Skip to main content

PSIKOLOGI PERSUASI


PSIKOLOGI PERSUASI
Cara Memengaruhi Audience Anda di Sosial Media

Seandainya hari ini Anda aktif main sosial media, entah itu Facebook, Twitter, ataupun Instagram, maka Anda wajib ketahui ilmu ini.

Ilmu ini dikhususkan untuk Anda para pemain sosial media yang menggunakan akun-akunnya untuk kepentingan bisnis dan jualan. Karena mau tidak mau, Anda akan berinteraksi dengan audience Anda (teman atau follower) dan berusaha memengaruhi mereka agar mau beli produk Anda. Betul?

Ilmu ini bernama: PERSUASI.

Singkat kata, dengan menguasai ilmu ini, Anda dapat memengaruhi audience Anda untuk mengikuti apa yang Anda inginkan...

Entah itu goalnya nyuruh komen, nyuruh share, nyuruh klik link, atau nyuruh beli.

Pokoknya, nyuruh-nyuruh secara halus. Baik secara sadar maupun tidak sadar. Ngeri banget ya? Hehe 😅

Bicara soal persuasi, maka sudah pasti acuan yang paling banyak digunakan oleh Internet Marketer dan Pebisnis Online adalah hasil penelitian dari Robert B. Cialdini tentang The Psychology of Persuasion.

Dimana psikologi persuasi tersebut terdiri dari 6 kunci, diantaranya:

1. Reciprocity
2. Authority
3. Scarcity
4. Commitment & Consistency
5. Liking
6. Social Proof

Seperti biasa, untuk mempermudah Anda dalam mengingatnya, Saya buat singkatan khusus, yakni:

"RAiSa Cantik, Langsing, & Seksi"

Upss!! 🙈

Jangan sampai kebaca sama Hamish Daud dan pasangan Anda ya. Hehehe

Singkatan itu hanya tool untuk membuat konten Saya NAMPOL di ingatan Anda.


Baiklah..

Tanpa panjang lebar lagi, yuk kita bahas satu per satu, apa saja 6 kunci persuasi yang dimaksud, dan gimana penggunaannya di sosial media dan penjualan.

Yuk kita jabarkan...


Pertama, RECIPROCITY.

alias: TIMBAL BALIK.

Intinya: jika ada orang memberikan sesuatu pada Anda, maka otomatis Anda ingin juga membalas dengan memberikan sesuatu yang sama atau bahkan lebih pada dia.

Artinya, jika Anda ingin orang lain "sungkan" dan memberikan timbal balik pada Anda, maka sebelumnya Anda mesti memberikan sesuatu dulu pada mereka. Paham?

Di sosial media, khususnya saat Anda ingin memengaruhi audience Anda dengan reciprocity ini, maka Anda bisa lakukan hal-hal berikut ini, seperti:

- Berikan Ebook GRATIS
- Adain Webinar GRATIS
- Kasih Giveaway (bagi-bagi hadiah)
- Edukasi rutin tiap hari
- Sering-sering LIVE Facebook / Instagram

... dan sejenisnya.

Lagi-lagi kuncinya:

"Sharing-sharing dahulu, selling-selling kemudian"

Maka pesan Saya untuk Anda, sebelum jualan, atau launch produk tertentu, mulailah dengan membangun reciprocity dulu.  Oke?



Kedua, AUTHORITY.

alias: Otoritas.

Intinya: orang akan lebih mudah mengikuti omongan orang atau institusi yang ahli & punya otoritas ketimbang yang biasa-biasa saja.

Manusia cenderung patuh terhadap orang atau figur yang memiliki otoritas yang kuat.

Kata-kata atau perintah seseorang yang kita anggap mempunyai otoritas akan lebih diterima dan dipercayai, tanpa ada keraguan sedikitpun. Bener gak?

Seperti halnya kita lebih percaya pada Dokter dalam urusan kesehatan, lebih percaya ke Ulama dalam urusan agama, lebih percaya ke Montir dalam urusan perbengkelan, dan lain sebagainya.

Bagaimana menggunakan authority di sosial media?

Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, diantaranya:

- Tunjukan hasil penelitian
- Cantumkan testimoni dari para ahli
- Ceritakan gelar atau jabatan Anda
- Minta dukungan/berfoto dengan orang ahli
- Kutip perkataan tokoh-tokoh terkenal

...dan masih banyak lagi.

Karena authority setiap orang berbeda-beda, maka jika Anda merasa belum cukup punya authority di bidang Anda, lakukanlah tips-tips di atas, untuk "dompleng" authoritynya. Kebayaaaang? 👌



Ketiga, SCARCITY.

alias: kelangkaan.

Intinya: orang akan lebih tertarik dan take action cepat pada sesuatu yang langka.

Karenanya, setiap keterbatasan yang diletakkan pada sebuah penawaran (produk fisik atau non-fisik) dimunculkan agar menghadirkan perasaan tertekan dan terdesak untuk bertindak (take action).

“Sesuatu akan menjadi semakin menarik ketika jumlahnya terbatas...”

Sadar gak sadar, kita ada kecenderungan m membeli sesuatu dengan cepat saat kita mendengar bahwa produk atau waktu promonya tersebut akan habis.

Maka untuk menggunakan kunci Scarcity ini dalam berpromosi di sosial media adalah:

- Berikan Diskon, Hadiah, Bonus, Voucher khusus dengan batas waktu tertentu

- Kasih penawaran dengan jumlah stok atau jumlah produknya

Anda bisa mainkan kelangkaan di 2 poin, yakni waktu dan jumlah produk.

Silakan Anda susun sedemikian rupa strateginya agar promo tersebut langsung direspon banyak orang khususnya audience Anda. Sip? Mantap!



Keempat, COMMITMENT & CONSISTENCY.

alias: Komitmen & Konsistensi.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi jika sebelumnya sudah membuat komitmen awal yang kecil dan tidak berat.

Jadi kita ini sebagai manusia cenderung berpola dan keras kepala untuk sesuatu yang telah mereka yakini, benar atau salah.

Sekali ada isu tertentu yang sudah terprogram di pikiran bawah sadar, mereka akan bergerak, action, berjalan lurus sesuai isu tersebut.

Itulah kenapa ketika mau memberikan sesuatu atau merilis produk tertentu, biasanya Saya mengawalinya dengan pertanyaan sederhana, misalnya:

"Cung siapa yang mau ebook terbaru Saya. Komen MAU di komen ya!"

"Hayoo siapa lagi yang kepengen dijeblosin ke kelas online gratis Saya, cuung..."

"Baru nemu tool gokil nih. Mau?"

...dan sejenisnya.

Intinya, audience dibuat "MAU" dulu. Soal beli atau enggak, itu nomor sekian.

Tujuan dipancing-pancing begitu adalah memunculkan hukum komitmen dan konsisten ini. Sejauh yang Saya lakukan, cukup berhasil dan terbukti efektif. Baik di bisnis buku, course, hijab, dan properti. Silakan Anda coba..

Contoh ide lainnya dalam memuculkan commitment & consistency ini adalah dengan melakukan:

- Pertanyaan Yes-Set
- Pernyataan Yes-Set
- Cukup masukkan nama + email Anda
- Suruh like dan komen, sebelum share
- Suruh share, sebelum beli
- Interkasi dulu dengan audience, “Cung.."
- Jual murah dulu, baru yang mahal

... dan lain-lain.

Intinya, kalau seseorang udah komitmen dengan hal yang kecil, maka dia akan konsisten untuk melakukannya lagi bahkan mengambil tindakan yang lebih besar.

Udah, cobain aja, jangan banyak mikir! 😅



Kelima, LIKING.

alias: rasa suka.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi oleh seseorang yang mereka suka.

Jadi, ketika audience Anda udah merasa “klik” dengan Anda, ikatan kuat udah terjalin, maka mereka akan dengan mudah jatuh ke pelukan Anda. Mereka akan respek dengan Call To Action Anda.

Cialdini dalam buku The Pshycology of Persuasion bilang:

"Orang akan lebih mudah berkata YA kepada mereka yang sudah kenal dan suka"

Karenanya, kunci penerapan Liking dalam sosial media adalah:

- Jadi orang yang nyenengin, jangan nyebelin

- Sering komen di status orang dengan memberikan pujian, sanjungan, apresiasi, atau komentar positif lainnya

- Jangan mendebat status mereka. Kalau gak suka, diem aja. Jangan komen

- Jangan pelit like atau lope-lope, khususnya di Facebook

- Berempatilah pada mereka yang terkena musibah atau masalah

- Sesekali endorse artis. Khususnya artis yang sesuai dengan produk dan target market Anda

Kebayang ya?
Alhamdulillah...



Keemam, SOCIAL PROOF.

alias: Bukti Sosial.

Intinya: orang lebih mudah dipengaruhi jika ada jumlah banyak sebagai acuan.

Kalau Saya cek di Wikipedia, Social Proof adalah fenomena psikologis di mana orang menganggap tindakan orang lain dalam upaya untuk mencerminkan perilaku yang benar untuk situasi tertentu dimana situasi itu bisa benar bisa juga salah.

Itulah kenapa toko yang rame dan banyak pengunjung lebih tertarik untuk kita kunjungi ketimbang yang sepi. Itu pula yang menyebabkan produk-produk berstempel "Best Seller" lebih diincar market ketimbang yang biasa-biasa aja. Kebayang ya?

"Orang akan LEBIH PERCAYA apa kata orang, bukan apa kata PENJUAL..."

Karenanya, untuk menggunakan social proof di sosial media, lakukanlah hal ini:

- Sebutkan berapa banyak orang yang telah menggunakan atau membeli produk Anda

- Tunjukkan sebanyak mungkin testimoni

- Sampaikanlah informasi terkait data dan statistik produk yang Anda jual

- Sematkan kata Best Seller atau Produk Terlaris pada produk yang benar-benar laris dipasaran

- Gunakan kalimat: “Telah Terjual Sebanyak…”, “Telah Dibeli Oleh….”, “Telah Digunakan…”, “Telah Didownload…”


Kebayang ya?
Ih, pinter deh... 🤣👍🏻




Demikian 6 kunci persuasi yang bisa Anda gunakan untuk memengaruhi audience Anda di sosial media. ✍🏻

Silakan baca, pahami, dalami, dan praktikkan segera dalam bisnis Anda.

Jangan ditunda-tunda, entar keburu lupa. Jangan dinanti-nanti, entar keburu mati.


Sekian dari dari Saya, semoga bermanfaat ☺


Dewa

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti