Skip to main content

BELAJAR MENGGALI POTENSI DIRI

NHW#3_PUSPA FERDINA ANDRIANI

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum wr wb

Untuk membangun sebuah peradaban yang dimulai dari dalam rumah, kita harus belajar untuk menggali potensi diri. Baik itu diri kita, suami, anak-anak maupun masyarakat. Yang perlu digaris bawahi dalam hal ini adalah, 

Tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.

Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.

Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini. (tim matrikulasi iip)

Sekarang, saya mencoba untuk menggali potensi yang ada pada masing-masing anggota keluarga dan mencoba untuk menemukan "peran spesifik keluarga" saya di bumi ini.

 Yang pertama harus dilakukan adalah, kembali untuk merasa jatuh cinta pada suami
Seiring dengan ruang dan waktu, perasaan ini biasanya dibiarkan begitu saja. Tidak pernah diungkapkan atau ditunjukkan dalam keseharian saya. Saya mencoba untuk mengungkapkan perasaan cinta saya melalui Surat cinta ini. 
Dan ternyata setelah saya menulis nya juga memberikannya kepada suami, perasaan cinta itu kembali muncul. Suasana di dalam rumah pun terasa banyak perubahan. Lebih hangat, lebih penuh cinta.

Ternyata memang sangat penting bagi pasangan suami istri, untuk konsisten dalam mengungkapkan rasa cintanya. Agar perasaan cinta itu tetap ada dan menularkannya kepada anak-anak. Mulai sekarang, saya akan berusaha untuk konsisten dalam mengungkapkan perasaan cinta ini. Karena saya yang masih belum pintar dalam berkomunikasi langsung, yaaaa setidaknya saya mencurahkannya melalui surat cinta ini. Diusahakan 1 minggu sekali saya mengiriminya surat cinta.


 Setelah kita berhasil jatuh cinta kembali, kita mulai menggali potensi yang ada pada anak-anak
  • Anak pertama saya bernama Alula Razqya Shofiulla, ipanggil dg sebutan Kaka alula. Lahir pada tgl 26 November 2013. balita berusia 43 bulan ini super aktif, tapi bukan hyperaktif ( ADHD ). Saya masih kesulitan untuk membuat nya duduk manis, terutama jika sedang berada di tempat lain. Misalnya seperti di warung, berkunjung ke rumah teman / sodara / tetangga, acara perkumpulan, atau sekedar makan di resto. Saya harus memahami hal ini karena jika dilihat dari ciri-cirinya, alula bisa dikategorikan sebagai anak dengan dominan otak kanan. Banyak sekali kelebihan yang saya lihat pada alula. 
    • Kemampuan menyerap informasi yang cepat. Dinilai dari betapa mudahnya dia menghafal lirik lagu atau bahkan surat-surat dalam Al-Quran hanya dengan 2-3x mendengarkan saja. Maka dari itu, alula harus dijauhkan dari media yg memberikan tayangan kurang bagus untuk ditiru karena dengan mudah ia meniru apa yg dilihat, didengar dan dirasakannya. Termasuk ucapan - ucapan orang yg berada disekitarnya. Yang ini agak sulit bagi saya, karena setelah melihat, mendengar, orang lain berbicara / berperilaku dan langsung ditiru oleh alula.
    • Memiliki fisik yang kuat. Ia tidak lelah dengan aktivitas nya yang selalu berlari-lari, melompat, menaiki benda yang tinggi-tinggi, dll.
    • Memiliki minat baca yang tinggi. Senang jika memiliki buku baru, selalu ingin dibacakan buku, mudah mengingat cerita yang dibacanya, walau belum bisa membaca, ia tau kalau buku ini judul nya A, B, C, dll.
    • Tidak bisa mengikuti perintah yang tidak disukainya. Jadi harus memberikan permainan / pekerjaan yg menyenangkan / menarik banginya
    • Senang bermain peran / berimajinasi / berkhayal
    • Senang bernyanyi
  • Anak kedua saya bernama Alnaira Haziya Naisyaturahma, dipanggil dede naira. Lahir pada tanggal 28 Maret 2016, sekarang usianya 14 bulan. Tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya. 
    • Memiliki selera humor yang tinggi untuk balita seusianya. Ia senang menggoda orang-orang di sekitarnya, senang jika melihat orang tertawa oleh tingkahnya
    • Memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan sesuatu 
    • Meniru apa yang dilakukan kaka nya
    • Memiliki kemandirian yang tinggi. Jika makan ingin sendiri, tidak mau disuapi, bisa tidur tanpa harus dipeluk, digendong, ditemani tidur. Mulai mengikuti gerakan-gerakan seperti menyisir, memakai telon sendiri, memakai bedak sendiri, memakai sabun sendiri, membuka pakaian sendiri, ingin memakai sepatu sendiri walau belum berhasil
    • Senang pada olah gerak tubuh ( menari / senam )

 Kemudian pertanyaan yang harus dijawab adalah, mengapa saya berada disini, diantara suami dan anak-anak kami?

Saya adalah seorang bidan yang memilih untuk menjadi IRT, setelah saya melahirkan alula. Padahal sebelumnya, tidak ada pikiran untuk menjadi seorang IRT. Tapi setelah melihat, memegang dan memeluk bayi mungil itu, rasanya berat bagi saya untuk bekerja lagi. Walaupun setelah cuti hamil tidak bisa langsung mengajukan surat pengunduran diri, dengan berat hati saya harus bekerja selama 2 bulan. Dengan perjuangan harus meneteskan air mata setiap pergi kerja, ditambah dengan alula yang mengalami kejang-kejang tanpa sebab disetiap tidurnya, dan diharuskan konsultasi rutin dengan Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak dan dilanjutkan dengan terapi rutin karena alula mengalami keterlambatan pada perkembangan motorik kasar. Alhamdulillah saya bisa melalui semua itu, sekarang tumbuh kembang alula sudah sesuai dengan usianya.

  • Sebagai seorang mama yang selalu ingin melihat tumbuh kembang anak-anaknya, saya memberikan stimulasi pada mereka dengan cara mengundang mereka bermain, membuat mainan sendiri, membacakan buku, mengikuti berberapa acara komunitas bermain anak.
  • Dengan latar pendidikan D-III Kebidanan, saya juga ingin membuka kelas ibu hamil, yang tujuannya menyiapkan pasangan menjadi orang tua yang bisa mendidik anak-anaknya sesuai fitrah.

Saya termasuk orang yang banyak maunya dan ingin mendapatkan kemauan saya. Hanya saja sampai sekarang saya belum bisa fokus dengan satu hal saja. Sehingga terlalu banyak keinginan, membuat saya bingung menjalankannya. Semoga dengan menjalankan tahap demi tahap NHW ini, saya akhirnya bisa menemukan misi spesifik yang Allah berikan kepada saya. 


 Kenapa kami berada disini? Jauh terdampar di Rancaekek. Sedangkan tempat suami bekerja lebih berdekatan dengan rumah mamah saya, di Cijerah. 

Lingkungan ini, membuat saya nyaman. masih ada pemandangan sawah tepat di depan rumah. Setelah beberapa tahun tinggal di sini, sekarang didirikan MDTA yang bertempat di GSG, di depan rumah juga. Suasana dari Ashar hingga Isya dihiasi dengan suara anak-anak mengaji, membuat hati lebih tenang. Walaupun alula belum mau mengikuti sekolahnya. Karena alula bukan tipe anak yang belajar dengan duduk manis mendengarkan gurunya berbicara. Ia masih memilih untuk belajar bersama mama nya saja.
Mungkin dengan pendekatan kepada gurunya, saya ingin mengadakan pertemuan para orangtua murid untuk memberikan arahan tentang peran orangtua dalam mendidik anak. Karena yang saya lihat, mereka masih melimpahkan peran tersebut kepada guru di sekolah saja.

Selain itu, saya juga ingin mendirikan sekolah terutama usia dini / TK, seperti yang diceritakan oleh teman saya Hafizatul Ismi, yang sekarang sedang tinggal di Belanda : Sekolah Islam Eindhoven
Atau membuat komunitas bermain anak, seperti Teman Main. Kebetulan Teman Main lagi buka kesempatan untuk bergabung menjadi team. Dan saya mencoba untuk mendaftarkan diri.

Semoga dengan belajar menggali potensi diri, saya bisa segera menemukan misi spesifik yang Allah berikan kepada saya. Dan saya bisa lebih fokus dalam menjalankan misi ini

Wassalamualaikum wr. wb.



Referensi dominan otak kanan
http://sahabatkecilpreschool.com/apakah-anak-anda-termasuk-dominan-otak-kanan/
http://hshapsari.blogspot.co.id/2012/03/anak-engan-dominan-otak-kanan.html
https://fmekendal.wordpress.com/2013/11/01/kharakteristik-penanganan-permasalahan-anak-otak-kanan/



Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....