Skip to main content

LITERASI MEDIA

📌 Apa Itu Literasi Media?


Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media. Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak-anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses.

📌 Mengapa kemampuan Literasi Media penting untuk dimiliki?

Literasi media muncul dan mulai sering dibicarakan karena media seringkali dianggap sumber kebenaran. Pada sisi lain, tidak banyak yang tahu bahwa media memiliki kekuasaan secara intelektual di tengah publik dan menjadi medium melempar opini yang belum tentu kebenarannya.

📌 Jadi, apa yang perlu kita lakukan agar memiliki kemampuan Literasi Media?

Berikut prinsip yang dapat kita pegang berdasarkan Standar Literasi Media Islam Online yang dihasilkan dari workshop Penyusunan Standar Literasi Media Islam Online di Jakarta.

1⃣ Prinsip Produksi Berita Online

Jika kita berperan sebagai penulis berita/artikel

📲Verifikasi (tabayun) akurasi informasi dan cermat memeriksa kredibilitas nara sumber

📲Pegang kaedah “ambil yang jernih, buang yang keruh” dalam memilah informasi di tengah air bah informasi di era media baru ini

📲Memperbanyak komparasi berbagai sumber informasi kredibel, untuk mendapatkan informasi mendalam dan utuh.

📲Mencantumkan sumber berita dengan jelas. Bisa berupa link, nama buku, nama penulis dll)

2⃣ Etika distribusi berita/informasi

Jika kita berperan sebagai penyebar berita

📲 Tidak semua informasi yang diterima langsung disebar. Pastikan informasi yang akan disebar BENAR , BERMANFAAT dan TIDAK MEMICU FITNAH. Bila tidak memenuhi 3 kriteria tersebut, jangan disebar.

📲pegang erat pakem “kalau tak bisa bicara baik, hendaknya diam”

📲Memelihara ukhuwah, dengan tidak menyampaikan kalimat kalimat provokatif, merendahkan dan menghina. Karena yang dihina bisa jadi lebih mulia di mata Alllah.

3⃣ Miliki Spirit amar maruf nahi munkar

💚 Semangat menyeru kebajikan dan mencegah kemungkaran.

4⃣ Asas hikmah dalam dakwah

💚 Mengedepankan sikap bijak, penuh hikmah, keteladanan yang baik dan kalaupun harus berpolemik, dilakukan dengan cara yang lebih baik

5⃣ Prinsip dalam interaksi digital

💚 Saling respek dan semangat saling membantu (ta’awun)

Dengan demikian dapat disimpulkan, tanggung jawab atas suatu fakta berada pada tangan penulis (jurnalis) dan penyebar informasi, bukan pada narasumber.

Semoga kita dapat saling membantu dan mengingatkan untuk menjadi generasi yang melek literasi media 🌹🌹🌹

📚Sumber:

_http://www.panjimas.com/news/2017/04/27/inilah-tujuh-standar-literasi-media-islam-online/_

Faris Khoirul Anam,Fikih Jurnalistik,Pustaka Al Kautsar,2009

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Disusun oleh:
Tim Pengurus Pusat HEbAT Community

Ttd. Tim Medsos

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....