Skip to main content

EMAK REMPONG BISA PUNYA BALITA HAFAL ALQURAN

RESUME KULWAPP

“EMAK REMPONG BISA PUNYA BALITA HAFAL AL-QURAN

BANDUNG, 24-25 MEI 2017

MODERATOR : SITA UMMU HILYA
MC : LELA QODRIYAH
NOTULEN : FANNY QURRATA


Profil Narasumber

Nama :Juditha Elfaj
Lahir: Jakarta, 13 Juli 1986
Domisili saat ini: Bojonegoro, Jawa Timur

🚀Riwayat Pendidikan:
SDN 03 Balekambang - Jakarta
SLTPN 102 -Jakarta
SMAN 14 -Jakarta
S1 Farmasi - Universitas Indonesia

🌏Riwayat aktivitas:
1. Ibu 2 anak
2. Anggota Tim Ahli - Rumah Main Anak (2016)
3. Penulis Ramadhan Kit for Kids (2015)
4. Founder dan pengajar Taman Belajar Al-Huda (2005-2011)

📱Kontak:
FB Juditha Elfaj
IG @juditha_elfaj


MATERI
Bismillahirrahmanirrahim.

Ba'da tahmid wa shalawat.

Memiliki buah hati merupakan anugerah yang istimewa dari Allah ta'ala. Ia adalah cahaya mata, penyejuk jiwa, dan penyempurna kebahagiaan keluarga. Terlebih lagi jika buah hati kita dapat menjadi ladang amal yang berpahala jariah; senantiasa mengalir meski usia kita telah usai. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak sholeh yang selalu mendoakan” (HR. Muslim no. 1631)

Al Qur'an adalah petunjuk dan cahaya. Ia adalah pintu beragam ilmu dan "software" terbaik yang apabila kita menginstalnya pada ananda, maka 2 dari 3 amal jariah tadi dapat insayaa Allah kita peroleh yaitu : ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholih yang selalu mendoakan. Betapa hati orangtua mukmin tidak mungkin tidak tergerak dengan investasi ukhrawi ini, sedangkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam juga pernah bersabda, "Siapa yang membaca al-qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dia akan dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaikan jubah kemuliaan yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya (orang tua) bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" dijawab, "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an." (HR Abu Daud).

[AADB] Ada Apa dengan Balita?

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orangtuanya yang menjadikan ia Yahudi atau Nasrani atau Majusi.."

Teman-teman tersayang,

Al Qur'an yang suci yang diturunkan Allah Ta'ala selalu "compatible" pada setiap jiwa ananda yang masih suci diliputi fitrahNya. Mungkin ia belum memahami ayat demi ayat yang ia lantunkan, tapi jiwanya terjaga dengan kalamNya yang mulia itu. Mungkin mulutnya yang mungil belum sempurna melafazkannya, tapi yang keluar dari lisan kecilnya itu adalah sesuatu yang bernilai besar dari Allah yang Maha Besar.

Tujuan utama mengajarkan Al Qur'an pada anak usia dini bukan sekadar keterampilan membaca dan menghafal. Kita tidak sedang menumpukkan kitab di punggung keledai. Tetapi, kita sedang menanam kecintaan; kecintaan pada Allah, pada kalimatNya, dan pada agamaNya. Kita sedang menanam iman dalam hatinya, membentuk dzauq atau cita rasa Qur'ani pada jiwanya, membentuk pola pikir yang selalu merujuk pada Al Qur'an, serta membentuk pola kehidupan Qur'ani dalam kesehariannya hingga (semoga) terbawa sampai ia dewasa. Kemampuan membaca dan menghafal adalah bonus dari intensitas kita berinteraksi dengan Al Qur'an. Setiap anak memiliki keunikan tersendiri dalam menguasainya. Sekali lagi, kita sedang mencurahkan kasih sayang kita pada anak dan semakin bertambah tatkala kita menjalaninya dengan Al Qur'an. Betapa banyak kita temukan orang dewasa yang bisa membaca Al Qur'an tetapi malas membacanya, atau tidak rutin menyentuhnya, bahkan enggan berhukum dengannya akibat tidak adanya kecintaan pada kitabNya ini.


Karakteristik Usia Dini

Pada periode emas ini, anak berada pada tahap praoperasional. Ia memiliki kepekaan terhadap perkembangan bahasa, mulai menguasai simbol-simbol termasuk kata-kata, dsb. Maka tak heran orang mengistilahkan otak mereka bagai spons yang memiliki daya serap yang luar biasa. Menguasai ratusan kosakata baru, menghafal sayaair, dan juga pandai meniru aktivitas orang-orang di sekitarnya. Namun, nalar mereka belum logis sehingga mereka lebih mudah menerima sesuatu yang konkret. Modus belajarnya pun lebih mengena dengan aktivitas fisik dan sesuatu yang memberi mereka pengalaman nyata.


Bagaimana mengkondisikan Balita kita menghafal Qur'an?

1.    Memberikan keteladanan terbaik

Anak adalah peniru yang ulung, maka jadilah model bagi mereka bagaimana mengisi keseharian hari-hari kita dengan Al Qur'an.

2.    Memberikan pengalaman berinteraksi yang istimewa dengan Al Qur'an

Konon, bisa itu karena biasa dan cinta tumbuh karena sering berjumpa (ehem..). Maka, sediakan family quality time rutin bersama Al Qur'an. Jadikan waktu itu saat yang sangat dinantikan oleh si kecil. Buat senyaman dan semenarik mungkin bagi hatinya. Mungkin tidak melulu meminta si kecil membaca Al Qur'an. Bisa juga hanya sekedar mempersilakannya "menonton" ayah bundanya asayaik memperdengarkan Al Qur'an, bercerita tentang kisah-kisah dalam Al Qur'an, bermain dengan huruf hijaiyah, dll. Tak perlu lama. Si kecil masih memiliki rentang perhatian yang pendek kok. Sebentar tapi rutin dan berkelanjutan. Semakin membuatnya penasaran dan menanti-nanti kapan saat mengaji lagi akan lebih seru ;)

3.    Al Qur'an sebagai jalan memperkenalkan anak pada Penciptanya. Betapa banyak ayat-ayat Al Qur'an yang menggambarkan kebesaran Allah, tentang makhluk-makhluknya (tumbuhan, hewan, bulan, bintang, dll), tentang kasih sayangNya, tentang kekuasaanNya di alam raya, dll.

4.    Menjadikan Al Qur'an sebagai isu utama dalam keluarga. Sering diulang-ulang keutamaan Al Qur'an pada diskusi hangat keluarga, berusaha mendedukasikan ayat-ayat Al Qur'an dengan realitas yang ditemukan anak, memberikan apresiasi yang istimewa terhadap keberhasilan anak dengan Al Qur'an dibanding bidang lainnya, dll.

5.   Kasih sayang dan doa tulus dari orangtua yang senantiasa meliputi ananda tercinta. Sesuatu dari hati akan sampai hati insayaa Allah. Kekuatan kita hanya ada bersama Allah yang Maha Menguasai Ilmu dan Menggenggam seluruh jiwa makhlukNya.


Sekadar berbagi

Saya hanyalah seorang fakir ilmu yang lahir dari keluarga yang biasa saja dan latar pendidikan agama yang pada umumnya. Saya memohon pada Allah agar pengalaman saya dan buah hati dapat menjadi motivasi teman-teman untuk semakin terpacu menghidupkan Al Qur'an dalam keluarga. Saya juga memohon pada Allah agar mengampuni kesalahan dan kekeliruan saya dalam membina keluarga ini di atas jalanNya.

Alhamdulillah, sulung saya telah selesai menyetor hafalan seluruh surah di juz 30 pada usia 3 tahun 9 bulan. Ananda juga pertama kalj mengkhatamkan tilawah 30 juz pada usia 4 tahun (kurang seminggu) dan berhasil mengkhatamkan bacaannya 2 kali saat usia balita (sebelum 5 thn). Ananda mulai menyetorkan hafalannya secara rutin setelah bicaranya lancar, panjang, dan dimengerti, yaitu pada usia 2 tahun 6 bulan. Kegiatan menghafal ini semakin seru dengan sambil bercerita isi surahnya, mengunjungi kebun binatang dan menjumpai binatang yang disebuntukan pada hafalannya (gajah, kuda, unta, dsb), wisata alam, dan mengaitkan ciptaanNya yang kami temui  dengan ayat-ayat Allah (awan, matahari, laut, bumi, gunung, dsb). Ananda mulai belajar membaca Al Qur'an ketika sudah bisa diajak duduk manis selama 10-15 menit pada usia 3 tahun. Sebelumnya, belajar dengan permainan, membuat craft hijaiyah, dan cerita. Ananda mulai membaca mushaf Al Qur'an usia 3 tahun 5 bulan, dari sini kami mulai mengeksplor kisah para nabi dan teladan lainnya dari Al Qur'an.
Saya rasa demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan bisa lebih kita kembangkan lagi dalam diskusi. Afwan minkum wa barokallahu lanaa. Wallahu a'lam bishowab.



SESI PERTANYAAN

TANYA
Yuniarti - panyileukan
Assalamualaikum
  1. Dari usia berapa anak bisa d ajarkan Al-Quran? Di mulai dari mana?
  2. Saya punya balita usia 2y6m (neng aya).
Neng aya mau baca iqro kalau liat ibunya mengaji.
Tapi setelah d bimbing baca iqro tidak lebih dari 5 menit sudah tidak konsen dan enggan baca lagi.

JAWAB
Wa'alaykumussalam warrohmatullahi wabarokatuh

1. Dimulai dari dibiasakan dg menuansakan Al Qur'an di lingkungan sekitarnya, seperti dengan memperdengarkan bacaan Al Qur'an, memberi keteladanan bagaimana adab dan intensitas berinteraksi, membacakan kisah2 di dlmnya, dll.

2. Setiap anak memiliki start kesiapan tersendiri dlm memulai belajar dan rentang konsentrasi yg tdk panjang. Sebaiknya jgn dipaksa. Apalagi membaca adalah keterampilan yg cukup rumit yg membutuhkan kesiapan. Perlu dikuatkan penuansaan Al Qur'an di rumah agar kecintaannya berinteraksi dg Al Qur'an semakin bertambah.


TANYA
3. Assalamualaikum teh judith, salam kenal saya Ismi.

Saya mau bertanya tentang bagaimana menselaraskan antara penghafal al-quran dengan akhlaknya? bagi kami para orangtua dan mendidik  anak?

Mohon maaf saya banyak melihat, orangtua menyekolahkan anaknya, berlomba lomba hafal al-quran tetapi sedih melihat akhlaknya jauh dari al-quran. ini saya melihat ketika anak usia 8 - 12 tahun. Tetapi mereka ini sudah hafal al-quran juz 29-30 dan bagus sekali hafalannya.

Contohnya simple sekali teh, kita sering melihat orangtua yang membonceng anaknya, tapi menerobos lampu merah, menerobos bukan jalurnya demi puteran yang lebih dekat, menyerobot antrian di minimarket. Inilah yang membuat anak saya (5.5y) suka kritis bertanya, mengapa mereka begitu.

JAWAB
3. Wa'alaykumussalam warrohmatullahi wabarokatuh

Yang paling utama ditanamkan dg kuat di usia dini adalah aqidah yang mengakar kokoh dr diri anak. Akhlaq dan adab adalah buah yg dihasilkan aqidah yg kuat. Pembiasaan2 adab ini yg juga perlu dibiasakan selama kita menanamkan aqidah pd si kecil.
Al Qur'an adalah petunjuk bagaimana menjalaninya. Hati yg tershibghah atau tercelup dengan ayat2Nya akan lbh mudah menerima kebenaran dan nasihat. Oleh sebab itu, perlu berulang2 diluruskan niat dlm belajar dan mengajarkan Al Qur'an. Bukan semata utk dibaca atau dihapal. Bukan utk prestise di hadapan manusia. Karena ayat2Nya terlalu mulia utk tujuan2 duniawi.

TANYA
4. Assalamua'laikum, teh ini sama Mely.
Izin bertanya ya🙋🏻
Sebenarnya pengenalan al Qur'an pada anak itu dimulai dari usia berapa ya?...
Anak saya sekarang usia 6m bagaimana cara pendekatan al Qur'an terhadap anak usia tsb?...
Hatur nuhun teh 😊

JAWAB
4. Wa'alaykumussalam warrohmatullahi wabarokatuh.
Interaksi pada anak usia 0-2 tahun (masa buaian/menyusui 》dominasi peran ibu), dengan:

• memberi keteladanan dengan menunjukan rutinitas ayah dan bunda berinteraksi dengan Al Qur'an
• memperdengarkan Al Qur'an pada berbagai kesempatan, terutama saat bunda sedang menyusui. Krn bukan hanya raganya yang haus, tapi jiwanya juga
• menunjukkan cara memuliakan Al Qur'an (menyentuhnya dengan penghormatan dan sopan, meletakkannya pada tempat yang tinggi dan mulia, dsb)

Interaksi pada anak usia 3-5 tahun (pasca anak disapih 》mulai masuk dominasi peran ayah)

• menceritakan kisah-kisah pada Al Qur'an
• bersabar menghadapi sikapnya dan menunda hingga ia siap jika masih menolak
• kreatif dalam mengajarkan Al Qur'an
• menjaga perbedaan karakter setiap anak (sulungku dan adiknya beda banget)
• mengapresiasi memberi reward atas usaha maupun keberhasilan ia dalam berinteraksi dengan Al Qur'an. Apresiasi ini usahakan lebih besar dibanding keberhasilan ia di bidang lainnya.
• membuat jargon utk mengkondisikan anak. Misal, aku cinta Al Qur'an, anak sholih suka membaca Al Qur'an, dsb


TANYA
5. Riyan Bandung
Bagai mana cara yang mudah dan mnyenangkan dalan mengajari anak balita untuk mau dan suka menghapal al quran?

JAWAB
Secara garis besar seperti yg telah saya paparkan pada materi. Setiap anak memiliki keunikan, karakter, dan gaya belajar tersendiri. Bunda tentu yg lebih memahami hal tsb.

Satu hal yg perlu dipahami bahwa tidak ada metode yg paling baik melainkan metode yg paling COCOK dan sesuai dg anak kita. Namun, yg pasti cocok dan sesuai dg ananda pastilah doa orangtua (apalagi seorang ibu) yang insya Allah selalu mustajab dan tdk tertolak. Maka, jangan lupa selalu iringi ikhtiar kita mendidik anak dg doa yg tulus.


TANYA
Wulan (Bogor)

6. Metode apa yg terbaik utk digunakan agar anak menjadi penghafal Al Qur'an?
7. Apakah lingkungan sekolah yg kelak diambil jg berpengaruh thd penjagaan hafalan al-qur'an?

JAWAB
6. Silakan disimaki jawaban no.5 🙏🏻

7. Lingkungan sedikit banyak tentu memberikan pengaruh pd anak. Terlebih pd ananda yg blm tamyiz atau blm bs membedakan yg haq dan bathil, shg msh suka "ikut2an". Seharusnya, orangtua sebisa mungkin memberikan pengaruh yg dominan pd anak jk tdk ingin peran tsb diambil oleh lingkungannya. Sebisa mungkin pilihkan sekolah yg sejalan dengan tujuan utama pendidikan orangtua di rumah, shg bs saling menguatkan dan bersinergis.


TANYA
8. Dian_ciwastra
Aslkm teh..
Mau bertanya, bagaimana cara memulai si anak utk bisa membaca Qur'an? Dan utk penghafalan jg bagaimana caranya? Apakah di dengarkan mp3 setiap hari? Atau setiap hari kita bacakan surat2 dlm Al Qur'an?
Sebenernya ini pertanyaan teknis ya teh.. mohon pencerahannya.. 🙏🏼

JAWAB
Wa'alaykumussalam
8. Berikut adalah cara yg sy gunakan. Bs jd para bunda memiliki metode yg berbeda yg disesuaikan dg karakter ananda.

☆ membaca
Anak pertama sy baru diperkenalkan intens huruf hijaiyah sekitar usia 3thn (ngomongnya sudah jelas dan lancar, jd bs lbh mudah belajar makhroj n sifat huruf).

Ananda belajar membaca menggunakan iqro attaisir (rosm utsmani) pada usia 3 thn. Bbrp metode belajar sblm pakai iqro :
♡ bikin2 DIY tema hijaiyah
♡ one day one huruf
♡ flashcard utk bbrp huruf yg mirip

☆ menghafal
Sebelum dirutinkan menghafal dan murojaah, ananda terbiasa mendengar orang2 rumah melafalkan Al Qur'an, rutin dibacakan wirid Al Qur'an sblm tidur, mendengar murottal, dsb.
Stlh ananda siap dan mau dirutinkan, ananda menambah hafalan dg metode talaqqi (menyimak lgsg ayat yg dibacaka guru, dlm hal ini orangtuanya) sehingga ananda bs memperhatika  betul bgmn sebuah huruf atau bacaan keluar dr makhrajnya, bagaimana ia terdengar dg jelas, dsb.


TANYA
Ziyana_megasari
Assalamualaikum teh,
9. Seberapa besar peranan suami/ayah dalam mendidik generasi qur'ani (sesuai pengalaman tth)?

10. Bagaimana pembagian peran depan buah hati dalam pengenalan qur'an?

JAWAB
Wa'alaykumussalam warrohmatullahi wabaromatuh
9 dan 10. Pendidikan yang di jalani dlm keluarga (sebaiknya) merupakan kesepakatan bersama suami dan istri. Dlm hal ini, suami sbg qowwam adalah captain yg bertanggugjawab ke arah mana keluarga ini akan dibawa. Di sisi lain, istri/ibu adalah orang yg paling sering berinteraksi dg anak di rumah tentu mjd garda terdepan dlm menjalankan amanah pendidikan dlm keluarga.

Saya (berusaha) mengoptimalkan peran pendidik terlebih ketika suami kerja/bertugas di luar rumah. Seperti membiasakan adab, berkisah, mengisi sesi mengaji siang, menemani anak belajar, dsb. Ketika suami pulang, mk beliau yg berhadapan lgsg dg anak2 dlm mengajar, memberi nasihat, maghrib mengaji, subuh berkisah/menghafal, mengisi taklim keluarga kecil kami, dsb


TANYA
11. Hikmah_bekasi
Anak saya lelaki, saya sedang riset kecil2an perbedaan karakter jenis kelamin anak yang berpengaruh juga ke proses menghafal Al Qur'an..
Karena saya dan beberapa teman2 yg anaknya lelaki, melihat ada perbedaan..
Misal anak lelaki kami (35month) 😁proses yg dilakukan mba Judith sama persis dengan apa yg kami lakukan di rumah. Tapi.. anak kami suka bercanda.. sebenarnya sudah bisa.. tapi sengaja diplesetkan disalahkan sambil ketawa cekikikan.. walaupun sudah diberi pemahaman bahwa Al Qur'an perkataan Allah, surat dari Allah untuk manusia, ga boleh untuk bercanda dst.. angguk2 sambil senyum2 tuh, dan bisa banget nasihatin temannya, Al Qur'an perkataan Allah bla bla nasehatin artinya dia sudah paham. Ehh tapi ya gitu.. kalau kata suami sih wajar anak lelaki.. ga usah mentarget hasil, yg penting proses penanaman iman dan harus terbiasa adab sm Al Qur'an gimana. Anak laki mah gitu, nanti ada waktunya dia terlihat hasilnya. Mungkin lebih lama dibanding anak perempuan tapi pas waktunya bisa lebih gemilang. Memang sih tiba2 lagi main baca An nas sendiri.

Nah, pertanyaan saya, apakah mba Judith di bukunya membahas perbedaan proses menghafal anak lelaki dan perempuan?
Syukron wa jazakillah khair

JAWAB
11. Masyaa Allah, barokallahu fiikum. Sptnya justru sy yg perlu belajar dr anti krn sy blm punya pengalaman mendidik anak laki2 di rumah.

Anak2 sy jg suka sekali becanda. Tp memang yg peu ditekankan sblm menyampaikan ilmu adalah menegakkan adab; terlebih adab kita kpd Allah (spt dlm beribadah, doa,a berinteraksi dg kalamNya, dsb). Oleh sebab itu, majelis yg rutin kami jalankan dlm keluarga selain halaqoh Al Qur'an adalah pembahasan adab (dlm hal ini diambil dr buku Adabul Mufrod atau kisah2 shiroh).


TANYA
12. Rusmi_Bekasi Barat
Bun sy mau tanya... apakah disaat balita tidur otak balita masih bekerja merkam murottal yg kita perdengarkan?
Jazakillahu khoir

JAWAB
12. Mhn maaf, sy tidak paham mengenai hal ini. Wallahu alam 🙏🏻


TANYA
Iis_Bekasi Utara
Assalamualaikum.. Mba saya mau bertanya.

Anak 1 perempuan usia 2th 3 bulan
Pertanyaan:
13. Anak saya sangat mudah menghafal dan memiliki ketertarikan dalam menghafal. Saat ini ada 4 surah yg dia hafal dan bbrp doa pendek. Hanya saja, ayahnya lebih sering memberikan lagu2 anak. Sehingga dia lebih mudah menvhafal lagu dari pada surah. Kadang anak juga protes jgn ngaji.. Bagaimana sebaiknya agar dia mau tertarik menghafal dan dg metode apa?

14. Bagaimana cara mengatue waktu untuk.belajar menghafal alquran bagi saya yg ibu rumah tangga, memiliki online shop dan anak masih aktif bermain. Terimakasih

JAWAB
Wa'alaykumussalam warrohmatullahi wabarokatuh

13. Masyaa Allah, barokallahu fiikum 💕
Al Qur'an tdk bs menyatu dg musik. Jk ayah dan bunda berkomitmen utk memenuhi hati ananda Al Qur'an, sebaiknya dicukupkan dg Al Qur'an saja. Apalagi mengingat ananda sdh memiliki ketertarikan dan daya serap yg sgt baik. Proses menghafal memang tdk perlu dipaksa. Haya dg terbiasa bahkan anak2 mudah menyerap apa yg mereka lihat dan dengar. Tinggal kitanya yg perlu selalu menjaga kelurusan niat dan keteguhan amal.utk konsisten.

14. Luangkan waktu khusus. Sediakan, bukan sesempatnya.



TANYA
Mesa Dewi
Assalamu'alaykum wr wb,

15.Teh Judith, kalau berkenan, saya berharap teteh berbagi mengenai jadwal rutin ananda dan keluarga berinteraksi dengan Al  Qur'an dalam keseharian.

Yang kedua, minta dicontohkan 1 bahasan dalam Al Qur'an, yang kemudian disajikan secara menarik dan interaktif untuk balita.

Karena jujur, saya sedang belajar mengenai hal ini dan butuh banyak referensi.

Jazakillah khair :)

JAWAB
Aktivitas harian kami seperti pada umumnya saja.

Bangun tidur (setelah subuh) : menambah hafalan baru

Pagi - siang : mandi, makan, main, dsb.

Siang (setelah zuhur) : tilawah siang (biasanya minta ditambabkan cerita tentang ayat atau surah yang dia baca

Siang - maghrib : aktivitas harian seperti tidur siang, makan, mandi, dsb

Maghrib - menjelang tidur malam : tilawah, mengulang hafalan, taklim keluarga (membahas buku, berkisah, review/evaluasi kegiatan)

Contoh bahasan dlm Al Qur'an yg pernah kami angkat misalnya ketika ananda menghafal surah Al Fiil, maka kami ajak melihat lgsg gajah di kebun binatang, membahas keunikan binatang tsb, menceritakan kisah ttg pasukan gajah, dsb.

Wajazaakillahkhoir.


Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....