Kuliah WhatsApp Institut Ibu Profesional Cirebon Raya
Divisi Online IIP Cirebon Raya
ππππππππππππππππππππ
Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017
Waktu : 20.00-21.00 wib
Moderator : Riefki Amalia
Peresume : Niken Panhasti
Pemateri : Zaki Lazuardi
Judul : Peran Ayah di Zaman Now
⬇⬇⬇ About Bang Zaki Lazuardi⬇⬇⬇
Selamat malam Ibu-Ibu Profesional dimanapun berada,
Senang sekali rasanya saya bisa kembali lagi dalam komunitas yang di dalamnya adalah para Ibu-Ibu pembelajar yang senantiasa terus mengasah diri untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Saya doakan semoga kita semua senantiasa sehat, mendapat kelimpahberkahan rezeki, dan keluarga yang senantiasa bahagia dunia akhirat, Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.
Perkenalkan saya Zaki Lazuardi, Salah satu Konselor Keluarga yang sangat ingin sekali menginspirasi banyak orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bukan hanya di Dunia tapi juga di Akhirat.
Saya alumni Fakultas Hukum disalah satu Fakultas Swasta di Indonesia, pernah bekerja sebagai Konsultan Hukum di Salah satu LBH di Indonesia, kemudian FOKUS kedunia Konseling Keluarga mulai tahun 2012 s.d. sekarang.
Terimakasih yang tak berhingga kepada Semua Guru-guru telah mendidik, mengajarkan dan membimbing saya, dan dengan idzin ALLAH juga lah saya dapat menyebarluaskan ilmu-ilmu mereka ke seluruh Indonesia.
Untuk malam ini izinkan saya berbagi sedikit ilmu yang saya ketahui dan telah saya praktekan dilapangan.
Tak lupa kepada para Ibu-Ibu Profesional yang ada disini, saya mohon masukan dan sarannya atas apa yang akan saya sampaikan,dikarenakan saya yang masih dalam tahap belajar juga..
Terima kasih..
πππππππππππππππππππππ
⬇⬇⬇⬇ Materi KulWhap ⬇⬇⬇⬇
http://bit.ly/MateriKulwhapZakiLazuardi
π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©
Sesi Tanya-Jawab
1⃣ Alis Solihah - Sukabumi
Pertanyaan :
1. Anak sya dua2nya sangat dekat sma ayahnya, tapi ayahnya sangat sibuk sma pekerja.an kalaupun kosong kadang di pke istirahat, jdi sedikit sekali waktu sma anak? Bisakah sya mengganti peran ayah buat anak?
2. Kadang ayahnya sibuk dengan hp, bagaimana cara menegur dengan baik, tpi tidak tersinggung, ?
3. Jika saya yg tegas, lalu ayahnya yg lembut sikap sma anak, apa tidak masalah?
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Alis Solihah
Untuk pertanyaan no 1. Mengenai penggantian peran Ayah, tidak saya sarankan.
Ayah harus tetap berperan sebagai PEMERAN UTAMA, seperti dalam menetapkan aturan-aturan wajib, menentukan keputusan, Pengarahan, Hukuman dan Hadiah, tetapi pelaksanaan nya boleh dilaksanakan oleh orang lain.Bunda tau Gen Halilintar,kan.. ya itu.. Keluarga dengan anak terbanyak..
Anak mereka hampir semuanya tidak ada yang sekolah formal, tapi mereka menemukan bakatnya masing-masing.
Di Keluarga Halilintar, segala aturan-aturan yang wajib, menentukan keputusan, Pengarahan, Hukuman dan Hadiah tetap di pegang oleh Ayah, tapi dalam pelaksanaannya, perannya di gantikan oleh Kapten (Anak Pertama) dan Co-Kapten (Anak Kedua).
Jadi maksudnya begini ya bunda, Tali Komando tetap di pegang oleh si Ayah, sedangkan untuk pelaksanaanya boleh dilakukan oleh Perwira (bisa Ibu, nenek, pengasuh atau siapa pun itu, itupun jika keadaanya mendesak atau dengan kondisi tertentu), kira-kira begitu bunda, bagaimana sudah pahamkan..
No.2 , Elemen suami anda adalah Air dalam keseharian elemen ini bereaksi secara spontan, cepat merespon perintah apapun, suka membantu, dan pencari kebahagiaan
Dan harus diingat juga bahwa elemen ini termasuk kekategori cepat sekali marah/tersinggung tapi cepat juga redanya.
nah untuk memberikan masukan kepada elemen ini sebaiknya bicara secara “to do point” jangan terlalu panjang.
Dalam kasus yang bunda katakan “sibuk maen hp”, boleh dicoba dengan mengatakan hal sebagai berikut :
Ayah, sudah waktunya bermain dengan anak..
Ayah, makan yuks nanti keburu dingin
Ayah, sudah azan sholat dulu gih
(kombinasikan sesuai situasi ya bunda, yang mana intinya adalah jangan terlalu panjang dalam memberikan saran/perintah)
No.3 Elemen anak anda adalah Angin baik anak pertama maupun anak kedua.
Dalam alur hubungan elemen Ayah ditaklukkan oleh Anak, makanya ayahnya bersikap lembut, dan ini tidak bisa kita rubah ya bunda, jika dilawan maka ayah bisa stress sendiri atau capek sendiri.
Jadi untuk pola asuh yang nyaman dan menyenangkan yaitu Memfasilitasi dengan jalan membuat anak berperan disegala aktivitas. Karena anak baru berusia 2 & 1 thn maka perbanyak aktivitas yang bergerak dan terdapat unsur permainan di aktivitas tersebut dan bangun suasana yang menyenangkan bagi si anak (insyaAllah banyak contohnya di youtube
Sedangkan untuk kedua anak bunda, sebenarnya mereka taat akan peraturan, asalkan jelas, urut, dan Detail, silahkan diskusikan dengan Ayah apa saja peraturan-peraturan yang akan diterapkan ke pada kedua anak bunda. Dan jangan lupa untuk menyertakan Reward dan Hukumannya jika si anak melakukan kebaikan ataupun kesalahan.
Untuk Rewardnya sebaiknya adalah diajak makan dan minum di mall, uang, dan benda yang dia suka.
Untuk Hukumannya sebaiknya kegiatan fisik ya bunda, seperti menyapu, mengepel, membereskan peralatan / mainannya sendiri dan sebagainya.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya.✅ done
2⃣ Selviyani - Sukabumi
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara kita mengetahui elemen dari setiap anak agar penanganannya sesuai?
2. Seorang ayah sering kali berangkat pagi dan pulang malam setiap harinya untuk bekerja dan lelah ketika pulang Bagaimana cara agar ayah tetap andil sebagai perent leader?
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Selviyani
No. 1
Cara untuk mengetahui apa elemen pribadi kita ada 2 ya bunda,
Yang pertama mencari tau siapa yang bisa menghitungnya dengan akurat melalui metode numerologi, Di Indonesia sudah banyak yang bisa, dan Alhamdulilah saya termasuk ke dalam salah satu orang yang telah menguasai cara ini.
Metode numerologi ini, sudah Saya pelajari sejak tiga tahun yang lalu.
Yang kedua ikuti pelatihan offline selama 1-2 hari untuk materi metode numerologinya
InsyaAllah untuk hal ini, saya sudah berkoordinasi degan salah satu pengurus IIP Cirebon Raya, agar diusulkan untuk diadakannya pelatihan offline, jika tidak ada halangan yang berarti pelatihan ini akan dilaksanakan pada awal / pertengahan tahun 2018, untuk detail kapan dan biayanya nanti akan diumumkan lanjut oleh pengurus IIP Cirebon Raya.
No.2
Ini yang dimaksud “seorang ayah” suami bunda bukan yaa?? Atau orang lain … Saya asumsikan saja suami bunda yaa, agar tidak multi tafsir.
Terkait ayahnya sering kali berangkat pagi dan pulang malam setiap harinya untuk bekerja dan lelah ketika pulang, maka solusinya hampir mirip dengan pertanyaan dari penanya pertama. Leadernya tetap sang ayah, tapi pelaksanannya bunda.
Elemen Suami : Bara,
Anak pertama : Angin, dan
Anak kedua : Tanah
Kunci parentingnya ,
Yaitu memberikan program-program yang tepat untuk si anak tekuni sampai mereka benar-benar lulus dari program tersebut. Dan mendampingi setiap prosesnya, tetap terus mengarahkan, evaluasi, dan memberikan reward-punisment, memberikan semangat/motivasi, dan memberikan semua sumber daya yang dibutuhkan dengan maksimal sesuai kemampuan orang tua.
Lalu bagaimana pola asuhnya.. yaitu Melipatgandakan potensi Anak dengan cara memanjakan si anak.
Kenapa begitu, karena Elemen Bara adalah sosok yang cenderung suka main perasaan / main hati dan sosok Angin dan Tanah adalah sosok yang cenderung manja. Jadi orang tua memanjakan anak degan cinta kasih yang luar biasa.
Tentu saja dimensi tuntutan/kontrol/aturan tetap ada, namun unsur cinta dan kasih sayang lebih besar porsinya, jika dibandingkan antara kasih sayang dengan tuntuan yaitu 3:1.
red : tuntutan
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅π
3⃣ Devi Fitriyani -Majalengka
Pertanyaan :
1. Bagaimana contoh cara menyelesaikan masalah anak dalam perspektif jangka panjang?
2. Bagaimana cara mengetahui elemen parent leader dan elemen anak
3. Apa saja 25 perlakuan khusus untuk anak yg harus disesuaikan dengan elemen orang tua&anak?
Terima kasih
Jawaban
Elemen Ayah : Api
Elemen Anak : Air
No 1.
Untuk menyelesaikan masalah anak dalam perspektif jangka panjang, maka bunda dan ayah harus mengetahui dulu bagaimana karakteristik elemen Air.
Dalam keseharian elemen ini seperti berikut :
- Elemen Air itu temperamental, jadi jangan stres kalo dia lagi marah, tiba-tiba reda sendiri.
- Mereka itu kompromis, jadi jika ada perbedaan (apapun itu), kompromikan saja dengannya.
- Mereka itu Responsif, jadi orang tua harus cepat merespon apapun yang jadi permintaan dia.
- Mereka suka yang sederhana, tidak terlalu rumit, jadi bicara dengannya “to do point” aja.
- Mereka suka plinplan dan serba tanggung dalam mengerjakan sesuatu, jadi bantu dia untuk membuat keputusan dan bantu dia untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Lima dulu ya bunda..
Lalu bagaimana menyelesaikan masalah jika dia sedang tidak dikondisi bagus/normal, ada beberapa cara yaitu :
Pertama, berikan “me time” si anak, yaitu silahturami, dengan sering-sering mengunjungi rumah neneknya, ponakan atau rumah saudaranya, lalu libatkan juga dia dalam aksi sosial, misalkan mengikuti gerakan jumat berkah (membagi nasi bungkus di hari jumat), atau aksi sosial lainnya.
Kedua, Pacu adrenalinnya, karena sudah berusia 10 thn, coba sesekali lakukan hal-hal yang memacu adrenalinnya, seperti mencoba flying fox, atau atraksi-atraksi yang ada diwahana bermain, silahkan bunda pilih yang menurut bunda aman untuk dilakukan sianak.
Ketiga, coba observasi, apakah anak bunda memiliki ketertarikan pada dunia musik?, jika iya maka salurkan dan perkuat bakatnya di dunia musik, bisa ke marawis, gitar, drum (ini rekomendasi utama dari saya), atau apapaun jenis alat musiknya. Atau juga menyanyi, apapun itu intinya adalah dunia musik.
Saran yang dunia musik hanya digunakan jika setelah bunda lakukan observasi apakah sianak memiliki ketertarikan di dunia musik.
No. 2
Untuk pertanyaan ini silahkan lihat jawaban sebelumnya ya bunda.
No. 3
Kalau saya jelaskan disini, panjang sekali.. tapi Intinya aja ya bunda..
25 perlakuan khusus atau aksi sukses untuk anak :
A. Menambah Potensi Anak
1. Memperkuat Anak
2. Memandirikan anak
3. Menggandeng anak
4. Menstimulasi anak
5. Menyaingi anak
B. Melipatgandakan Potensi Anak
6. Mendukung anak
7. Memfokuskan anak
8. Memuaskan anak
9. Memupuk anak
10. Memanjakan anak
C. Memberikan Jalan Kepada Anak
11. Memberi kesempatan kepada anak
12. Mengawasi anak
13. Memfasilitasi anak
14. Menyibukkan anak
15. Menggiring anak
D. Mengarahkan Anak
16. Mendikte anak
17. Mengarahkan anak
18. Menasehati anak
19. Mementori anak
20. Memberdayakan anak
E. Memfasilitasi Anak
21. Menjembatani anak
22. Memodali anak
23. Membuat anak berperan
24. Membuka ruang gerak anak
25. Melibatkan anak
Itu ya bunda, setiap elemen akan beda cara perlakuannya dan untuk mengetahui apa elemen parent leader dan elemen anak sangat penting dalam menentukan apa perlakuan khusus kepada anak.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅π
4⃣ Erna meilina - Tegal
Pertanyaan :
bismillah.
bang zaky saat ini saya merasa kebingungan menghadapi anak saya yg 7 th (yg tgl lahirnya saya cantumkan).
motivasi belajar dan sekolahnya rendaah sekali..
semuanya seakan dilakukan slow motion
saya memahami ini ada yg salah dalam perlakuan kami kepada dia. mohon masukan dan koreksinya utk kami
jazakumulloh khoyr
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu
Penjelasan dari bunda kurang detail nih, tapi saya akan coba menjawab semampu saya yaaa…
Ayah : Angin, Anak : Tanah
Untuk elemen tanah, mereka itu karakteristiknya :
- Harus ditantang, jadi berikan tantangan yang menarik buat mereka
- Menghindari hukuman, jadi berikan hukuman yang jelas dan tidak ada kompromi dalam pemberian hukuman tersebut.
Sifat alamiah elemen tanah, mereka itu ATP (Amati, Tiru, Persis), nah apakah ayahnya juga melakukan hal-hal atau sifat-sifat negatif seperti misalnya Malas, Tidak bersemangat, dan sifat negatif lainnya.
Jika iya, maka ayahnya yang harus dirubah dulu, bukan anaknya. Karena ketika sifat ayahnya berubah maka sifat anak akan mengikuti perubahan.
Kenapa begitu, karena unsur elemenya sama BUMI (Tanah dan Angin), ayah Angin sedangkan anak Tanah.. jadi Ayah = Anak yaaa 11 / 12 lah..
Lalu apa yang membedakan Ayah dan anak, perbedaannya banyak ya bunda meskipun unsur elemennya Sama.
Ada 3 Faktor utama yang membedakannya yaitu : Faktor stimulus / pemicu untuk berubah atau bersikap, falsafah dalam keseharian dan cara memotivasinya, dari ketiga Faktor utama itu turunan cabang perbedaan karakternya masih panjang..
Lalu bagaimana untuk membangkitkan minat belajar si anak.
Dibangkitkan / disemangati untuk lebih baik dari lawannya (bisa teman kelasnya atau teman sebangkunya).
Jangan lupa Kasih reward dan hukuman juga ya bunda..
Untuk Reward ; ajak makan-makan di tempat terenak dikota bunda, kasih uang, atau benda yang dia suka..
Reward diberikan setelah anak mencapai target yang bunda tetapkan, dan perlu diingat reward itu diberikan dibelakang bukan di depan ya bunda, karena kalo di depan namanya DP..
Untuk Hukumannya : Bisa berupa aktivitas fisik, Menghilangkan waktu bermainnya, ataupun pengurangan uang saku di sekolah.
Dan yang perlu bunda ingat baik-baik adalah Penyakit belajar bagi elemen tanah adalah KOMPENSASI, yaitu memberikan alasan yang sederhana dan logis serta instant.
Seperti, tidak baca buku juga tidak apapa nanti tinggal tanya teman.
dan jika sudah ditahap ini maka terapinya akan sedikit lama, yaa kurang lebih 6 bulan - 1 tahun untuk bisa berubahnya..
Lalu bagaimana jika si anak sudah terindikasi penyakit belajar tersebut, apa solusinya :
- Sabar dan ikhlaskan ya bunda, jangan disesali. Terima itu sebagai pelajaran berharga
- Cari tau kondisi internal / eksternal yang memicu penyakit belajarnya
- Si anak harus jujur pada diri sendiri, apakah ada keinginan untuk berubah atau tidak
- Kurangi sifat defensifnya dengan perbanyak “me time”nya.
Lalu bagaimana pola parentingnya..
Karena ayah elemenya Angin maka kunci parentingnya adalah memanfaatkan kesuksesan keluarga untuk memfasilitasi si anak dan habitat yang harus diciptakan adalah suasana nyaman.
Lalu bagaimana Aksi Parentingnya, yaitu Orang tua Memperkuat Anak.
Orang tua sebisa mungkin terlibat dalam aspek/aktivitas yang bisa mengantarkan anak menuju keberhasilannya tersebut. Sederhananya adalah, jika anak berennag, maka orang tua juga ikut berenang.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅
5⃣ Sri Prihatiningsih - Majalengka
Pertanyaan :
- selama ini saya yang berperan dalam parenting anak, suami hanya melengkapi meskipun sudah berusaha saya seimbangkan. Nah menurut bang Zaki kan seharusnya ayah yang berperan, gimana mengoreksi pola ini?
- walaupun cuma melengkapi, pengasuhan suami seringnya dengan membandingkan kondisi dan pencapaian beliau dulu dengan kondisi dan pencapaian anak sekarang alasannya biar anak bisa belajar dari kondisi susah ayah dulu. Tapi saya tidak sependapat. Karena zaman anak tidak sama dengan kita dulu, jadi tantangannya pun pasti beda. Jadi akhirnya perbedaan pendapat ini membuat saya kerap harus merecover perasaan anak yang sebal karena dibandingkan tadi. Nah saran bang Zaki untuk masalah ini gimana?
- yang saya amati meskipun saya yang mengasuh, peniruan anak sebagian besar memang terhadap ayah. Gimana mengoreksi pola peniruan the sifat ayah yang negatif agar tidak berlanjut tanpa merusak harga diri ayah dan membuat anak tetap menghormati ayahnya meskipun ada kelakuan buruk ayahnya yang susah untuk diubah
Makasih...
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Sri Prihatiningsih
Ayah : Logam, Anak : Tanah
No. 1
Segera rubah polanya ya bunda, mumpung usianya masih 12 tahun, dan ayah masih memiliki waktu 5 tahun lagi untuk berperan aktif menjadi parent leadernya, dan tentunya pasti bakal banyak PR untuk si ayah.
Karena akan merubah segalanya yang sudah diterapkan sampai anak di usia sekarang..
Mulai dari pola asuhnya, caranya, reward dan punisment, dsb.
Jika tidak segera dirubah, siap-siap saja jika si anak tidak akan menggangap keberadaan sosok ayahnya, dan tentunya jika ini sampai terjadi jangan salahkan si anak.
No. 2
Elemen logam, memang sangat suka membandingkan atas apa yang pernah dia alami, karena itu merupkan data-data yang telah dia kumpulkan sekian lama dan kemungkinan hal itu menurut dia efektif untuk diterapkan kepada anak.
Dan jeleknya lagi semua data akan dibandingkan baik itu yang buruk ataupun yang baik, jadi seolah-olah tidak ada penyaringnya. Untuk lebih detailnya silahkan bunda observasi dulu yaaa, mana yang sering suami bunda lakukan apkah yang baiknya atau yang buruknya kepada anak.
Lalu apakah ada solusinya, tenang bunda, ada kok..
Solusinya si ayah harus naik level pemahamannya dari personality ke mentality.
Peran bunda adalah semangati, dukung, dan tantang beliau untuk berubah, agar dapat menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman di lingkungan keluarga bunda.
No. 3
Karena elemen anak ibu adalah tanah, jadi agak susah jika yang harus dirubah dari sisi anaknya, ya mau gak mau kembali lagi ke poin dari pertanyan no .2
Ayahya yang harus naik level pemahaman nya.
Sedangkan untuk memperbaiki pola peniruan sikap, bisa dengan mencari tokoh yang memiliki pengaruh positif bagi si anak (bisa orang didalam keluarga atau tokoh idola publik), tetapi harus diingat ya bunda ini hanya bersifat temporer, tidak bisa permanen untuk berubahnya..
Karena jika bunda ingin berubahnya secara permanen harus langsung dari ayahnya.. Maaf saya harus tegas disini, karena ini menyangkut pola tumbuh kembang si anak.
Ketika Ayahnya berubah maka si anak akan melakukan ATP (Amati, Tiru, Persis), dan boom dalam 6 bulan – 1 tahun insyaAllah sikap anak akan berubah.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅
6⃣ Dewi hidayati tito - brebes
Pertanyaan :
bagaimana pola pengasuhan 1-12 yang seharusnya dilakukan sementara ayahnya berada di rantau. Dan anak2 disini bersama ibu. Selama ±2th ini kami LDM. Ayahnya Pulang mudik ±3-4bulan sekali.
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Dewi Hidayati Tito
Ayah : Kayu, Anak pertama : Air, Anak kedua : Api
Bunda yang masya Allah cantik, sudah saya jawab ya dari pertanyaan sebekumnya.
Intinya adalah tali komando tetap di tangan ayah (segala aturan, reward dan hukuman ayah yang harus menentukannya) nah saat pelaksanaannya boleh digantikan dengan bunda, tapi peran bunda tidak boleh menambah aturan atau apapun itu secara sepihak.
Terkait LDM, lakukan terapi bagi si anak seperti ini, saat ayahnya pulang
Untuk anak 1 ;
- libatkan ke aksi sosial seperti menyumbang, membagi sesuatu dan lain sebagainya
- Ajak ke wahana permainan, jika tidak salah ingat di Tegal ada wahana seperti DUFAN ya bunda, ajaklah anak kesana.
Berebes ke tegal gak jauh kan
Untuk anak ke 2 ;
- Saat ayahnya sampai dirumah, peluk, cium dan belai erat si anak no 2 terlebih dahulu baru kemudian anak pertama, untuk menghindari kecemburuan di anak, boleh juga anak pertama dulu yng dipeluk abis itu anak yang kedua tapi durasi lamanya harus lebih lama anak ke dua.
- Perbanyak diajak berbicara dengan anak (berbicara apa saja)
- Dongengkan si anak ketika hendak tidur.
Saat ayahnya dirantau, selalu lakukan komunikasi, bisa via Video call, atau telpon. Lakukan minimal 2x seminggu, dan jangan lupa berikan telponnya ke anak ya bunda.
Lalu bagaimana aksi parentingnya.
Karena anak ibu elemenya berbeda tentu bakalan berbeda aksinya.
Untuk anak pertama : Ortu memberikan jalan kepada anak dengan cara orang tua menyibukkan anak, berikan beragam aktivitas sehingga si anak akan terus bergerak dan kemauannya yang serba cepat bisa teralihkan, berikan ide-ide yang kratif dan keberanian untuk mereka melakukan terobosan-terobosan yang kemudian bisa menemukan dan menciptakan beragam aktivitas yang berkualitas, karena pengalamn dan penguasaan dalam melakukan beragam aktivitas serta luasnya ruang gerak, insyaAllah aka mengantarkan si anak kepada keberhasilannya.
Untuk anak ke dua : Orang tua Melipatgandakan potensi anak dengan cara ortu memupuk anak, melalui memberikan inspirasi, apresiasi yang pantas, perhatian yang lebih dan tidak menghakimi si anak secara berlebih.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅
7⃣ Fajrika Maulidiah - Sukabumi
Pertanyaan :
1. Bagaimana memaksimalkan peran ayah sebagai kepala keluarga ketika ada intervensi dari orangtua seperti kake nene dr kedua belah pihak?
2. Kiat memaksimalkan waktu seorang ayah yg bekerja hampir 14jam per hari dan jarang ada waktu libur? Terimakasih
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Fajrika Elemen ayah : Logam. Anak : Bara
No. 1
Bunda, terkait hal ini dibutuhkan ketegasan dan kewenangan dari suami, apakah mau memakai pola asuh dari kakek dan nenek dari kedua belah pihak atau tidak.
Tanyakan ke suami, dan cari jalan tengahnya yang mana tidak merugikan kedua belah pihak (win-win solution). Agar kakek dan nenek dari kedua belah pihak tidak merasa diacuhkan..
Untuk diskusi hal ini ke suami, boleh dicoba dengan metode ini, metode ini berlaku untuk menceritakan semua permasalah apapun ya bunda, bukan hanya untuk menceritakan permasalahan yang bunda tanyakan saat ini saja.
Cari suasana / tempat yang menyenangkan dan kalau bisa sebaiknya jangan dirumah. Saran saya harus diluar rumah ya bundaa, tapi bukan pula di teras rumah..
Cari lokasi dimana suasana nyaman dan tenang, bisa dirumah makan lesehan dekat perkebunan, atau persawahan, diskusikan hal ini setelah makan disana, tentunya diskusinya harus suasana sersan (serius tapi santai), ketika ketemu solusinya, maka tetapkan, lakukan dan ceritakan kepada semua pihak agar semua pihak paham dan merasa nyaman atas keputusan yang telah diambil.
No. 2
Pertanyaan bunda multi tafsir neeh.. saya akan jawab 2 versi yaa..
Menurut konsep yang saya pelajari, aksi parentingnya untuk ayah adalah Memfasilitasi si anak dengan cara memodalinya segala kebutuhan anak, maksudnya adalh orang tua menjadi layaknya investor yang siap untuk membiayai segala kebutuhan anak dalam rangka menuju kesuksesannya.
Versi pertama : si ayah, Minggu libur gak bunda. Jika libur ambil kesempatan untuk menyalurkan “me time” si ayah sendiri. Dengan pelihara hewan, bercocok tanam / berkebun. Dan jangan heran nantinya jika suatu saat si ayah lebih suka memegang hewan / tanaman dibandingkan pegang sianak karena ini merupakan “me time”nya beliau..
Versi ke dua : untuk memaksimalkan waktu ayah dan anak..
Jika kondisinya seperti itu menurut saya bukan masalah besar kok bunda, jika ayahnya jarang bertemu dengan anak.. percaya deh sama saya, hehehe…
Tapi saat ada waktu untuk meluangkan dengan anak. Harus FULL ya bunda gak boleh ada gangguan apapun, maksimalkan waktu yang ada itu untuk bermain, becanda, bercerita, mendongengkan, serta berinteraksi fisik dengan anak secara maksimal.
Interaksi fisik seperti membelai, mengusap, memeluk, mencium, mengendong dan lain sebagainya.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅ππΏπΏ
Closing Statemantππ
Bunda, harus diingat yaa.. bicara parenting adalah bicara mengenai sense of giving.
Maka sejauh mana bunda dan ayah ingin menjadikan keberhasilan putra-putrinya, maka kembali lagi kepada seberapa besarnya tingkatan sense of giving anda berdua.
Terus semangat untuk menjadi orang tua yang hebat dan bertumbuh..
Salam sukses dan bahagia dari saya..
Zaki Lazuardi
π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»
Semoga Ilmu yang diperoleh menjadi pahala kebaikan dan keberkahan
Salam Ibu Profesional
IIP Cirebon Raya
FP :https://www.facebook.com/iipcirebon/
IG :ibuprofesionalcirebonraya
Divisi Online IIP Cirebon Raya
ππππππππππππππππππππ
Hari/Tanggal : Selasa, 14 November 2017
Waktu : 20.00-21.00 wib
Moderator : Riefki Amalia
Peresume : Niken Panhasti
Pemateri : Zaki Lazuardi
Judul : Peran Ayah di Zaman Now
⬇⬇⬇ About Bang Zaki Lazuardi⬇⬇⬇
Selamat malam Ibu-Ibu Profesional dimanapun berada,
Senang sekali rasanya saya bisa kembali lagi dalam komunitas yang di dalamnya adalah para Ibu-Ibu pembelajar yang senantiasa terus mengasah diri untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Saya doakan semoga kita semua senantiasa sehat, mendapat kelimpahberkahan rezeki, dan keluarga yang senantiasa bahagia dunia akhirat, Aamiin Yaa Rabbal ‘aalamiin.
Perkenalkan saya Zaki Lazuardi, Salah satu Konselor Keluarga yang sangat ingin sekali menginspirasi banyak orang untuk menjadi pribadi yang lebih baik, bukan hanya di Dunia tapi juga di Akhirat.
Saya alumni Fakultas Hukum disalah satu Fakultas Swasta di Indonesia, pernah bekerja sebagai Konsultan Hukum di Salah satu LBH di Indonesia, kemudian FOKUS kedunia Konseling Keluarga mulai tahun 2012 s.d. sekarang.
Terimakasih yang tak berhingga kepada Semua Guru-guru telah mendidik, mengajarkan dan membimbing saya, dan dengan idzin ALLAH juga lah saya dapat menyebarluaskan ilmu-ilmu mereka ke seluruh Indonesia.
Untuk malam ini izinkan saya berbagi sedikit ilmu yang saya ketahui dan telah saya praktekan dilapangan.
Tak lupa kepada para Ibu-Ibu Profesional yang ada disini, saya mohon masukan dan sarannya atas apa yang akan saya sampaikan,dikarenakan saya yang masih dalam tahap belajar juga..
Terima kasih..
πππππππππππππππππππππ
⬇⬇⬇⬇ Materi KulWhap ⬇⬇⬇⬇
http://bit.ly/MateriKulwhapZakiLazuardi
π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©π©
Sesi Tanya-Jawab
1⃣ Alis Solihah - Sukabumi
Pertanyaan :
1. Anak sya dua2nya sangat dekat sma ayahnya, tapi ayahnya sangat sibuk sma pekerja.an kalaupun kosong kadang di pke istirahat, jdi sedikit sekali waktu sma anak? Bisakah sya mengganti peran ayah buat anak?
2. Kadang ayahnya sibuk dengan hp, bagaimana cara menegur dengan baik, tpi tidak tersinggung, ?
3. Jika saya yg tegas, lalu ayahnya yg lembut sikap sma anak, apa tidak masalah?
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Alis Solihah
Untuk pertanyaan no 1. Mengenai penggantian peran Ayah, tidak saya sarankan.
Ayah harus tetap berperan sebagai PEMERAN UTAMA, seperti dalam menetapkan aturan-aturan wajib, menentukan keputusan, Pengarahan, Hukuman dan Hadiah, tetapi pelaksanaan nya boleh dilaksanakan oleh orang lain.Bunda tau Gen Halilintar,kan.. ya itu.. Keluarga dengan anak terbanyak..
Anak mereka hampir semuanya tidak ada yang sekolah formal, tapi mereka menemukan bakatnya masing-masing.
Di Keluarga Halilintar, segala aturan-aturan yang wajib, menentukan keputusan, Pengarahan, Hukuman dan Hadiah tetap di pegang oleh Ayah, tapi dalam pelaksanaannya, perannya di gantikan oleh Kapten (Anak Pertama) dan Co-Kapten (Anak Kedua).
Jadi maksudnya begini ya bunda, Tali Komando tetap di pegang oleh si Ayah, sedangkan untuk pelaksanaanya boleh dilakukan oleh Perwira (bisa Ibu, nenek, pengasuh atau siapa pun itu, itupun jika keadaanya mendesak atau dengan kondisi tertentu), kira-kira begitu bunda, bagaimana sudah pahamkan..
No.2 , Elemen suami anda adalah Air dalam keseharian elemen ini bereaksi secara spontan, cepat merespon perintah apapun, suka membantu, dan pencari kebahagiaan
Dan harus diingat juga bahwa elemen ini termasuk kekategori cepat sekali marah/tersinggung tapi cepat juga redanya.
nah untuk memberikan masukan kepada elemen ini sebaiknya bicara secara “to do point” jangan terlalu panjang.
Dalam kasus yang bunda katakan “sibuk maen hp”, boleh dicoba dengan mengatakan hal sebagai berikut :
Ayah, sudah waktunya bermain dengan anak..
Ayah, makan yuks nanti keburu dingin
Ayah, sudah azan sholat dulu gih
(kombinasikan sesuai situasi ya bunda, yang mana intinya adalah jangan terlalu panjang dalam memberikan saran/perintah)
No.3 Elemen anak anda adalah Angin baik anak pertama maupun anak kedua.
Dalam alur hubungan elemen Ayah ditaklukkan oleh Anak, makanya ayahnya bersikap lembut, dan ini tidak bisa kita rubah ya bunda, jika dilawan maka ayah bisa stress sendiri atau capek sendiri.
Jadi untuk pola asuh yang nyaman dan menyenangkan yaitu Memfasilitasi dengan jalan membuat anak berperan disegala aktivitas. Karena anak baru berusia 2 & 1 thn maka perbanyak aktivitas yang bergerak dan terdapat unsur permainan di aktivitas tersebut dan bangun suasana yang menyenangkan bagi si anak (insyaAllah banyak contohnya di youtube
Sedangkan untuk kedua anak bunda, sebenarnya mereka taat akan peraturan, asalkan jelas, urut, dan Detail, silahkan diskusikan dengan Ayah apa saja peraturan-peraturan yang akan diterapkan ke pada kedua anak bunda. Dan jangan lupa untuk menyertakan Reward dan Hukumannya jika si anak melakukan kebaikan ataupun kesalahan.
Untuk Rewardnya sebaiknya adalah diajak makan dan minum di mall, uang, dan benda yang dia suka.
Untuk Hukumannya sebaiknya kegiatan fisik ya bunda, seperti menyapu, mengepel, membereskan peralatan / mainannya sendiri dan sebagainya.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya.✅ done
2⃣ Selviyani - Sukabumi
Pertanyaan :
1. Bagaimana cara kita mengetahui elemen dari setiap anak agar penanganannya sesuai?
2. Seorang ayah sering kali berangkat pagi dan pulang malam setiap harinya untuk bekerja dan lelah ketika pulang Bagaimana cara agar ayah tetap andil sebagai perent leader?
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Selviyani
No. 1
Cara untuk mengetahui apa elemen pribadi kita ada 2 ya bunda,
Yang pertama mencari tau siapa yang bisa menghitungnya dengan akurat melalui metode numerologi, Di Indonesia sudah banyak yang bisa, dan Alhamdulilah saya termasuk ke dalam salah satu orang yang telah menguasai cara ini.
Metode numerologi ini, sudah Saya pelajari sejak tiga tahun yang lalu.
Yang kedua ikuti pelatihan offline selama 1-2 hari untuk materi metode numerologinya
InsyaAllah untuk hal ini, saya sudah berkoordinasi degan salah satu pengurus IIP Cirebon Raya, agar diusulkan untuk diadakannya pelatihan offline, jika tidak ada halangan yang berarti pelatihan ini akan dilaksanakan pada awal / pertengahan tahun 2018, untuk detail kapan dan biayanya nanti akan diumumkan lanjut oleh pengurus IIP Cirebon Raya.
No.2
Ini yang dimaksud “seorang ayah” suami bunda bukan yaa?? Atau orang lain … Saya asumsikan saja suami bunda yaa, agar tidak multi tafsir.
Terkait ayahnya sering kali berangkat pagi dan pulang malam setiap harinya untuk bekerja dan lelah ketika pulang, maka solusinya hampir mirip dengan pertanyaan dari penanya pertama. Leadernya tetap sang ayah, tapi pelaksanannya bunda.
Elemen Suami : Bara,
Anak pertama : Angin, dan
Anak kedua : Tanah
Kunci parentingnya ,
Yaitu memberikan program-program yang tepat untuk si anak tekuni sampai mereka benar-benar lulus dari program tersebut. Dan mendampingi setiap prosesnya, tetap terus mengarahkan, evaluasi, dan memberikan reward-punisment, memberikan semangat/motivasi, dan memberikan semua sumber daya yang dibutuhkan dengan maksimal sesuai kemampuan orang tua.
Lalu bagaimana pola asuhnya.. yaitu Melipatgandakan potensi Anak dengan cara memanjakan si anak.
Kenapa begitu, karena Elemen Bara adalah sosok yang cenderung suka main perasaan / main hati dan sosok Angin dan Tanah adalah sosok yang cenderung manja. Jadi orang tua memanjakan anak degan cinta kasih yang luar biasa.
Tentu saja dimensi tuntutan/kontrol/aturan tetap ada, namun unsur cinta dan kasih sayang lebih besar porsinya, jika dibandingkan antara kasih sayang dengan tuntuan yaitu 3:1.
red : tuntutan
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅π
3⃣ Devi Fitriyani -Majalengka
Pertanyaan :
1. Bagaimana contoh cara menyelesaikan masalah anak dalam perspektif jangka panjang?
2. Bagaimana cara mengetahui elemen parent leader dan elemen anak
3. Apa saja 25 perlakuan khusus untuk anak yg harus disesuaikan dengan elemen orang tua&anak?
Terima kasih
Jawaban
Elemen Ayah : Api
Elemen Anak : Air
No 1.
Untuk menyelesaikan masalah anak dalam perspektif jangka panjang, maka bunda dan ayah harus mengetahui dulu bagaimana karakteristik elemen Air.
Dalam keseharian elemen ini seperti berikut :
- Elemen Air itu temperamental, jadi jangan stres kalo dia lagi marah, tiba-tiba reda sendiri.
- Mereka itu kompromis, jadi jika ada perbedaan (apapun itu), kompromikan saja dengannya.
- Mereka itu Responsif, jadi orang tua harus cepat merespon apapun yang jadi permintaan dia.
- Mereka suka yang sederhana, tidak terlalu rumit, jadi bicara dengannya “to do point” aja.
- Mereka suka plinplan dan serba tanggung dalam mengerjakan sesuatu, jadi bantu dia untuk membuat keputusan dan bantu dia untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Lima dulu ya bunda..
Lalu bagaimana menyelesaikan masalah jika dia sedang tidak dikondisi bagus/normal, ada beberapa cara yaitu :
Pertama, berikan “me time” si anak, yaitu silahturami, dengan sering-sering mengunjungi rumah neneknya, ponakan atau rumah saudaranya, lalu libatkan juga dia dalam aksi sosial, misalkan mengikuti gerakan jumat berkah (membagi nasi bungkus di hari jumat), atau aksi sosial lainnya.
Kedua, Pacu adrenalinnya, karena sudah berusia 10 thn, coba sesekali lakukan hal-hal yang memacu adrenalinnya, seperti mencoba flying fox, atau atraksi-atraksi yang ada diwahana bermain, silahkan bunda pilih yang menurut bunda aman untuk dilakukan sianak.
Ketiga, coba observasi, apakah anak bunda memiliki ketertarikan pada dunia musik?, jika iya maka salurkan dan perkuat bakatnya di dunia musik, bisa ke marawis, gitar, drum (ini rekomendasi utama dari saya), atau apapaun jenis alat musiknya. Atau juga menyanyi, apapun itu intinya adalah dunia musik.
Saran yang dunia musik hanya digunakan jika setelah bunda lakukan observasi apakah sianak memiliki ketertarikan di dunia musik.
No. 2
Untuk pertanyaan ini silahkan lihat jawaban sebelumnya ya bunda.
No. 3
Kalau saya jelaskan disini, panjang sekali.. tapi Intinya aja ya bunda..
25 perlakuan khusus atau aksi sukses untuk anak :
A. Menambah Potensi Anak
1. Memperkuat Anak
2. Memandirikan anak
3. Menggandeng anak
4. Menstimulasi anak
5. Menyaingi anak
B. Melipatgandakan Potensi Anak
6. Mendukung anak
7. Memfokuskan anak
8. Memuaskan anak
9. Memupuk anak
10. Memanjakan anak
C. Memberikan Jalan Kepada Anak
11. Memberi kesempatan kepada anak
12. Mengawasi anak
13. Memfasilitasi anak
14. Menyibukkan anak
15. Menggiring anak
D. Mengarahkan Anak
16. Mendikte anak
17. Mengarahkan anak
18. Menasehati anak
19. Mementori anak
20. Memberdayakan anak
E. Memfasilitasi Anak
21. Menjembatani anak
22. Memodali anak
23. Membuat anak berperan
24. Membuka ruang gerak anak
25. Melibatkan anak
Itu ya bunda, setiap elemen akan beda cara perlakuannya dan untuk mengetahui apa elemen parent leader dan elemen anak sangat penting dalam menentukan apa perlakuan khusus kepada anak.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅π
4⃣ Erna meilina - Tegal
Pertanyaan :
bismillah.
bang zaky saat ini saya merasa kebingungan menghadapi anak saya yg 7 th (yg tgl lahirnya saya cantumkan).
motivasi belajar dan sekolahnya rendaah sekali..
semuanya seakan dilakukan slow motion
saya memahami ini ada yg salah dalam perlakuan kami kepada dia. mohon masukan dan koreksinya utk kami
jazakumulloh khoyr
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu
Penjelasan dari bunda kurang detail nih, tapi saya akan coba menjawab semampu saya yaaa…
Ayah : Angin, Anak : Tanah
Untuk elemen tanah, mereka itu karakteristiknya :
- Harus ditantang, jadi berikan tantangan yang menarik buat mereka
- Menghindari hukuman, jadi berikan hukuman yang jelas dan tidak ada kompromi dalam pemberian hukuman tersebut.
Sifat alamiah elemen tanah, mereka itu ATP (Amati, Tiru, Persis), nah apakah ayahnya juga melakukan hal-hal atau sifat-sifat negatif seperti misalnya Malas, Tidak bersemangat, dan sifat negatif lainnya.
Jika iya, maka ayahnya yang harus dirubah dulu, bukan anaknya. Karena ketika sifat ayahnya berubah maka sifat anak akan mengikuti perubahan.
Kenapa begitu, karena unsur elemenya sama BUMI (Tanah dan Angin), ayah Angin sedangkan anak Tanah.. jadi Ayah = Anak yaaa 11 / 12 lah..
Lalu apa yang membedakan Ayah dan anak, perbedaannya banyak ya bunda meskipun unsur elemennya Sama.
Ada 3 Faktor utama yang membedakannya yaitu : Faktor stimulus / pemicu untuk berubah atau bersikap, falsafah dalam keseharian dan cara memotivasinya, dari ketiga Faktor utama itu turunan cabang perbedaan karakternya masih panjang..
Lalu bagaimana untuk membangkitkan minat belajar si anak.
Dibangkitkan / disemangati untuk lebih baik dari lawannya (bisa teman kelasnya atau teman sebangkunya).
Jangan lupa Kasih reward dan hukuman juga ya bunda..
Untuk Reward ; ajak makan-makan di tempat terenak dikota bunda, kasih uang, atau benda yang dia suka..
Reward diberikan setelah anak mencapai target yang bunda tetapkan, dan perlu diingat reward itu diberikan dibelakang bukan di depan ya bunda, karena kalo di depan namanya DP..
Untuk Hukumannya : Bisa berupa aktivitas fisik, Menghilangkan waktu bermainnya, ataupun pengurangan uang saku di sekolah.
Dan yang perlu bunda ingat baik-baik adalah Penyakit belajar bagi elemen tanah adalah KOMPENSASI, yaitu memberikan alasan yang sederhana dan logis serta instant.
Seperti, tidak baca buku juga tidak apapa nanti tinggal tanya teman.
dan jika sudah ditahap ini maka terapinya akan sedikit lama, yaa kurang lebih 6 bulan - 1 tahun untuk bisa berubahnya..
Lalu bagaimana jika si anak sudah terindikasi penyakit belajar tersebut, apa solusinya :
- Sabar dan ikhlaskan ya bunda, jangan disesali. Terima itu sebagai pelajaran berharga
- Cari tau kondisi internal / eksternal yang memicu penyakit belajarnya
- Si anak harus jujur pada diri sendiri, apakah ada keinginan untuk berubah atau tidak
- Kurangi sifat defensifnya dengan perbanyak “me time”nya.
Lalu bagaimana pola parentingnya..
Karena ayah elemenya Angin maka kunci parentingnya adalah memanfaatkan kesuksesan keluarga untuk memfasilitasi si anak dan habitat yang harus diciptakan adalah suasana nyaman.
Lalu bagaimana Aksi Parentingnya, yaitu Orang tua Memperkuat Anak.
Orang tua sebisa mungkin terlibat dalam aspek/aktivitas yang bisa mengantarkan anak menuju keberhasilannya tersebut. Sederhananya adalah, jika anak berennag, maka orang tua juga ikut berenang.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅
5⃣ Sri Prihatiningsih - Majalengka
Pertanyaan :
- selama ini saya yang berperan dalam parenting anak, suami hanya melengkapi meskipun sudah berusaha saya seimbangkan. Nah menurut bang Zaki kan seharusnya ayah yang berperan, gimana mengoreksi pola ini?
- walaupun cuma melengkapi, pengasuhan suami seringnya dengan membandingkan kondisi dan pencapaian beliau dulu dengan kondisi dan pencapaian anak sekarang alasannya biar anak bisa belajar dari kondisi susah ayah dulu. Tapi saya tidak sependapat. Karena zaman anak tidak sama dengan kita dulu, jadi tantangannya pun pasti beda. Jadi akhirnya perbedaan pendapat ini membuat saya kerap harus merecover perasaan anak yang sebal karena dibandingkan tadi. Nah saran bang Zaki untuk masalah ini gimana?
- yang saya amati meskipun saya yang mengasuh, peniruan anak sebagian besar memang terhadap ayah. Gimana mengoreksi pola peniruan the sifat ayah yang negatif agar tidak berlanjut tanpa merusak harga diri ayah dan membuat anak tetap menghormati ayahnya meskipun ada kelakuan buruk ayahnya yang susah untuk diubah
Makasih...
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Sri Prihatiningsih
Ayah : Logam, Anak : Tanah
No. 1
Segera rubah polanya ya bunda, mumpung usianya masih 12 tahun, dan ayah masih memiliki waktu 5 tahun lagi untuk berperan aktif menjadi parent leadernya, dan tentunya pasti bakal banyak PR untuk si ayah.
Karena akan merubah segalanya yang sudah diterapkan sampai anak di usia sekarang..
Mulai dari pola asuhnya, caranya, reward dan punisment, dsb.
Jika tidak segera dirubah, siap-siap saja jika si anak tidak akan menggangap keberadaan sosok ayahnya, dan tentunya jika ini sampai terjadi jangan salahkan si anak.
No. 2
Elemen logam, memang sangat suka membandingkan atas apa yang pernah dia alami, karena itu merupkan data-data yang telah dia kumpulkan sekian lama dan kemungkinan hal itu menurut dia efektif untuk diterapkan kepada anak.
Dan jeleknya lagi semua data akan dibandingkan baik itu yang buruk ataupun yang baik, jadi seolah-olah tidak ada penyaringnya. Untuk lebih detailnya silahkan bunda observasi dulu yaaa, mana yang sering suami bunda lakukan apkah yang baiknya atau yang buruknya kepada anak.
Lalu apakah ada solusinya, tenang bunda, ada kok..
Solusinya si ayah harus naik level pemahamannya dari personality ke mentality.
Peran bunda adalah semangati, dukung, dan tantang beliau untuk berubah, agar dapat menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman di lingkungan keluarga bunda.
No. 3
Karena elemen anak ibu adalah tanah, jadi agak susah jika yang harus dirubah dari sisi anaknya, ya mau gak mau kembali lagi ke poin dari pertanyan no .2
Ayahya yang harus naik level pemahaman nya.
Sedangkan untuk memperbaiki pola peniruan sikap, bisa dengan mencari tokoh yang memiliki pengaruh positif bagi si anak (bisa orang didalam keluarga atau tokoh idola publik), tetapi harus diingat ya bunda ini hanya bersifat temporer, tidak bisa permanen untuk berubahnya..
Karena jika bunda ingin berubahnya secara permanen harus langsung dari ayahnya.. Maaf saya harus tegas disini, karena ini menyangkut pola tumbuh kembang si anak.
Ketika Ayahnya berubah maka si anak akan melakukan ATP (Amati, Tiru, Persis), dan boom dalam 6 bulan – 1 tahun insyaAllah sikap anak akan berubah.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅
6⃣ Dewi hidayati tito - brebes
Pertanyaan :
bagaimana pola pengasuhan 1-12 yang seharusnya dilakukan sementara ayahnya berada di rantau. Dan anak2 disini bersama ibu. Selama ±2th ini kami LDM. Ayahnya Pulang mudik ±3-4bulan sekali.
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Dewi Hidayati Tito
Ayah : Kayu, Anak pertama : Air, Anak kedua : Api
Bunda yang masya Allah cantik, sudah saya jawab ya dari pertanyaan sebekumnya.
Intinya adalah tali komando tetap di tangan ayah (segala aturan, reward dan hukuman ayah yang harus menentukannya) nah saat pelaksanaannya boleh digantikan dengan bunda, tapi peran bunda tidak boleh menambah aturan atau apapun itu secara sepihak.
Terkait LDM, lakukan terapi bagi si anak seperti ini, saat ayahnya pulang
Untuk anak 1 ;
- libatkan ke aksi sosial seperti menyumbang, membagi sesuatu dan lain sebagainya
- Ajak ke wahana permainan, jika tidak salah ingat di Tegal ada wahana seperti DUFAN ya bunda, ajaklah anak kesana.
Berebes ke tegal gak jauh kan
Untuk anak ke 2 ;
- Saat ayahnya sampai dirumah, peluk, cium dan belai erat si anak no 2 terlebih dahulu baru kemudian anak pertama, untuk menghindari kecemburuan di anak, boleh juga anak pertama dulu yng dipeluk abis itu anak yang kedua tapi durasi lamanya harus lebih lama anak ke dua.
- Perbanyak diajak berbicara dengan anak (berbicara apa saja)
- Dongengkan si anak ketika hendak tidur.
Saat ayahnya dirantau, selalu lakukan komunikasi, bisa via Video call, atau telpon. Lakukan minimal 2x seminggu, dan jangan lupa berikan telponnya ke anak ya bunda.
Lalu bagaimana aksi parentingnya.
Karena anak ibu elemenya berbeda tentu bakalan berbeda aksinya.
Untuk anak pertama : Ortu memberikan jalan kepada anak dengan cara orang tua menyibukkan anak, berikan beragam aktivitas sehingga si anak akan terus bergerak dan kemauannya yang serba cepat bisa teralihkan, berikan ide-ide yang kratif dan keberanian untuk mereka melakukan terobosan-terobosan yang kemudian bisa menemukan dan menciptakan beragam aktivitas yang berkualitas, karena pengalamn dan penguasaan dalam melakukan beragam aktivitas serta luasnya ruang gerak, insyaAllah aka mengantarkan si anak kepada keberhasilannya.
Untuk anak ke dua : Orang tua Melipatgandakan potensi anak dengan cara ortu memupuk anak, melalui memberikan inspirasi, apresiasi yang pantas, perhatian yang lebih dan tidak menghakimi si anak secara berlebih.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅
7⃣ Fajrika Maulidiah - Sukabumi
Pertanyaan :
1. Bagaimana memaksimalkan peran ayah sebagai kepala keluarga ketika ada intervensi dari orangtua seperti kake nene dr kedua belah pihak?
2. Kiat memaksimalkan waktu seorang ayah yg bekerja hampir 14jam per hari dan jarang ada waktu libur? Terimakasih
Jawaban
Assalaamu’alaykum wr.wb... bu Fajrika Elemen ayah : Logam. Anak : Bara
No. 1
Bunda, terkait hal ini dibutuhkan ketegasan dan kewenangan dari suami, apakah mau memakai pola asuh dari kakek dan nenek dari kedua belah pihak atau tidak.
Tanyakan ke suami, dan cari jalan tengahnya yang mana tidak merugikan kedua belah pihak (win-win solution). Agar kakek dan nenek dari kedua belah pihak tidak merasa diacuhkan..
Untuk diskusi hal ini ke suami, boleh dicoba dengan metode ini, metode ini berlaku untuk menceritakan semua permasalah apapun ya bunda, bukan hanya untuk menceritakan permasalahan yang bunda tanyakan saat ini saja.
Cari suasana / tempat yang menyenangkan dan kalau bisa sebaiknya jangan dirumah. Saran saya harus diluar rumah ya bundaa, tapi bukan pula di teras rumah..
Cari lokasi dimana suasana nyaman dan tenang, bisa dirumah makan lesehan dekat perkebunan, atau persawahan, diskusikan hal ini setelah makan disana, tentunya diskusinya harus suasana sersan (serius tapi santai), ketika ketemu solusinya, maka tetapkan, lakukan dan ceritakan kepada semua pihak agar semua pihak paham dan merasa nyaman atas keputusan yang telah diambil.
No. 2
Pertanyaan bunda multi tafsir neeh.. saya akan jawab 2 versi yaa..
Menurut konsep yang saya pelajari, aksi parentingnya untuk ayah adalah Memfasilitasi si anak dengan cara memodalinya segala kebutuhan anak, maksudnya adalh orang tua menjadi layaknya investor yang siap untuk membiayai segala kebutuhan anak dalam rangka menuju kesuksesannya.
Versi pertama : si ayah, Minggu libur gak bunda. Jika libur ambil kesempatan untuk menyalurkan “me time” si ayah sendiri. Dengan pelihara hewan, bercocok tanam / berkebun. Dan jangan heran nantinya jika suatu saat si ayah lebih suka memegang hewan / tanaman dibandingkan pegang sianak karena ini merupakan “me time”nya beliau..
Versi ke dua : untuk memaksimalkan waktu ayah dan anak..
Jika kondisinya seperti itu menurut saya bukan masalah besar kok bunda, jika ayahnya jarang bertemu dengan anak.. percaya deh sama saya, hehehe…
Tapi saat ada waktu untuk meluangkan dengan anak. Harus FULL ya bunda gak boleh ada gangguan apapun, maksimalkan waktu yang ada itu untuk bermain, becanda, bercerita, mendongengkan, serta berinteraksi fisik dengan anak secara maksimal.
Interaksi fisik seperti membelai, mengusap, memeluk, mencium, mengendong dan lain sebagainya.
Ok, itu ya bunda.. semoga bunda paham akan jawaban dari saya..
✅ππΏπΏ
Closing Statemantππ
Bunda, harus diingat yaa.. bicara parenting adalah bicara mengenai sense of giving.
Maka sejauh mana bunda dan ayah ingin menjadikan keberhasilan putra-putrinya, maka kembali lagi kepada seberapa besarnya tingkatan sense of giving anda berdua.
Terus semangat untuk menjadi orang tua yang hebat dan bertumbuh..
Salam sukses dan bahagia dari saya..
Zaki Lazuardi
π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»π»
Semoga Ilmu yang diperoleh menjadi pahala kebaikan dan keberkahan
Salam Ibu Profesional
IIP Cirebon Raya
FP :https://www.facebook.com/iipcirebon/
IG :ibuprofesionalcirebonraya