Skip to main content

PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional

👨👩MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH👨👩
“ Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya ”
Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.
Darimana kita harus memulainya?
🙋 PRA NIKAH
Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.
Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.
Karena,
ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK
👨👩👧👧 NIKAH
Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:
🍀Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?
🍀Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
🍀Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
🍀Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.
👩👧👧 ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)
Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena
Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016
https://www.youtube.com/watch?v=kwM9PDoRQRk&feature=youtu.be

🍀🌹🌸SESI DISKUSI MATERI🌸🌹🍀
1. Teh Khoirunnisa
Jika sudah melangkah k jenjang pernikahan kemudian masih ada inner child yg belum sempat terobati bagaimana? psaya(dan mungkin juga org2 sekitar) bisa menilai,bahwa pendidikan ibu sy untuk anak2nya berhasil,itu bisa dilihat dari kualitas anak2 nya setelah dewasa.tapi di balik itu,ada luka yg masih bersisa di hati saya,saya sedari kecil ditinggal ibu berkarir,berangkat pagi - pulang sore.awalnya saya kira itu tdk masalah,tapi sy menyadari belakangan setelah dan punya anak,setelah diskusi dg kk2,mungkin faktor masa kecil itu berpengaruh.
Tanggapan teh Nia
Semua manusia pasti pernah terluka batinnya, hanya ada 2 pilihan saat manusia terluka batinnya.
1. Dia ijinkan dirinya sembuh
2. Dia memilih tetap terluka
sama seperti luka fisik, saat perlu diobati maka syarat pertama adalah buka lukanya (tunjukan lukanya) dan jika tidak bisa diobati sendiri
maka mintalah bantuan orang lain yang dipercaya (atau ahlinya).
Jika Memilih tetap terluka, bungkus dan sembunyikan luka itu. tetapi ada "bau" tidak enak yang dikeluarkan luka itu, biasanya nampak dari
perilaku dan perkataan, dan ini ada polanya. Dan pola ini bisa terbentuk dari masa kanak hingga dewasa.
jawaban teh shofi
1.Seseorang dibentuk oleh pengalaman dan ilmunya. Pengalaman akan membentuk jiwa di bawah sadar, ilmu akan menuntun dirinya dalam kesadaran penuh.
Teh nisa perlu merekonstruksi ulang pengalaman teh nisa yang membuat teh nisa merasa begitu terluka.
1. Pejamkan mata, adakah gambaran rasa terluka di sana? Saat apa?
2. Jika perasaan luka itu ada bersamaan dengan gambar kehadiran ibu, teh nisa dapat mencoba beberapa cara melepaskan luka, di antaranya:
a. Akui dan terima rasa, bersilaturahim dengan ibu, habiskan hari dengannya, berbicaralah, sentuh tangannya, peluk, lalu lepaskan rasa luka, maafkan..
b. Mengedit pengalaman dalam bayangan teh nisa
Teh nisa bayangkan kondisi yang membuat tak nyaman, edit rasa yang hadir. Tarik nafas dan hembuskan. Ulangi hingga teh nisa merasa lega
Semakin yakin kita, karena Allah berfirman tentang ini di banyak ayat dalam Al-Quran
“Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Ali ‘Imran: 134)
Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. [QS. Asy-Syura:43]
Mudah-mudahan dimudahkan ya teh proses healingnya..
Jawaban teh uputh:
Untuk trauma healing ini memang butuh waktu panjang, terutama buat HSP. Kadang menyisakan sebuah tuntutan yang dulu tidak dipenuhi oleh orang yang kita harapkan untuk bisa memenuhinya, tuntutan ini kita sebut luka masa lalu. Bisa dalam bentuk inner child ataupun inner parents. Selain dari yang teh Shofie tadi sampaikan, ada baiknya kenali juga kedatangannya, kenali reaksinya dan bicarakan dengan pasangan kemungkinan solusinya supaya tidak memperparah luka ini.
Sebagai contoh seorang anak yang terluka diabaikan sejak kecil bisa jadi merasa sama ketika suaminya saat ini bersikap sama, efeknya ialah menjadi apatis. Bicarakan kondisi ini dengan pasangan, supaya pasangan pun tau bahwa istrinya masih tetap dalam proses healing
tanggapan teh nissa
Teh,kalau saya tipe org yg harus menyampaikan semua unek2 biar g ada yg mengganjal,perlukah menyampaikan perasaan ini pada ibu sampai akhirnya nanti saya yg berujar maaf untuk semua perasaan yg pernah ada?
jawaban teh uputh:
Tetap ada adab dalam penyampaiannya, apalagi untuk orangtua yang secara ego sudah susah menerima sebuah pendapat/ perasaan dikecewakan dan sebagainya.
Untuk itu teteh harus pahami dulu FoR dan FoE nya ibu teteh, apa yang menyebabkan beliau begini dan begitu, sehingga walaupun teteh sudah paham alasan ibu teteh bersikap seperti itu teteh pun bisa jelaskan bahwa efek yang teteh terima ialah seperti ini.
Tanggung jawab ada di teteh untuk menyampaikan pesan kepada ibu, dan ibu menerima pesan yang sama.
2. Teh Nissa
Mengenai masa lalu di bab pra nikah.. yang belum terselesaikan, sementara sekarang saya sudah berkeluarga dan memiliki anak anak, dan benar adanya yang saya rasakan menyisakan banyak luka saat mendidik mereka.
Pertanyaannya, bagaimana memulai melepaskan masa lalu yang saya rasakan sulit, dan bagaimana memperbaiki pendidikan yang sudah terlewati
itu salah.. yang akhirnya anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang PD, sensitif dll.. 😭😭
Jawaban teh shofi:
Saya copy bagian pertanyaan di materi yang berkaitan pertanyaan teh nissa.
👉🏻mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Mangga temukan jawabannya terlebih dahulu di dalam diri teh Nissa. Sebagian caranya mungkin sudah tergambar dari jawaban ke teh khoirunnisa ya?
Untuk pertanyaan teh nissa kedua, memperbaiki pola pendidikan dimulai dari memperbaiki pola komunikasi.
Nanti setelah lulus matrikulasi, kita sama-sama belajar di kelas bunda sayang yaa, bagaimana melaksanakan komunikasi produktif ini. *colek lagi fasil bunsay, teh@Uphyuth
Insya Allah teh Nissa dapat mengubah pola pengasuhan. Kuatkan doa, kuatkan ikatan bunda dengan anak. Terus perjuangkan kondisi yang
untuk mengasuh anak.
Wallahu 'alam.
Jawaban teh uputh:
Luka yang direfleksikan orangtua terhadap anak ini yang disebut inner parents. Umumnya sangat mudah terrefleksi karena *kita belajar menjadi orangtua saat menjadi anak-anak*
Jika ini terjadi maka persiapkan diri dengan:
1. Banyak membaca referensi parenting
2. Belajar komunikasi produktif
3. Healing inner parents
Oh, jangan lupa selalu berdoa, karena bagaimanapun juga yang maha membolak-balikkan hati ini ialah Allah
3. Teh Nurul
1. Untuk melihat potensi anak yg masih bayi (10 bulan) apakah ada hal2 spesifik yg bisa dilakukan/ harus diperhatikan dalam proses tumbuh kembangnya?
2. Apabila pernah ada luka di masa lalu thd pola asuh dari orang tua yg membekas hingga kini, bagamaina menyikapinya? Memaafkan sudah, mencintai dan menghormati keduanya pun selalu, tp ada hal2 yg tdk bisa dilupakan.
jawaban teh Shofi
1. Anak usia <2 akan="" bonding="" br="" dasar="" dengan="" di="" ibunya.="" inilah="" kuat="" masa="" membutuhkan="" mendatang.="" menjadi="" pribadinya="" tahun="" yang="">Saya akan menuliskan ulang apa yang disampaikan bu Elly Risman terkait bonding/kelekatan ini.
Otak yang sudah siap di usia dini adalah batang otak dan sistem limbik.
Batang otak mengatur survival instinct, sementara otak limbik salah satunya mengatur emosi.
Itulah mengapa di usia ini, bayi memerlukan menyusu ke ibunya. Ia menempel selain untuk mendapat nutrisi, juga untuk menyehatkan otak bagian limbik.
Kelekatan memerlukan kontak fisik, seperti pelukan, belaian, dan semua bahasa tubuh yang mengekspresikan kasih sayang. Artinya kurangnya kelekatan di usia ini akan berpengaruh ke kesehatan emosi juga emotional intelligence nya kelak.
2. Untuk pertanyaan kedua, caranya hampir mirip dengan jawaban ke teh nisa. Bayangkan hal yang masih sulit dilupakan, coba rasakan emosi teh Nurul apa yang terlibat di sana. Teh Nurul bisa mencoba berbagai cara untuk menyamankan perasaan: mengedit situasinya jadi lucu, mengubah mimik orangnya, dst. Lakukan berulangkali. Terima-mengerti-lepaskan..
Ada satu cara pamungkas ketika menghadapi situasi berat dengan membuka mushaf al-Quran secara random, Allah saja yang akan menjawabnya..
Wallahu 'alam
jawaban teh uputh:
Prinsip komunikasi produktif dengan anak2 ialah selalu bicara dengan bahasa cinta, seperti sentuhan dan pelukan.
Jadilah pendengar aktif, gunakan selalu kata2 positif dan produktif, dan gunakan kaidah KISS (keep information short n simple)
4. Teh Fitri
Bagaimana kalau yg masih mengganjal sampai sekarang adalah perlakuan/tuntuntan/paksaan org tua kepada kita yg terkadang membuat perasaan ini sedih? (masih berlanjut keadaannya bukan di masa
)
Jawaban teh shofi
Teh fitri dapat mendefinisikan terlebih dahulu bagian tuntutan/paksaan yang mana yang membuat sedih.
Apakah semua tuntutan ataukah hanya tuntutan pada bidang tertentu?
Sampaikan dari hati ke hati, baik secara langsung maupun melalui perantaraan orang yang dipercaya oleh orangtua.
Apa yang melegakan hati teh Fitri? Suasana seperti apa yang diharapkan? Perlukah hijrah? dst
jawaban teh uputh:
Nampaknya pada masih punya luka masa lalu ya, perlu ilmu ikhlas ini semuanya hehe, akupun....
Dari banyak teknik melepaskan luka tersebut sebenarnya ikhlas ialah tujuannya (jika diingat2 lagi kejadian yang dulu, udah ngga ada emosi lagi)
Salah satu cara melepaskan luka ini ialah dengan trak kebelakang, kenapa bisa terjadi seperti ini, sampai ke sumber masalahnya. Hadirkan orangnya tidak perlu secara fisik, cukup dalam hati saja dan bicarakan apa yang kita rasakan.
4. Ale
Bagaimana cara menghadapi suami yg masih terbawa kebiasaan saat bujang, seperti sering kumpul dg teman, main ps /game hp klo senggang, pdhl kadang sebagai istri sy mau punya waktu istirahat jg dalam mengasuh anak?
jawaban teh shofi:
Tentang hal ini sepertinya bakalan seru kalau bincang bareng pak Dodik, mengenal tips trik menghadapi suami😁. Di matrikulasi ini, nanti akan ada program 30 menit lebih dekat, salah satunya narasumbernya adalah pak Dodik.
Pak Dodik pernah menyampaikan, para suami tidak mau terlibat dalam pengasuhan karena istri berbagi beban, bukan berbagi kebahagiaan dalam mengasuh.
Tunggu yaa di sesi 30 menit lebih dekat😁
Jika ini kaitannya dengan inner child, mudah-mudahan ada gambaran dari penjelasan-penjelasan di atas
5.pertanyaan teh Riska
Jika ada aib keluarga sebaiknya di katakan sebelum nikah atau setelah nikah?
jawaban teh shofi:
Tidak semua perlu dikatakan, namun jika teramat penting diketahui dan sangat menyangkut
rumah tangga bisa dipertimbangkan disampaikan dengan perumpaan dan cara yang baik.
Detailnya teh riska boleh japri
😊

🍁🍃🍂KESIMPULAN🍂🍃🍁
Untuk memulai peradaban dalam rumah tangga ada baiknya kita menutup dulu luka lama yang masih membekas di hati, pandang wajah oang tua kita maafkan mereka, ikhlaskan apa yang sudah mereka perbuat. Buka lembaran baru untuk mendidik anak agar menjadi lebih baik tanpa membuka luka lama.


🔅 🔆 🔅 🔆Matrikulasi#4 Bandung1 🔆 🔅 🔆 🔅

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....