Skip to main content

TANGGUNG JAWAB DAN KEWAJIBAN ORANG TUA

Materi 02 HOME SCHOOLING RABBANI
10 Feb 18

*Muqoddimah (Pendahuluan)*
Sebelum diskusi lebih lanjut, orangtua harus memahami terlebih dahulu hakikat anak.

*1. _ziinah_, keindahan)*
QS. Ali Imran: 14
Hakikatnya setiap anak itu indah.

Di dalam ayat tersebut (QS. Ali Imran: 14), Allah menggunakan kata *_baniin_*, yang bermakna *anak kandung*. Bukan *_aulaad_*, yang berarti anak.

Maknanya, secara fitrah, anak kandung akan memiliki keindahan.

Kalaulah ada yg cacat secara fisik, ia pasti memiliki keindahan di sisi yang lain.
co: ada anak yang ia buta, namun ternyata ia dapat menghafalkan Al Quran, menghajikan orangtua beserta dengan pengasuhnya.

*2. _busyra_ (berita gembira)*
(QS. 37: 101)
Hakikatnya anak itu adalah berita gembira.
Keseluruhan kondisi anak kita lihat dari sisi yang lainnya.

Misal, jika memiliki anak tapi merasa sedih,

Kita *harus bertanya* pada diri sendiri

*"Ada apa dengan saya?"*

bukan sebaliknya malah bertanya

*Ada apa dengan anak saya?*

karena secara fitrah kehadiran seorang anak harusnya menjadi *kabar gembira*, bagaimanapun kondisinya.

(suasana kemudian makin riweuh karena anak2 kami udah gak malu2 lagi, dan saya sempat mengingatkan anak2 beberapa kali 😅, lalu Ust Jalal menasehati saya:.... )

Teh Karin, skrg Teh Karin mau belajar, tapi anak2 semakin aktif.. *jangan ada rasa keuheul (arti: kesel)*..anak adalah busyra ..  berita gembira...

*3 dan 4. Musuh dan Sahabat*
ayat yang sama seperti kmrn (QS. At-Taghabun: 14)

*5. Fitnah*
QS. At Taghabun: 15

Secara bahasa _fitnah_ bermakna bencana, godaan, dan bahan musyrik kepada Allah.

Jika tidak diilmui dengan benar, anak bisa menjadi bahan bencana, godaan dan musyrik kpd Allah.

salah satu unsur musyrik adalah mencintai sesuatu menyamai cinta kepada Allah, apalagi sampai melebihi Allah.

co:
Mencintai anak sampai meninggalkan perintah Allah.. Membiarkan anak memakai pakaian yg tidak patut karena sayang... Meninggalkan kewajiban karena anak... dst...

Padahal, *orang2 beriman amat besar kecintaan kepada Allah*... (lihat QS. 2 : 165)

*6. Amanah*
Sama seperti kmrn, anak adalah amanah dari Allah salah satu dasar utamanya berdasar pada QS. At Tahrim: 6...

*Karena anak adalah amanah...*

*Maka orangtua harus mengetahui tanggung jawab dan kewajibannya*...yang itulah menjadi pokok bahasan kita saat ini 😊👇

*Tanggung Jawab dan Kewajiban Orangtua*

Untuk mempermudah klasifikasi, materi tanggung Jawab dan Kewajiban Orangtua  dibagi menjadi 3 bagian:

1. Thiflan
Tanggung Jawab Kewajiban di masa Balita (0 - 5 tahun).

2. Muaqqotan (Sementara)
Tanggung Jawab Kewajiban yang sifatnya sesuai dengan keperluan dan masanya

3. 'Abadiyyan (Selamanya)
Tanggung Jawab dan Kewajiban *sejak sebelum lahir* sampai *kita wafat*.

InsyaAllah akan kita bahas
satu-satu...
perlahan lahan...
semoga bisa dipahami dan dimaknai dengan baik ya... 😊👌

*I. Thiflan*
Amalan khusus masa lahir hingga 5 tahun setidaknya ada 7...

*1. Adzan dan Iqamah*
Pelaksanaan adzan dan iqamah mengandung makna yang substansi.

Hadist yang sering digunakan terkait adzan dan iqamah pasca kelahiran bayi sebetulnya hadits dhaif. Lalu, kenapa tetap dilaksanakan?

Syaikh Abdullah Nasih 'Ulwan (Penulis Buku Tarbiyatul Aulad yang masih digunakan sebagai sumber berbagai kajian hingga saat ini), mengambil dasar pentingnya Adzan dan Iqamah diambil dari

*QS. Luqman: 31*

*Jangan menyekutukan Allah!*
Ayat tersebut menggunakan kata *Laa* (Jangan) dalam bentuk kata perintah... Perintah kepada siapa? Konteks Ayat tersebut ditujukan kepada anaknya...

Lalu, bagaimana dengan bayi yang baru lahir dan fitrah?
Adzan dan Iqamah menurut Syaikh Abdullah merangkum segala perkara ketauhidan kepada Allah. Ketika di adzankan dan diberi Iqamah, kalimat pertama yang didengar oleh dan disampaikan kepada anak adalah *kalimat tauhid*.

*2. _Tasmiyah_ Memberi nama yang baik*

Rasulullah menasehati.. "Beri namalah anakmu dengan namaku (Muhammad),
atau yang mengandung *makna Muhammad*,
atau tidak bertentangan dengan pesan Muhammad.."

Sebagian ulama menjelaskan bahwa dalam kata Muhammad, *setiap huruf ada maknanya*:

 (siap2 ya mempelajari unsur nama Rasulullah.. 😍😍 kami bergetar dengar penjelasannya)

*Mim* : Mahwul Kufri bil Islam, yang artinya memberantas kekufuran dengan keislaman.

*Ha* : Al hukmu bi ahkamillah... yang artinya menegakkan hukum Allah...

*Mim* kedua: Maghfirah minazh Zhulum dan Ma'rifah.. Sifat pengampun dan sifat ma'rifah.. Ma'rifah mencakup banyak hal, sebagian dari byk itu adalah Ma'rifatullah (Mengenal Allah),
Ma'rifatur Rasul (Mengenal Rasul), Ma'rifatul Islam,
Ma'rifatul Quran,
Ma'rifatul Insan,

*Dal*:
Ad-Da'watu ilallah..
Yakni, berdakwah mengajak ke jalan Allah...

*Nama anak* yang kita bweikan tidak boleh bertentangan dengan 4 makna tersebut...

*3. Tahnik*
Tahnik adalah menggores2 kurma (yang sudah dilembutkan) ke gusi bayi yang baru lahir *sebelum IMD/menyusui pertama*...

Diceritakan bahwa Rasulullah saat hari2 berhijrah mendapat kabar terkait kelahiran Abdullah bin Zubair. Rasulullah SAW meminta kurma, melumatkannya di mulut beliau, lalu dilekatkan ke gusi Abdullah bin Zubair..

(silahkan cek HR. Muslim)

Kita harus mencontoh Rasulullah SAW untuk mentahnik anak yg baru lahir sebelum menyusui.. *Sebelum* mentahnik,  disarankan bahwa yang mentahnik terlebih dahulu shalat atau memohon ampun memperbanyak istighfar, dan memohon kebaikan kepada Allah SWT supaya kebaikan dirinya turun kepada anaknya..
dan keburukannya tidak akan menurun kepada anaknya...

*4. Mencukur Rambut/ Al Halqu*
Terkait Al Halqu, mencukur rambut di hari ke-7, para ulama tidak berbeda pendapat.

Namun terdapat perbedaan pendapat terkait apakah rambut harus ditimbang dan menshadaqahkan emas seberat timbangan rambutnya.

*5. Khitan (bagi anak laki2)*
Sunnah dari Rasulullah SAW adalah mengkhitan di hari ke 7, sebagaimana Husein dan Hasan di khitan..

Bila sudah terlewat, silahkan disegerakan *paling lambat* sebelum usia 7 tahun. Karena anak2 diperintahkan shalat di usia 7 tahun. Tidaklah sah shalat yg dilaksanakan dalam keadaan tidak suci. Sementara laki2 yang belum di khitan, maka ia akan membawa kotoran pada dirinya.

*6. Aqiqah*
Bagi yang mampu menyegerakan adalah lebih baik, namun bagi yang belum mampu bisa mengusahakan di waktu semampunya.
Bagi laki2: min 2 kambing
Bagi pr: min 1 kambing

Boleh dilebihkan sesuai kemampuan.

*7. Menyusui*
(Sekalian menjawab byk pertanyaan ttg masa menyusui).

*QS. Al Ahqaf: 15*: Di dalam ayat ini, Allah mengajarkan bahwa masa mengandung sampai dengan menyapihnya adalah *30 bulan*.

Sementara itu di dalam *QS. Al Baqarah: 233* disebutkan masa menyusui adalah *2 tahun*...

Sebagian orang menyangka bahwa kedua ayat ini bertolak belakang, padahal kedua ayat ini saling melengkapi (Al Quran adalah kalam Allah Yang Maha Sempurna, tidak mungkin ada kebengkokan).

Bagaimana saling melengkapi?

Para ahli tafsir menjelaskan yang dimaksud 30 bulan menyusui dan menyapih ketika anak lahir di usia kandungan 6 bulan. Sehingga sisanya adalah 24 bulan menyusui.

Maka, jika seorang anak lahir setelah 9 bulan dalam kandungan, masa menyapihnya adalah di usia 21 bulan.

Bagaimana jika berlebih?
Haramkah? (Teh Karin langsung nanya)

Tidak haram, hanya saja hal tersebut melebihi dari apa yang Allah perintahkan..  kasihan dengan ibunya dan kasihan dengan ayahnya..


*II. Muaqqotan (Sementara/Sesuai keperluan)*
1. *Menyambut Gembira*

Tanggung Jawab dan Kewajiban orangtua untuk menyambut gembira setiap anak yang lahir, apakah dia laki2 dan perempuan, apapun warna kulit, dsb (dikaitkan lagi dengan hakikat anak sebagai *busyra* yakni kabar gembira).

Termasuk dalam situasi2 semasa hidupnya, dalam prestasinya, amal2 kebaikannya, dsb.Tolak ukur kebaikan adalah yang sesuai dengan kebaikan dalam Islam.

Co Ust Jalal:
Bagi Abi nilai kebaikan terpenting dalam proses belajar adalah *anak berusaha belajar*.. hasil mah urusan Allah... anak2 tidak harus rangking.. alhamdulillah sekarang semuanya dalam keadaan baik2, semuanya penghafal Al Quran (cat: anak beliau ada 7), maka kita menyambut gembira *prestasi/usahanya untuk belajar*...

*2. At Tamrin 'Alal 'Amali*

Sejak kecil anak2 dilatih untuk beramal baik.. bertahap sesuai berkembangannya...

di usia sekian, anak belaajr makan sendiri...

di usia sekian, mulai belajar meletakkan piring makan selesai makan..

di usia sekian, mulai belajar mengambil nasi dan makanan sendiri...

di usia sekian mulai membantu mencuci piring2 makan..

di usia sekian, mulai mendapat penugasan di rumah..
dst

Intinya.. anak2 diberikan latihan agar tumbuh menjadi insan *mandiri* dan *punya kemampuan beramal* di usia yang seharusnya..

*3. At - Taujihu*
Taujih bermaksud arahan, tanggung jawab dan kewajiban orang tua utk mengarahkan anak2nya *di saat2 dibutuhkan,*
*dengan metode* yang sesuai dengan tabiat dan watak anak,
taujih tidak terus menerus setiap waktu.. harus pandai2 memilah situasi..

Co Ust Jalal:
Syauqi anak Abi dulu ingin masuk seni rupa.. banyak rekan2 terkejut, anak Ust ingin mengambil jurusan seni rupa.. lalu Abi tanya, kenapa mau ambil seni rupa?

Jawabannya ingin mengubah TV menjadi konten islam dan dakwah...

Lalu suatu hari Syauqi berhenti dari pekerjaannya di salah satu stasiun tv, Abi tanya *kenapa berhenti?*

Syauqi nenjawab.. *karena lihat Abi istighfar terus* kalau lihat film2 itu... 😌😌

Jadi, mengarahkan bisa dengan cara tidak langsung.. Menyesuaikan dengan kondisi anak, kalau cukup dengan begitu maka alhamdulillah cukup...


*4. Menikahkan*
Orangtua wajib menikahkan anaknya *ketika anak meminta*...

Pernikahan adalah penjagaan. Rasa *keinginan menikah* yang ditunda lebih kuat dibandingkan rasa lapar orang terhadap makanan...

*Kesalahan* yang banyak terjadi, anak2 sulit menikah karena harus begini begitu dulu.. harus kerja dulu.. dst...

Bahkan kalau seorang laki2 belum punya pekerjaan tapi ingin menikah, maka orangtua bertanggung jawab menanggung kebutuhan pernikahan dan keluarga anaknya..

Kenapa?

Karena ketika anaknya belum dapat mandiri di usia yang seharusnya,
adalah *tanggung jawab orangtua* : *KENAPA* anaknya belum bisa mandiei di usia sekian? Apa yang telah dia lakukan selama mendidik anaknya sehingga anaknya seperti itu?

Co Ust Jalal:
Saya dulu menikah ketika masih di pesantren. Ayah saya yang menikahkan, dan istri Ust Jalal tinggal dan ditanggung oleh Ayah Ust Jalal sampai Ust Jalal selesai sekolah dan bekerja..

*5. Infaq*
Memberikan infaq yang cukup dan layak bagi anak2, sesuai dengan usia..

dan kalau anak memerlukan sesuatu, ia memiliki hak atas harta yg dipegang orangtua . Orangtua tidak boleh pelit terhadap *kebutuhan yang memang hak anak* seperti makanan, pendidikannya, dst...


Co Ust Jalal:
Saya biasa mengunjungi anak saya yang bungsu di pesantren minimal sebulan sekali kadang lebih sering.
setiap saya datang, *saya selalu tanyakan*: apakah kebutuhannya tercukupi, ada hutang atau tidak, ada keperluan tambahan atau tidak?
"tidak Bi.." jawab anak Ust Jalal... alhamdulillah tercukupi...

(catatan moderator: jumlah yang rekan2 anak Ust Jalal kirimkan mungkin byk yg lebih banyak.. bahkan seorang Kiyai yang mengetahui hal itu cukup terkejut...  tp anak Ust Jalal alhamdulillah selalu cukup... Hal ini menjadi pembelajatan tersendiri buat kita, bagaimana agar mendidik anak yang mampu qanaah, pintar nengatur keuangan dan kebutuhan pribadi)

*III. Abadiyah (Selamanya)*

Sebagai orangtua, kita memiliki kewajiban yang akan terus berjalan hingga akhir hayat..

Ada banyak, tapu setidaknya minimal ada 5 poin:

*1. Membentengi Anak dari setan*

Makna setan adalah menjauhkan dari kebaikan dan mendekatkan dengan kejahatan.

*Sejak kapan membentengi anak dai setan?*

*Sejak sebelum punya anak*

Maknanya, sejak proses "ikhtiar" memiliki anak...

Dalam ibadah suami istri, terdaoat adab2 yang menjauhkan dari setan, salah satunya doa sebelum berhubungan

".. Allahumma Janibna Bis Syaithan.. wa janibisy Syaithani Maa Razaqtnaa.."

"Ya Allah jauhkan kami (dalam aktivitas ini) dari setan.. dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau rezekikan atas kami..."

Hal2 seperti ini sederhana tapi bermakna dan penting untuk melindungi anak2 dari setan...

Proses adzan dan iqamah pun adalah bagian menjauhkan dari syaithan ...

Termasuk juga, menjauhkannya dari setan manusia (lihat QS. Al-An'am: 112) ...
Setan manusia bisa lebih berbahaya dari setan golongan jin..

Setan golongan jin dapat diusir dengan doa...
tapi setan manusia harus dijauhkan, singkirkan, dengan sikap...

*Tugas ini* akan terus berlangsung meskipun anak sudah besar, menikah dsb..

*2. At-Tarbiyah wa Ta'lim*

QS. Luqman: 13 - 19.

Hal ini mencakup dua hal:
*Tarbiyah* : mencakup hati (ruhiyah)
*Ta'lim*: mencakup fikriyah (akal)

Dakwah yang paling utama adalah kepada keluarga. Dan dakwah kepada anak tidak berhenti meski anak telah menikah.

Co Ust Jalal:
Sekarang anak2 Ust Jalal telah bertebaran di mana2.. ada juga yang tinggal di Australia.. sehingga terbatas dengan jarak.. Ust Jalal tetap melakukan sebisanya, dengan mengirimkan hadist setiap hari melalui grup WA beliau dan anak2nya..

*Apa saja yang termasuk dalam bab Tarbiyah wa Ta'lim?*

Ada banyak, setidaknya ada 7 ini:
1. Imaniyah
Termasuk di dalamnya bab2 terkait Sifat orang beriman, jalan menuju iman, tanda orang beriman dst (perlu satu pertemuan sendiri utk menjelaskan masing2 aspek)

2. Khuluqiyah (Akhlak)
a. Syakhsiyah (kepribadian)
Anak2 harus dididik.utk memiliki kepribadian yang:
- Ikhlas
- Syukur
- Sabar
- Qanaah
- Tawakkal
- Tsabat (teguh)
- Tawadhu
- Hilm (penyayang)
- dsb

b. Hak dan Kewajiban
- kepada ortu
-  suami dan istri
- kepada anak
- kepada guru
- kepada murid
- kepada tetangga
- kepada sesama muslin
- kepada org kafir
- kepada makhluk lain
- dst

3. Aqliyah (Akal)
4. Ijtima'iyah (Etika Sosial Kemasyrakatan)
sebagian contoh saja:
- adab makan minum
- adab bepergian
- adab bersahabat
- adab bermajelis
- adab buang hajat
- adab tidur
- adab bertamu
- adab bercanda
- dst

5. Nafsiyah (fisik)
6. Ruhiyah (hati)
7. Jinsiyah (seksual)

*(cat:* Karena waktu sudah mau habis, Ust Jalal tidak sempat menjelaskan secara terperinci setiap aspek tersebut)

*Kapan mulai mempraktekkan Tarbiyah wa Ta'lim*?
Intinya, sebelum wajib, tidak boleh dipaksa..Tapi metode pendidikannya bisa disesuaikan dengan anak.. apakah melalui pembiasaan atau yg lainnya..bisa dicek di buku Tarbiyatul Aulad dari Syaikh Abdullah Nasih 'Ulwan..

Co Ust:
Abi tidak memaksakan anak2 perwmouan yg belum baligh utk berjilbab.. Nati, dari keinginan pribadi mau pakai jilbab kelas 1 SD, padahal teman kelasnya tidak ada yg pakai jilbab zaman itu...
Lana, mau pakai jilbab sendiri kelas 5 SD... tidak terlambat juga..

(Catatan moderator, Teh Lana anak Ust Jalal adalah salah satu Ustadzah Musyrifah senior di Pondok Quran)

Contoh lain:
Berkaitan dengan Shalat.. sudah jelas bahwa anak diperintahkan shalat usia 7 tahun.. artinya, sebelum usia tersebut orabgtua sudah harus menpersiapkan segala sesuatunya:
- harus benar bacaannya
- sudah bisa membaca Al Quran
- mengerti ttg menutup aurat
- mengeti suci (bagi laki2 sudah khitan)
- dsb intinya mempersiapkan anak utk dapat shalat dengan benar di usia 7 thn...

*3. Rahmah*
Orangtua harus menyayangi anaknya.. termasuk anak yang nakal...
Kalau ada rasa benci kepada seorang anak karena kenakalannya, ubah cara pandang dengan Rahmah.. "kasihan anakku, bagaimana cara mencari solusinya"

Dalam beberapa kasus, byk pelaku prostitusi yang mengaku bahwa ia tidak lagi memiliki tempat kembali kepada orangtuanya.. karwna ketika ia ingin berubah, orangtuanya sudah tidak mau meberimanya lagi, jadi ia semakin tersudut dan memilih kembali lagi...

*Perhatikan Kaidah Ushul Fiqihnya:*

_Tutuplah rapat2 celah berbuat nakal,_
_tapi kalau sudah terjadi(kemaksiatan)_ _*rangkullah ia* agar ia punya tempat kembali dan ingin kembali ke jalan yang benar_

*4. Al Inayah*
Bermakna mengayomi.

Salah satu sikap mengayomi adalah menunjukkan sikap *siap* membantu *tanpa pamrih*..

Perlu diingat baik2.. orangtua jangan pernah mengharap pamrih anak2... (amalan harus ikhlas karena Allah)...

Banyak orangtua mengharap kepada anaknya yg telah bekerja dsb...

Co Ust Jalal:
"Abi tidak pernah sekalipun bertanya kepada anak2 Abi seorang pun berapa penghasilan mereka, bahkan termasuk yg skrg di Australia"

"Abi menjaga jaga (baca: wara) jangan sampai terbersit perasaan tidak enak pada anak2"

"tapi alhamdulillah.. Abi tidak pernah minta, anak2 yang skrg mengurua segala macam.keperluan termasuk sekolah adiknya yang paling bungsu"

Allah menyampaikan perkara ini secara umum di QS. Thaha: 131...

Ikhlaskan saja mendidik anak, mengayomi dan membantu anak, tanpa.mengharap pamrih darinya...

*5. Adil*
Orangtua wajib berbuat adil.

Mengambil pemaknaan adil dalam masalah poligami (QS. 4: 3), maka adil dalam hal ini adalah *adil terhadap hal yang zhahir*... sementara di dalam hati, mungkin saja akan muncul kecenderungan di dalam hati lebih sayang kepada salah satu (QS. 4: 129)... tidak mengapa, asal jangan ditunjukkan perasaan tersebut dlm perbuatan...

*Apa contoh dari hasil keadilan Rasulullah SAW*?

Dalam salah satu kasus, bagaimana Rasulullah sangat berlaku adil pada para Sahabat2nya.. semua yang berada di dekat Rasulullah SAW selalu merasa dialah yang paling istimewa...

- Abu Bakar Ash-Shidq merasa di anakemaskan karena ia adlaah Sahabat,  mertua, dan peneman Rasulullah SAW dalam hijrah...

- Umar Ibnu Khattab, merasa dianak emaskan karena ia adalah Sahabat, yang didoakan oelh Rasulullah sebelum masuk Islam, dan mertua Rasulullah SAW

- Utsman oun meeasa dianak emaskan, karwna selain Sahabat, beliau menikahi 2 putri Rasulullah SAW (catatan moderator: tidak sekaligus, setelah yang istri pertama wafat, Utsman menikah lagi dengan putri Rasulullah SAW)

Begitulah Rasulullah SAW bersikap adil dan mengistimewakan semua pihak..

Bagaimana dengan kita?
Jangan2 semua merasa dianaktirikan? (Ust Jalal sambil tertawa kecil)

Allahualam Bishawab.
Sangat mungkin banyak kekurangan, jika ada kesalahan mohon hubungi secara langsung untuk dikoreksi (dalam konteks ini bisa menghubungi admin).

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasannya

Adab ke Toilet

Bismillah. Sudah beberaha hari ini, Naira mengompol. Entah itu baru sedikit pipis di celana dalam, ataupun ngompol. Saya jadi mulai terpancing emosinya. Kesal, karena setiap disuruh pipis ke toilet, Naira selalu menolaknya. Dan akhirnya ngompol. Tantangan hari ke 19 Kali ini saya BRP tentang kapan harus ke toilet Teteh, kalau ada rasa menggelitik di perut bawah ( sambil disentuh di bagian kendung kemih) itu tandanya "pengen pipis" Jadi teteh harus? "ke toilet" Sebelumnya harus apa? "buka celana dulu baru jongkok di toilet" Iyaaa pinteeer.. Kalau mamam suruh pipis? "tinggal buka celana terus pipis ditoilet" Jangan apa? "jangan tahan pipis" Nanti apa? "nanti ngompol" Kalau ngompol? "nanti mamam marah" Eaaaaaaaa. Ihihihi Selain marah apa? "nanti air pipis nya kemana-mana, najis" Iya, berarti mamam harus apa? "harus ngepel sama nyuci celana bekas ompol Iya..

PANDU 45

Spesial dari Bu Septi 🎁🎁🎁 PANDU 45 Buat ayah bunda yang kesulitan membersamai anak menemukan bakatnya, kami membuatkan panduan berbagai macam aktivitas yang bisa anda gunakan untuk menjadi pedoman berbagai macam aktivitas yang dilakukan anak-anak. Sebelum mereka berusia 16 th, perbanyaklah ragam kegiatan anak, sehingga mereka kaya akan wawasan, kaya akan kegiatan, sehingga di usia produktifnya nanti akan muncuk kekayaan gagasannya. Jangan buru-buru ditestkan beragam macam test bakat jenis apapun. Kita diberikan kekuatan mata hati dan mata fisik kita sebagai orangtua. Cara ini sangat mahal dibandingkan dengan mengikutkan anak-anak dengan beragam tes bakat. Karena cara ini tidak bisa dibayar dengan uang, tapi harus dibayar dengan waktu anda, pikiran anda dan hati anda untuk anak-anak. Ebook yang kami susun inipun mahal, tidak bisa dibayar dengan uang, tapi dibayar dengan kemauan anda menemani anak-anak menemukan jalan hidupnya dengan sabar, rileks, tidak menggegas dan ti