Skip to main content

JIKA ANAKMU "hanya" IBU RUMAH TANGGA

Ini adalah sebuah pembicaraan antara 2 orang ibu yang berbeda generasi.
Kiki: Mah, banyak follower Kiki yang bertanya, bagaimana mamah bisa ikhlas menerima anak yang sudah mamah kuliahkan sampai ke ITB ternyata 'hanya' menjadi ibu rumah tangga? "
Sebuah pertanyaan yang saya lontarkan kepada ibunda tercinta, seorang wanita karir dan pekerja keras yang bertahun-tahun menjadi tulang punggung keluarga.
Mamah: neng, buat mamah mah yang terpenting itu masa depan anak-anak yang baik kedepan. Kepinteran itu bisa disalurkan dalam bentuk apa saja, tidak harus dalam bentuk karir dalam pekerjaan. Jaman sekarang sudah berubah, sudah ngeri, ini sudah mau kiamat, ibu-ibu jaman sekarang yang terbaik itu berada di rumah, mengurus dan mengawasi anak-anak. Sekarang mah harus dipikirkan bagaimana kalian bisa menyalurkan kepintaran dari dalam rumah sambil ngurus anak-anak. Duh.... Ngeri.... Sekarang mah pergaulan anak-anak.
Sudah.... Tidak perlu terlalu mengejar dunia. Sekarang yang paling penting kita menyelamatkan keluarga ditengah jaman yang sudah rusak ini. Keun we.... rezeki mah ngikutin. Mamah mah nyekolahin kalian semua sampai pinter-pinter ke ITB supaya punya pola pikir yang baik saja. Abis itu mah sudah ngurus anak saja di rumah. Mamah mah tidak merasa sayang menyekolahkan kalian walau tidak kerja, karena buat mamah mah kalian itu sukses kalo bisa melahirkan generasi yang lebih baik"
Kiki: "jadi gak sayang kan mah ijazah aku masih tersimpan rapi di map gak pernah dipakai ngelamar kerja?"
Mamah: "alaaaaah nu penting mah ijazah ti Allah"
Kiki: "nah tapi gak semua orang tua teh kayak mamah, banyak yang khawatir katanya kalo anak-anak perempuannya gak mandiri, gimana nanti kalo jadi janda katanya?"
Mamah: "pan ada Allah atuh!"
Yaa... Demikianlah sepenggal pembicaraan antara dua ibu yang berbeda generasi, yang hidup di jaman yang berbeda keadaannya, yang memiliki kondisi dan tantangan yang berbeda, namun memiliki kesamaan visi. Sama-sama ingin memiliki generasi keturunan yang lebih baik dari generasi sebelumnya.
Betapa indahnya sebuah keluarga yang menjalin hubungan karena Allah, yang menahan ego karena Allah, yang berjuang karena Allah, yang bertujuan untuk Allah, yang berkorban karena Allah, dan yang begantung sepenuhnya pada Allah.
Ya beliau lah ibu saya, yang selalu menahan diri mendengar omongan orang-orang sekitar yang berkomentar tentang pilihan-pilihan hidup anak-anak perempuannya. Ya beliau lah ibu saya, yang selalu memberi kepercayaan pada kami untuk memilih apa yang terbaik bagi kami, asalkan tetap dalam koridor syariat. Beliau lah ibu sekaligus guru fisika SMA dan guru kehidupan saya, yang selalu mengajarkan hikmah dan kebijaksaan, menanamkan visi yang luhur dan mulia dalam kehidupan, memotivasi kami saat semangat kami melemah, menjadi orang yang paling terakhir membela kami saat kami gagal dan terjatuh, menjadi orang yang tetap percaya dan sabar menanti perubahan-perubahan kebaikan kami dalam kehidupan. Meski saat kami kecil, kami hanya dapat bertemu 1 jam saja setiap hari sebelum tidur menutup mata, ditengah kesibukan beliau mengajar fisika setiap hari. Beliau lah ibu yang sibuk bekerja berangkat dari bada subuh dan pulang jam 9 malam, demi menyekolahkan kami agar berpendidikan tinggi. Dan beliau lah ibu yang berbahagia yang mengeluarkan keringat ditengah kelelahan demi mengantarkan anak-anak perempuannya menjadi ibu rumah tangga.

Sepenggal kisah Kiki Barkiah
Mudah-mudahan bermanfaat untuk semua

Popular posts from this blog

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Makhluk dari Mars dan Venus

Ketika makhluk dari Mars dan Venus bersama, seringkali terlibat konflik. Yang akan berujung ketidakharmonisan selama menjalankan rumah tangganya. Dan faktor utama yang menyebabkan konflik tersebut, biasanya diawali dengan hal yang sepele. Yaitu ketidakmampuan individu dalam memahami pasangannya masing-masing. Berikut adalah kasus yang seringkali terjadi adalah kesalahfahaman antar pasangan. Laki laki merasa dirinya mampu, ia hanya butuh dihargai bukan diingatkan. Namun perempuan cenderung senang mengingatkan dan banyak bertanya Laki - laki mudah tenggelam dalam masalahnya dan tidak mudah bercerita pada pasangannya, namun perempuan merasa diabaikan / tidak diperdulikan, jika pasangannya tidak bercerita Perempuan cenderung berusaha untuk merubah pasangan, namun laki-laki tidak mau dirubah oleh pasangannya Laki-laki tidak suka banyak bicara, namun kebutuhan perempuan adalah banyak bicara Ketika laki-laki menyatakan masalahnya, sebenarnya ia hanya ingin didengar, namun sering...