Pernahkah Mambel merasa kesulitan dalam mengungkapkan isi hati pada pasangan kita?
Atau...
Ketika Mambel mengungkapkannya, pasangan merasa tersinggung bahkan marah?
Akhirnya...
Memilih untuk memendam semua kekesalan di hati saja
Bertahun - tahun tinggal bersama, namun tidak merasakan kehangatan, tidak merasakan kasih sayang, hanya ganjalan yang ada di hati
Dan berharap...
Mungkin suatu saat ia akan berubah
Namun...
Setelah melewati tahun - tahun berikutnya, masih merasakan hal yang sama
Merasa terjebak dalam ruang dan waktu
Dalam rutinitas yang tak pernah berakhir
Dan perasaan yang hanya bisa bergema dalam dada
Atau mungkin...
Mambel menjadi sosok pasangan yang mudah marah, egois, senang menghakimi karena merasa paling benar, sering mencap / labelling pasangan ( kamu pemales, kamu lelet, kamu pelupa, dll )
Apakah masih dikatakan baik - baik saja, jika Mambel mengalami rumah tangga seperti itu?
Seolah tidak ada masalah, namun sebenarnya banyak masalah di dalamnya
Atau yang lebih parah lagi, merasa bahwa itu bukan suatu masalah
Dalam berumahtangga, sangat diperlukan komunikasi antar pasangan. Untuk saling mengungkapkan kebutuhan, perasaan, keinginan, harapan masing-masing pada pasangannya maupun pada keluarganya.
Maka dari itu, sangat penting bagi Mambel untuk mempelajari tentang Komunikasi Pasangan atau istilahnya
Sedangkan FoE adalah kejadian yang dialami seseorang yang dapat membangun emosi dan sikap mental
FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang dalam menerima pesan yang disampaikan.
Sedangkan menjadi pendengar itu, bukan hanya diam di depan pasangan yg sedang berbicara. Mambel harus mencari tau apa yang dimaksudkan, dikatakan dan dilakukan pasangan, tanpa membaca pikirannya. Membuat kita mengerti pasangan dan menjadi lebih dekat. Menikmati kebersamaan, menciptakan dan melanggengkan keintiman.
Kunci dari mendengar yang benar adalah
Oh, jadi dengan kata lain........
Yang kamu maksud........
Kalau saya tidak salah, ayah.......
Ayah merasa.....
Mencari kejelasan
Mendapat bayangan perasaan, lebih memahami sudut pandang pasangan, dengan bertanya 5w1H
Jadi bagaimana menurutmu?
Bagaimana perasaanmu tentang hal itu?
Memberi umpan balik
Kesempatan untuk mengecek persepsi kita tentang uang disampaikan pasangan
Pasangan jadi tau akibat kata katanya
Pasangan mendapat ide dari kita ( hindari yang berlawanan dan menyarankan )
Komunikasi timbal balik
Atau...
Ketika Mambel mengungkapkannya, pasangan merasa tersinggung bahkan marah?
Akhirnya...
Memilih untuk memendam semua kekesalan di hati saja
Bertahun - tahun tinggal bersama, namun tidak merasakan kehangatan, tidak merasakan kasih sayang, hanya ganjalan yang ada di hati
Dan berharap...
Mungkin suatu saat ia akan berubah
Namun...
Setelah melewati tahun - tahun berikutnya, masih merasakan hal yang sama
Merasa terjebak dalam ruang dan waktu
Dalam rutinitas yang tak pernah berakhir
Dan perasaan yang hanya bisa bergema dalam dada
Atau mungkin...
Mambel menjadi sosok pasangan yang mudah marah, egois, senang menghakimi karena merasa paling benar, sering mencap / labelling pasangan ( kamu pemales, kamu lelet, kamu pelupa, dll )
Apakah masih dikatakan baik - baik saja, jika Mambel mengalami rumah tangga seperti itu?
Seolah tidak ada masalah, namun sebenarnya banyak masalah di dalamnya
Atau yang lebih parah lagi, merasa bahwa itu bukan suatu masalah
Dalam berumahtangga, sangat diperlukan komunikasi antar pasangan. Untuk saling mengungkapkan kebutuhan, perasaan, keinginan, harapan masing-masing pada pasangannya maupun pada keluarganya.
Maka dari itu, sangat penting bagi Mambel untuk mempelajari tentang Komunikasi Pasangan atau istilahnya
"Bahasa Cinta"
- Dimulai dengan mengenali diri sendiri. Apa saja kekurangan dan kelebihan diri. Kemudian mengenali pasangan, kekurangan dan kelebihannya
- Diskusikan untuk saling menukan kebutuhan masing-masing dan solusi dari kekurangan yang dimiliki masing-masing
- Setelah itu memahami Frame of Reference / FoR dan Frame of Experience / FoE dari pasangan kita
Sedangkan FoE adalah kejadian yang dialami seseorang yang dapat membangun emosi dan sikap mental
FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang dalam menerima pesan yang disampaikan.
Jadi tidak mengapa jika pasangan kita berbeda pendapat dengan kita. Karena komunikasi dilakukan untuk membagikan yang Aku tau kepadamu tentang sudut pandangku, agar kau mengerti
- Memahami perbedaan laki - laki dan perempuan ( telah dibahas pada postingan sebelumnya )
- Komunikasi efektif
Penjelasan lengkapnya, silakan intip materi kelas bunda sayang Tentang "Komunikasi Produktif"
- Kaidah Clear and Clarify
- Chose the right time
- Kaidah 7-38-55
- Intensity of Eye Contact
- Kaidah I'm responsible for my comunication result
- Keterampilan mendengar
Sedangkan menjadi pendengar itu, bukan hanya diam di depan pasangan yg sedang berbicara. Mambel harus mencari tau apa yang dimaksudkan, dikatakan dan dilakukan pasangan, tanpa membaca pikirannya. Membuat kita mengerti pasangan dan menjadi lebih dekat. Menikmati kebersamaan, menciptakan dan melanggengkan keintiman.
Kunci dari mendengar yang benar adalah
Mengerti, Menikmati, Belajar darinya, Menolongnya
Sedangkan mendengar palsu adalah membaca pikiran, menyaring, menilai, berkhayal, memberi saran, menjadi lawan, selalu benar, menghindar, dan segera setujuCaranya :
Merumuskan ulangOh, jadi dengan kata lain........
Yang kamu maksud........
Kalau saya tidak salah, ayah.......
Ayah merasa.....
Mencari kejelasan
Mendapat bayangan perasaan, lebih memahami sudut pandang pasangan, dengan bertanya 5w1H
Jadi bagaimana menurutmu?
Bagaimana perasaanmu tentang hal itu?
Memberi umpan balik
Kesempatan untuk mengecek persepsi kita tentang uang disampaikan pasangan
Pasangan jadi tau akibat kata katanya
Pasangan mendapat ide dari kita ( hindari yang berlawanan dan menyarankan )
Komunikasi timbal balik
- Dengar dengan tubuh ( pelihara eye contact, condongkan badan, ekspresi yang pas, bahasa tubuh yang terbuka, matikan hp, tv, dll )
- Jika jadi pembicara ( jelaskan pandangandengan singkat, tidak menyalahkan, tidak labelling, tidak menggunakan kata SELALU )
- Jika jadi pendengar ( Berikan perhatian penuh pada perasaan, pendapat, kebutuhan, hindari debat, ketidaksepakatan, cukup ajukan pertanyaan untuk memperjelas saja )
- Empati ( membantu mengerti situasi pasangan dengan lebih jelas )
Walau kita diciptakan berbeda, di mata Allah kita sama. Memiliki hati yang penuh cinta, cerdas, unik, dianugerahi kelebihan untuk berbagi. Kita berbeda dari cara kita membangun dan menyatakan potensi yang kita miliki. Dwngan saling menghargai perbedaan, kita mencapai kenyamanan untuk bersama. BIARKAN SETIAP ORANG MENJADI DIRINYA.
Hadirkan keinginan yang kuat untuk berubah, berupaya melakukan komunikasi yang produktif, dan mencoba merubah perilaku. Jika salah, coba lagi sehingga terampil dalam membangun rumahtangga yang romantis. Dan selalu meminta padaNya untuk dimudahkan dalam proses perubahan ini
Hadirkan keinginan yang kuat untuk berubah, berupaya melakukan komunikasi yang produktif, dan mencoba merubah perilaku. Jika salah, coba lagi sehingga terampil dalam membangun rumahtangga yang romantis. Dan selalu meminta padaNya untuk dimudahkan dalam proses perubahan ini
Dirangkum dari Seminar
Komunikasi Harmonis dengan Pasangan
Narasumber : Ibu Elly Risman, Psi
Komunikasi Harmonis dengan Pasangan
Narasumber : Ibu Elly Risman, Psi
Comments
Post a Comment