah” sebanyak tujuh kali.
2. Pada usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan kepadanya kalimah “Muhammad Rasullullah.”
Mendidik anak tentang Shalat
Masih dalam kitab yang sama, Imam al
Baqir dan Imam ash Shadiq ra menerangkan bagaimana seharusnya kita
mengenalkan dan mendidik anak tentang salat.
1. Setelah anak usia 5 tahun dan telah
memahami arah, maka coba tanyakan mana bagian kanan dan kirinya. Lalu
ajarkan padanya arah kiblat dan mulailah mengajaknya salat.
2. Pada usia tujuh tahun ajaklah ia untuk membasuh muka dan kedua telapak tangannya dan minta padanya untuk melakukan salat.
3. Tata cara berwudhu secara penuh boleh
diajarkan pada usia 9 tahun. Kewajiban untuk melakukan salat serta
pemberian hukuman bila meninggalkannya sudah dapat di terapkan pada usia
ini. Karena pada usia ini anak biasanya sudah pandai memahami akan
urutan, aturan dan tata tertib.
Hak anak dalam pendidikan
Berkaitan dengan pendidikan agama, ada beberapa hal yang harus orang tua lakukan antara lain1. Memberikan nama yang baik.
2. Diakikahkan dan dipotong rambutnya (akan lebih baik dilakukan pada hari ketujuh).
3. Ada hak anak yang tertambat pada ayahnya yaitu mendapat pengajaran budi pekerti yang luhur, menulis, dan latihan fisik yang menyehatkan badannya serta diwarisi harta yang halal.
Tentang ibadah-ibadah dan amalan lainnya
Saat anak mendekati usia baligh, maka
wajib bagi orang tua untuk mmengenalkannya dengan puasa serta mewajibkan
salat. Selain itu juga memerintahkan padanya untuk mencari ilmu,
menghafal Al-Qur’an, dan jika tidak mampu maka perintahkan padanya untuk
mencatat.
Subhanallah, betapa indah tuntunan yang
telah Nabi berikan untuk mendidik anak kita. Sebagai penutup berikut
adalah penjelasan Imam AliZainal Abidin radiyallahu’anhu dalam kitab
Risatul Huquq.
“Adapun hak anakmu adalah,
ketahuilah bahwa ia berasal darimu. Dan segala kebaikan dan keburukannya
di dunia, dinisbatkan kepadamu. Engkau bertanggung jawab untuk
mendidiknya, membimbingnya menuju Allah dan membantunya untuk menaati
perintah-Nya.