Skip to main content

Bertamu ke Keluarga tetangga

Bismillah
Pada kelas ulat minggu ke-4, saya membawa keranjang. Karena saya akan berkunjung ke family gathering tetangga, yaitu Keluarga Finansial.

Kenapa? Karena saya membutuhkan ilmu tentang managemen finansial, selama ini saya tidak ada panduan dalam mengelola keuangan. Jadi saya merasa sangat memerlukan ilmu ini. 

Dan banyaaaaak sekali yang saya dapatkan dari keluarga finansial ini. Ternyata finansial planning itu sangat penting bagi keluarga, bagaimanapun keadaan penghasilannya. 

Yang pertama dilakukan adalah melakukan Financial Check Up :
1.  Check up utang, apakah ada hutang konsumtif yang harus dilunasi2.  Check up networth (kekayaan bersih) apakah sudah positif3.  Check up cash flow bulanan, apakah sesuai pemasukan dan pengeluaran dan ada kelebihan dana yang bisa ditabung dan investasi4.  Check up dana darurat, apakah sudah memiliki5.  Check up asuransi, apakah sudah memiliki dan cukup asuransi kesehatan dan jiwa (bila perlu) dan asuransi aset6.  Check up perencanaan keuangan lain-lain (dana pendidikan, dana pensiun, pembelian aset dll).

Kemudian dijelaskan bahwa, dari penghasilan yang didapatkan, alokasikan ke dalam 3 bagian, yaitu :
1. Saving :
Dana darurat : berobat, 
Dana cadangan
Tabungan Jangka pendek : umrah,  Qurban, dana pendidikan, liburan
Tabungan Jangka panjang : investasi, logam mulia

2. Sedekah : utamakan untuk orangtua

3. Living cost : Untuk biaya hidup sehari-hari dan boleh dihabiskan. Jika ternyata sebelum jatuh tempo, sudah habis duluan,  maka ambil dari dana cadangan, dan evaluasi untuk bulan berikutnya.

Jika memiliki utang, maka alokasikan dana saving untuk melunasi utang terlebih dahulu

Kegagalan yg sering dialami dalam mengelola keuangan adalah :
Ga ada perencanaan
Ga dilaksanakan
Ga disiplin
Ga fleksibel

Dengan adanya perencanaan keuangan, sebenarnya kita akan mengatur antara KEBUTUHAN vs KEINGINAN kita. Sehingga meminimalisir pengeluaran uang yang tidak penting.

Semoga saya bisa mulai menerapkan finansial planning ini dalam keluarga saya.

Comments

Popular posts from this blog

Hasil Psikotes Alula - Cara Membaca

Bismillah. Beberapa waktu lalu, alula mengikuti psikotes yang diadakan pihak sekolah. Alhamdulillah hasilnya sudah launching.   Tingkat perkembangan intelektual : 90-109 itu normal utk anak/orang rata-rata sebayanya. Porsi bermain dan belajar harus pas, materi pelajaran jangan berlebihan (khususnya yang masih dibawah 7 tahun) sampai mencuri waktunya bermain, sehingga menjadi stress. Tehnik pengajaran yang ideal adalah SIMULTAN : Simultan artinya belajar secara bertahap dan bersinambungan, jika halaman pertama belum bisa ataupaham hindari ke halaman selanjutnya, jika menulis huruf B dan D masih terbalik-balik ya itu dulu yang dipelajari. Belajarlah dari mulai dari yang mudah dengan keterangan2 yang jelas. Kemampuan dasar Aritmatika sudah mulai senang hitung2 an, Logika belajar Sebab Akibat, Persepsi pandai omong,tapi sulit melakukan, IQ 110-130 Superior, kecerdasan nya dia atas anak rata2 seusianya. Potensi harus terus distimulus dengan kegiatan2 yang merangsang kecerdasa...

Adab Kepada Kaka - Bermain

Bismillah. Sering kali Naira berteriak kencang dan merebut mainan atau barang yang sedang dipegang kaka alula. Dan ketika Alula tidak nyaman, naira sering sekali memaksa untuk bermain bersamanya. Tantangan hari ke 12 "Berbaktilah kepada ibu dan bapakmu,  dan saudaramu, kemudian yang lebih di bawahnya lagi, dan yang dibawahnya lagi." Kali ini saya melakukan BRP pada Naira. Teteh, gimana cara berbicara yang sopan sama kaka? "Kakaaaaa" ( agak berteriak) Lebih lembut lagi ya sayang "Kakaaaa" (kini lembut) Pinter Jadi kalau bicara sama kaka? "harus lembut dan sopan" Iya Kalau kaka yang duluan pegang mainan,  artinya itu hak siapa? "Hak kaka" Kalau teteh mau boleh ga? "Boleh" Asalkan? "Minta izin dulu" Kalau diizinkan? Bilang terimakasih Kalau ga diizinkan? "Jangan paksa, tunggu sampai kaka selesai" Iya pinter, teteh udah ngerti yaaa Sekarang, kalau teteh mau main sam...

Adab Menjaga Dede Bayi

Bismillah. Alhamdulillah sekarang zayna sudah belajar merangkak, selangkah 2 langkah. Dan dia mulai bisa meraih mainan atau benda-benda yang agak jauh dari jangkauannya. Alhasil, dia bisa meraih benda-benda yang lagi dipegang kaka dan teteh. Naaaah, mereka pada kaget kaaan, adik bayi nya jadi brutal begini. Biasanya diem aja senyam senyum. Kini ambil ini itu, sampe sobekin dan makanin buku-buku. Reflekslah mekera bilang, "Iiiih dede nakal!" Tantangan hari ke 21 Kali ini saya BRP tentang bayi ini. Kenapa sang bayi mengambil dan merebut benda-benda yang sedang dipegang, kemudian memakan benda itu, sehingga jadi rusak. Meluruskan, bahwa perilaku bayi itu bukan nakal, itu namanya belajar cara bayi. Nanti lama-lama bayi akan pintar seperti kaka dan teteh. ( beri apresiasi ) Lalu roleplaying, bapanya yang jadi bayi. Mereka giliran kebagian tugas menjaga bayi, ketika mamam masak. Apa yang harus dilakukan, ketika bayi mengambil benda yang harusnya tidak boleh dipegang...