Skip to main content

Tipe Gaya Belajar -Kapan Gaya Belajar Mulai Dimiliki Anak

_Camilan 2_
Rabu, 7 Februari 2018

*Tipe Gaya Belajar -Kapan Gaya Belajar Mulai Dimiliki Anak?*

📚📚🏆🏆📚📚

Camilan kali ini, kita akan membahas secara spesifik tentang *Tipe Gaya Belajar* dan
 *Kapan Gaya Belajar Mulai Dimiliki Anak?*

Biasanya, gaya belajar anak mulai terlihat jelas dan konsisten pada usia di atas 3 tahun.

Pada saat itu anak mulai menunjukkan cara belajarnya yang efektif karena rentang perhatiannya sudah berkembang cukup baik dan fungsi-fungsi penunjang belajar lainnya, seperti kemampuan motorik dan postur tubuh, juga sudah berkembang siap untuk mengolah informasi.

Orangtua dapat mengamati dari kegiatan anak sehari-hari, terutama bagaimana anak menerima informasi baru, mengingat, dan memahaminya.

Biasanya anak akan menunjukkan satu gaya belajar yang dominan, artinya ia akan lebih efektif menggunakan gaya belajar tersebut untuk dapat memahami pengetahuan atau menguasai keterampilan.

*Faktor yg mempengaruhi gaya belajar anak*:

 1. *Faktor Bawaan*.
🏄🏃🏂🏊
Misalnya jika ada seorang anak memiliki fisik kuat dan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestik.
🎶🎵🎤🎼🎻🎸🎺
Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam dirinya.

Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal, maka umumnya indra lain akan menggantikannya.

Jika penglihatan seorang anak kurang berfungsi, maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian.

Contohnya, para penyandang tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam.

2. *Pola Asuh*.

Maksudnya, gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melakukan stimulasi terhadap masing-masing indra anaknya.

🎭🎭🎭
*Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng*, boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya.
Ia juga bisa cepat mencerna ucapan sang pendongeng. Akibatnya, anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya.

🎨🎨🎨
*Sementara anak seorang pelukis*, yang mayoritas waktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual.

*Sebenarnya Apa Sih Definisi Gaya Belajar Itu?*

Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar.

 "Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan   psikologis latar belakang sosio cultural, dan pengalaman pendidikan". (Nunan, 1991: 168).

"Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Hal ini akan memudahkan bagi pembelajar untuk belajar maupun pembelajar untuk mengajar dalam proses pembelajaran. Pembelajar akan dapat belajar dengan baik dan hasil belajarnya baik, apabila ia mengerti gaya belajarnya. Hal tersebut memudahkan pembelajar dapat menerapkan pembelajaran dengan mudah dan tepat." ( Kolb 1984 ).

*Tipe Gaya Belajar*

*Menurut Howard Gardner*, modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic.

Namun ternyata ada beberapa *7 tipe gaya belajar* yang dipaparkan dalam materi Diklat PAUD yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI Kab. Bantul tahun 2009.
*Apa 7 Tipe Itu?*

(1) *Linguistik*

*Berpikir*: Dalam kata-kata.
*Menyukai*: Membaca, menulis, menceritakan, bermain kata-kata, dsb.
*Membutuhkan*: Buku-buku, kertas, diary, dialog, diskusi, cerita-cerita, dsb.

(2) *Logika-Matematis*

*Berpikir*: Dengan menalar.
*Menyukai*: Bereksperimen, menanyakan, mengatasi teka-teki logika, menghitung, dsb.
*Membutuhkan*: Benda-benda yang dapat diselidiki dan dipikirkan, materi-materi ilmiah yang dapat diutak-atik, kunjungan ke planetarium atau museum ilmiah.

(3) *Ruang*

*Berpikir*: Gambar-gambar.
*Menyukai*: Merancang, menggambar, memvisualisasikan, dsb.
*Membutuhkan* : Seni, logo, video, film, slide, permainan imaginasi, maze, puzzle, buku-buku ilustrasi, kunjungan ke museum.

(4) *Fisik*

*Berpikir*: Melalui sensasi somatik.
*Menyukai*: Berlari, melompat, membangun, menyentuh, dsb.
*Membutuhkan*: Permainan peran, drama, gerakan, benda-benda yang bisa dibangun, olah raga dan permainan fisik, dsb.

(5). *Interpersonal*

*Berpikir*: Dengan memantulkan ide-ide mereka terhadap orang lain.
*Menyukai*: Memimpin, berorganisasi, berelasi, menengahi, dsb.
*Membutuhkan*: Kawan, kelompok permainan, perkumpulan sosial, acara komunitas, atau klub.

(6) *Pribadi*

*Berpikir*: Jauh ke dalam dirinya.
*Menyukai*: Membentuk tujuan, menyendiri, bermimpi, berdiam diri, dan berencana.
*Membutuhkan*: Tempat-tempat rahasia, waktu sendirian, proyek-proyek pribadi, pilihan-pilihan.

(7) *Alam*

*Berpikir*: Dengan analogi yang ada di alam.
*Menyukai*: Berada di alam.
*Membutuhkan* : Bereksplorasi bebas, berhubungan, dan menyentuh tanah, air, hewan, dan angin.

Sedangkan, *Funders and Founders* mendeskripsikan gaya belajar dalam 9 tipe.

*Apa 9 Tipe Itu?*

*1. Visual*

Ini adalah tipe orang yang banyak belajar dan memahami sesuatu dengan melihat.

Buku, foto, video, diagram, serta berbagai materi visual yang menarik pasti akan dia lahap.

*2. Auditory*

Tipe orang yang mudah mengingat ucapan orang lain dan penjelasan verbal.

Tipe ini bisa menangkap pelajaran dengan menyimak penjelasan dosen dan guru di kelas. Atau bisa juga mendengarkan rekaman suara yang membahas materi pelajaran.

*3. Kinestetik*

Tipe belajar dengan mengandalkan aspek fisik dan gerakan.

Tipe ini butuh memegang dan merasakan hal-hal yang dia pelajari, nggak sekadar melihat atau mendengar materinya.

Biasanya, sih,  senang belajar dengan bantuan alat peraga, praktek langsung di lab, atau dengan flash card (kartu yang berisi materi pelajaran). Seenggaknya, flash cardmembuat suasana belajar lebih menarik, karena tipe ini jadi bisa menyentuh kartu serta menggerakkan tangan.

*4. Memanfaatkan Stres*

Ternyata stres itu nggak melulu berakibat negatif. Malah, ada orang yang lebih fokus belajar saat stres. Banyaknya tugas dan ujian justru memacu tipe ini menjadi berprestasi.

Pelajar tipe ini bisa mengelola stres dan tough menghadapi situasi under pressure. Bahkan mereka justru butuh tantangan. Sebaliknya, kondisi santai bakal membuatnya lemah.
Trik untuk pelajar tipe ini adalah pasang target, supaya selalu terpacu untuk memenuhinya.

*5. Serba Relaks*

Kebalikan dengan tipe sebelumnya, pelajar tipe malah bisa performdengan baik saat merasa nyaman dan santai. Jadi dia harus membangun suasana yang relaks untuk belajar.

Olahraga, aromaterapi, camilan sehat bisa membantu membangun suasana jadi menyenangkan.

*6. Menulis*

Rahasia tipe ini untuk menyerap pelajaran adalah dengan menuliskannya. Bisa dengan menulis catatan di kelas, bikin rangkuman, menjawab latihan pertanyaan dan lain sebagainya.

Tipe ini, biasanya sebelum ujian,  menyalin rangkuman pelajaran.

*7. Menyimak orang yang terpercaya/berpengaruh*

Kalau guru/orang yang menyampaikan pelajaran tampilinspiring dan bisa berkomunikasi dengan baik, maka pengaruhnya akan sangat terasa untuk tipe ini.

Proses belajar tipe ini akan efektif jika menyimak orang yang kompeten/berpengaruh. Alhasil, tipe ini perlu mencari guru atau pembimbing yang benar-benar bagus serta dapat menerangkan dengan baik dan jelas.

*8. Mengajar*

Cara belajar yang paling efektif untuk tipe ini adalah dengan mengajari orang lain. Menelaah pelajaran kemudian menyampaikannya ke orang lain, bikin makin cepat menguasai materi tersebut.

Makanya, banyak yang bilang kalau ngajarin orang lain justru bikin tipe ini makin pintar.

*9. Meniru*

“Learning by doing exactly the same thing”, itulah tipe ini. Dengan meniru, bisa menguasai dan memahami suatu materi. Artinya,  perlu contoh yang bagus.

Untungnya, berkat Youtube, medsos dan perkembangan teknologi, menemukan guru/ tutor untuk diikutii nggak susah lagi.


Demikianlah tipe gaya belajar mudah-mudahan dapat menjadi bahan acuan kita untuk menentukan cara belajar yang baik dan pas untuk kita sehingga mampu menyerap pelajaran dengan baik.

Nah sekarang mana gaya belajar anda, pasangan atau anak anda?

Referensi:
1. https://emirina.wordpress.com/2009/03/17/gaya-belajar-pada-anak/
2. https://www.google.co.id/amp/s/blog.ruangguru.com/7-gaya-belajar%3fhs_amp=true
3. http://ummiummi.com/7-gaya-belajar-anak
4. http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/gaya+belajar+anak
5. https://www.youthmanual.com/post/dunia-sekolah/akademik/9-gaya-belajar-dan-menghafal-kamu-termasuk-tipe-yang-mana

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya.....