Skip to main content

JURUS JITU MENDIDIK ANAK

🌼 ILMU. Mendidik anak perlu ilmu.
Tingkatan Ilmu yang hrs dipelajari adalah :
1. Ilmu Tauhid, Aqidah. Kenalkan mereka kepada Tuhan pencipta-Nya, Nabi-Nya, Kitab-Nya, kepada siapa dia hrs memohon dan meminta.
2. Ilmu Akhlak. Ajarkan mereka cara dan adab yang benar sesuai Sunnah.
3. Ilmu Psikologi Anak.
Cari ilmu bagaimana cara berbicara kepada anak, cara menasehati / menegur anak agak sampai kepada mereka.

🌼 SHOLIH. Mendidik anak perlu kesholihan orang tua.
Wajib bagi orang tua menjadi Sholih dan Sholihah jika menginginkan anak-anak yg Sholih. Tidak akan mungkin anak-anak yang Sholih lahir dari orang tua yg jahil.
Jika anak ingin rajin sholat, maka orangtuanya harus rajin sholat.
Jika anak ingin rajin ngaji, maka orangtuanya harus rajin ngaji. Dst..

🌼 IKHLAS. Mendidik anak perlu keikhlasan orang tua.
Ikhlas itu adalah RUH/NYAWA dari setiap amalan. Karena mendidik anak adalah ibadah, dan ibadah yang baik disertai keikhlasan agar mendapatkan ke ridhoan Allah Ta'ala.
Efek dengan keikhlasan akan berdampak :
1. Aktivitas mendidik anak akan terasa ringan karena ikhlas.
2. Ucapan dan nasehat yang kita sampaikan kepada anak akan terasa berbobot, yang akan langsung masuk kehatinya.

🌼 SABAR. Mendidik anak membutuhkan kesabaran orangtua.
Sabar mutlak harus dimiliki oleh orang yang berilmu.
Karena waktu mendidik anak itu panjang dan penuh dengan pernak pernik.
Contoh sabar dalam mendidik anak :
1. Sabar membiasakan anak berperilaku yang baik.
2. Sabar ketika sedang emosi (marah). Karena jika sedang marah perilaku kita sering tidak terkontrol, baik perbuatan dan ucapan.
3. Sabar menghadapi pertanyaan anak.
Ketika anak bertanya kepada orangtuanya, artinya anak percaya kepada orangtuanya. Anak yakin betul dan percaya bahwa setiap pertanyaan yang disampaikannya pasti akan ada jawaban dari orangtuanya. Jagalah, karena kepercayaan anak itu MAHAL. Jangan biarkan anak mencari-cari jawaban dari pertanyaannya pada orang lain.
Seringan dan seberat apapun pertanyaan anak kepadamu, maka hormatilah pertanyaannya.

🌼 Mendidik anak perlu Doa.
Karena sekuat apapun usaha kita, sebanyak apapun biaya yg sdh kita keluarkan untuk membiayai kebutuhan terbaiknya, namum jika Allah belum berkehendak maka tidak akan terjadi.
Maka jangan remehkan dan lupa mendoakan anak-anak kita.

Ust. Abdullah Zaen.
Ahad, 5 Dzulhijah 1438 / 27 Agustus 2017
Masjid Namira Lamongan

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..